Breaking News

Viral Medsos

Deretan Video Viral Bubuk Luwak White Koffie Terbakar, Simak Fakta-fakta di Baliknya

Setelah itu mereka kembali mengambil bubuk kopi Luwak White Coffee dan menaburkannya ke atas api yang menyala di ujung korek.

Setelah itu mereka kembali mengambil bubuk kopi Luwak White Koffie dan menaburkannya ke atas api yang menyala di ujung korek.

TRIBUN-MEDAN.com - Video aksi orang-orang menaburkan bubuk kopi Luwak White Koffie ke api dan kemudian api membesar sontak viral di media sosial sejak Jumat (28/9/2019).

Rekaman video-video tersebut memperlihatkan satu orang yang menaburkan bubuk kopi dari kemasan kecil (sachet) ke nyala api dari pemantik yang dipegang oleh rekannya.

Api terlihat membesar dan menyambar bubuk kopi.

Untuk lebih meyakinkan, mereka kemudian menaburkan bubuk kopi hitam dari merek kopi lain yang ternyata tidak menyambar api di ujung pemantik api.

Baca: Ini Penegasan Luwak White Koffie Menanggapi Ramai-ramai Video Bakar Bubuk Kopi

 

Akun Instagram Luwak White Koffie menuliskan penjelasan di bagian keterangan foto.

"PENJELASAN DARI BPOM, kenapa bisa seperti itu karena ada gula dan cremer di kopi tersebut, sedangkan gula dan cremer sifatnya adalah flamable/mudah terbakar, bukan hanya white koffie, semua kopi instan dan produk makanan yang mengandung GULA dan CREMER, lainnya pasti akan mudah terbakar, terimakasih."

Jadwal Siaran Langsung Perempatfinal Piala AFC U-16, Timnas Indonesia vs Australia

Pasha Ungu Belum Bisa Dihubungi setelah Gempa pada 7,7 SR Guncang Palu, Ini Postingan Istrinya

Deretan Video Viral Bubuk Luwak White Koffie Terbakar, Simak Fakta-fakta di Baliknya

Playboy Berjuluk Romeo Meninggal seusai Bercinta dengan Turis 23 Tahun, Sudah Tiduri 6 Ribu Wanita

Ragam Makanan yang Bisa Meningkatkan Hormon Bahagia di Dalam Tubuh

Kronologi Lengkap Penculikan Mahasiswi IAIN hingga Sosok Pelaku Ternyata Mantan Pacar

Driver Ojol Wanita Bawa Dua Anaknya yang Masih Kecil untuk Bekerja, Kisah di Baliknya Bikin Haru

Setelah itu mereka kembali mengambil bubuk kopi Luwak White Koffie dan menaburkannya ke atas api yang menyala di ujung pemantik api.

Sontak, api langsung menyambar bubuk kopi luwak putih itu.

“Ada bubuk mesiunya nih,” terdengar suara pria yang menaburkan bubuk kopi tersebut.

“Selamat menikmati kopi luwak,” sahut rekannya.

Setelah video itu viral, banyak warga yang mencoba melakukan hal serupa.

Bantahan Netizen

Tak berapa lama setelah beredarnya video-video yang memperlihatkan orang-orang membakar bubuk kopi Luwak White Koffie, beredar pula sejumlah postingan dan video yang memberikan penjelasan kenapa kopi Luwak White Koffie mudah terbakar.

Di antara video berisi penjelasan kenapa kopi Luwak White Koffie mudah terbakar yang paling banyak dibagikan oleh netizen adalah video yang diposting oleh pemilik akun Facebook Ridwan Tresna Nugraha.

Dalam videonya, pria yang memperkenalkan dirinya dengan nama Ridwan Tresna Nugraha dari Tasikmalaya, memosting aksinya yang membakar beberapa jenis kopi serupa.

