Gempa Donggala dan Tsunami Palu
SBY Ceritakan Bagaimana Ia Hadapi Tsunami Aceh dan Bendungan Situ Gintung Jebol
SBY menceritakan bagaimana ia menghadapi bencana bendungan Situ Gintung dan tsunami Aceh saat menjabat sebagai Presiden Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.com-Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan kembali bagaimana ia menghadapi bencana bendungan Situ Gintung dan tsunami Aceh saat menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Cerita itu disampaikan SBY melalui video yang diunggah di kanal YouTube Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (30/9/2018).
Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan waktu bendungan Situ Gintung jebol, ia yang menjadi capres di Pilpres 2009 kala itu memutuskan untuk menghentikan kampanye untuk mengatasi bencana tersebut.
SBY mengungkapkan, waktu terjadi tsunami Aceh pada tahun 2004, ia meminta operasi militer di Aceh dihentikan demi membantu korban tsunami.
"Lantas saya juga ingat pada saat tsunami dan gempa bumi menghantam Aceh dan Nias, waktu itu saudara-saudara masih ingat masih dalam situasi operasi militer, negara menghadapi saudara-saudara kita di pihak GAM. Maka karena hari pertama saya masih di Jayapura, hari kedua saya sampai di Lhokseumawe, Pak Jusuf Kalla di Aceh, saya serukan untuk melakukan semacam gencatan senjata kepada pihak GAM dan tentunya pihak TNI sendiri," katanya.
"Berhenti melaksanakan operasi militer dan bersama-sama kita mengatasi keadaan menyelamatkan saudara-saudara kita yang masih bisa diselamatkan sambil segera melakukan tanggap darurat."
"Saya mengetahui sendiri TNI kita di bawah kepemimpinan panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan KSAD Bapak Ryamizard, Jenderal Ryamizard yang waktu itu juga berada di depan, siang dan malam TNI kita membantu mengangkuti jenazah saudara-saudara kita, menyelamatkan mereka yang masih bisa diselamatkan dan akhirnya tanggap darurat dapat dilaksanakan dengan baik."
Sebelumnya, SBY meminta kegiatan kampanye pemilu dihentikan sementara menyusul gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Dan dalam seperti ini, saya berpendapat dan menyarankan agar untuk sementara waktu. Paling tidak, untuk Sulawesi Tengah, Palu di Donggala dan di sekitarnya, itu kegiatan kampanye pemilu dihentikan," kata SBY.
Dirinya pun mengajak agar masyarakat Indonesia saling bahu membahu untuk membantu pemerintah untuk menangani bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Saya kira, saatnya kita menunjukkan solidaritas untuk saudara-saudara kita yang mengalami musibah dan sekaligus membantu pemerintah untuk mengatasi bencana ini. Baik pada fase tanggap darurat maupun nanti pada saatnya rehabilitasi dan rekonstruksi," jelas SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan lebih penting untuk membantu korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, dan meminta kampanye dihentikan sementara waktu.
"Itu saran dan pandangan saya. Marilah kita utamakan dulu bersatu padu, kita membantu pemerintah, membantu saudara-saudara kita, dan sementara saya kira kegiatan kampanye pemilu kita hentikan dulu," ujar SBY.
SBY mengatakan, banyak korban yang tewas akibat bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah itu.
"Meskipun tidak sebesar dan sedahsyat gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias dulu. Kali ini memang gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah juga besar korbannya kita saksikan, besar," kata SBY.