Hotman Paris Mendapat Laporan Dugaan Korupsi dari PNS Serdangbedagai, Begini Reaksi KPK

Hari ke-5 Pendaftaran CPNS, Simak Cara Mudah Bikin Akun SSCN bila Belum Membuatnya

Menilik Potret Indahnya Rumah Baru Keluarga Ashanty di Bali, Mewah dan Elegan

Detik-detik ATC Anthonius Memandu Batik Air saat Gempa dan Tsunami Palu, Selamat Jalan Pahlawan

Dahnil Simanjuntak Sebut Ada Kekuatan yang Digunakan Jokowi tapi Tidak Dilakukan Prabowo

Kini Sukses dan Terkenal, Ayu Dewi Bagikan Pengalaman Pahit saat Meniti Karir, Pernah Dikucilkan

Jokowi Bicara soal Tudingan padanya: Apa Ada PKI Balita? Ya Jangan Seperti Itulah

Dari video itu terlihat tidak hanya kopi dengan merek dagang Luwak White Koffie saja yang mudah terbakar.

Beberapa bubuk kopi serupa dari merek lainnya juga sangat cepat disambar api.

Setelah melalukan percobaan pada beberapa merek kopi dengan jenis serupa, Ridwan menyatakan,

“Kalau saya pribadi menyimpulkan bahwa ternyata kopi atau apapun itu yang mengandung kremer akan mendapatkan reaksi seperti itu (mudah disambar api-red),” ujar Ridwan.

“Jadi kesimpulannya kalau menurut saya pribadi, tidak ada yang namanya bubuk mercon. Tapi semua minuman atau pun serbuk yang mengandung kremer itu pasti terjadi reaksi yang sama,” lanjut dia.

Menurut Ridwan, reaksi ini terjadi karena pengaruh bahan-bahan atau komposisi yang terkandung dalam kremer, seperti minyak nabati atau pun kandungan krim susu.

Video berdurasi 4 menit 43 detik ini diposting pada Jumat (28/9/2018) pukul 23.05 WIB, di Kota Tasikmalaya.

Hingga Sabtu (29/9/2018) pukul 15.00 WIB, video ini sudah mencatat 1,5 juta tayangan dan 56 ribu kali dibagikan.

Gadis Remaja 15 Tahun Dirudapaksa, Sang Sahabat Ancam Sebarkan Foto Syur jika Menolak

UPDATE INFO CPNS 2018, Lakukan Pendaftaran di Jam-jam Berikut untuk Hindari Koneksi Sulit

Tonton Reaksi Spontan Presiden Korea Selatan kala Ajudan Jokowi akan Bayar Semua Belanjaan

Menilik Isi Apartemen Marion Jola selepas Jadi Artis Terkenal, Ada Benda yang Langsung Diumpetin

Cukup Gunakan Kapur Barus, Rambut Beruban Bisa dengan Mudah Diatasi, Begini Cara Membuat Ramuannya

Chicco Jerikho Beri Nama Surinala pada Anaknya, Ternyata Ini Makna Indah di Baliknya

Menilik Potret Masa Lalu Denira Wiraguna, Wanita yang Dikabarkan sedang Dekat dengan Kevin Sanjaya

Percobaan saya.. Dan kesimpulan saya...

Be smart netter..

With Dapur Simkuring Singaparna – Tasikmalaya,” tulis Ridwan Tresna Nugraha pada keterangan menyertai postingan videonya.

Lihat videonya di bawah ini.

Ada juga netizen yang membagikan beberapa video tentang orang-orang membakar bubuk kopi luwak, disertai penjelasan kenapa hal itu terjadi.

“Kenapa bisa terjadi hal demikian? tentu ada penjelasan ilmiah yang dapat meluruskan pemahaman yang keliru.

1. Berbagai produk yang berbentuk bubuk atau serbuk seperti, tepung terigu, tepung beras, tepung nabati, krimer, kopi, susu bubuk, dan sebagainya.

Bubuk atau tepung yang terbuat dari nabati jika terkena api juga mudah terbakar.

Kopi yang sedang viral (Whitee Koffie) pada komposisinya terdapat :

Sodium Caseinate (Zat Anti Caking) yang mengandung sulfur, yaitu salah satu unsur yang mudah terbakar. Namun tidak berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi.

2. Suatu produk yang mudah atau bisa terbakar, bukan berarti berbahaya bagi tubuh.

3. Produk Luwak White Koffie tentunya sudah memiliki ijin edar yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga dapat dipastikan Luwak White Koffie 100% aman untuk diminum,” tulis pemilik akun Facebook Lisa RL.

Penjelasan Badan POM

Selain batahan yang diedarkan oleh netizen, Badan Pengawan Makanan dan Obat (BPOM) pun mengeluarkan penjelasan terkait isu produk pangan yang dapat menyala jika terbakar.

Berikut penjelasan dari Badan POM

Sehubungan dengan pemberitaan di berbagai media sosial mengenai produk pangan yang dapat menyala jika dibakar, Badan POM memandang perlu memberikan penjelasan sebagai berikut:

1. Bahwa produk pangan yang mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah terutama yang berbentuk tipis, berpori, seperti krupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya dapat terbakar/menyala jika disulut dengan api.

2. Bahwa produk pangan yang terbakar/menyala tersebut tidak dapat membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin di dalam produk pangan.

3. Bahwa untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin diperlukan pengujian lebih lanjut di laboratorium.

4. Bahwa Badan POM telah melakukan evaluasi keamanan, mutu, dan gizi pangan termasuk terhadap semua bahan yang digunakan untuk pembuatan pangan olahan sebelum pangan tersebut diedarkan dengan nomor izin edar Badan POM (MD atau ML).

5. Sebagai perlindungan terhadap masyarakat, Badan POM terus melakukan pengawasan terhadap kemungkinan beredarnya produk yang tidak memenuhi syarat.

6. Dihimbau kepada masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

- Contact Center HALO BPOM di nomor telp. 1-500-533 atau

- SMS: 0-8121-9999-533, atau

- email: halobpom@pom.go.id, atau

Pernah Diserang isu DNA Babi

Beberapa warganet kemudian menghubung-hubungkan viralnya video orang-orang yang membakar bubuk kopi Luwak White Koffie ini dengan persaingan usaha.

Penelusuran Serambinews.com, kopi dengan merek dagang Luwak White Koffie ini juga pernah diserang isu mengandung DNA babi, pada tahun 2013 lalu.

Dikutip dari pom.go.id, pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), memberikan penjelasan tentang isu yang menyerang produk kopi ini pada tahun 2013 lalu.

“Berkenaan dengan beredarnya isu tentang adanya kandungan DNA babi pada produk kopi dengan merk dagang Luwak White Coffee yang tersebar melalui email dan jaringan media sosial, Badan POM RI perlu menjelaskan bahwa produk Luwak White Koffie telah mendapatkan surat persetujuan pendaftaran dari Badan POM RI,” bunyi pertanyaan BPOM.

Ditambahkan, produk Luwak White Koffie juga telah mendapatkan Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah yang berlaku hingga tanggal 16 Oktober 2014.

Kode E-471, yang sering dijadikan isu keharaman suatu produk, adalah kode internasional untuk jenis pengemulsi (emulsifier) sebagai Bahan Tambahan Pangan yang diperbolehkan penggunaannya oleh Badan POM RI.

Dijelaskan, sumber emusifier dapat berasal dari tumbuhan atau hewan, dan emulsifier yang bersumber dari hewan harus diverifikasi kembali kehalalannya oleh Majelis Ulama Indonesia.

Krimer nabati yang mengandung emulsifier E-471 dalam produkLuwak White Koffie sudah memiliki sertifikat halal dari MUI.

Badan POM RI menyatakan secara terus menerus melakukan pengawasan secara komprehensif sebelum dan sesudah produk beredar di wilayah Indonesia.

Termasuk mengawasi label/logo halal pada produk pangan.

Apabila masyarakatmemerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM RI dengan nomor telepon (021) 4263333 dan (021) 32199000 atau email ulpk@pom.go.id atau Layanan Informasi Konsumen di seluruh Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.

(*/Tribun-medan.com/ Royandi Hutasoit)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved