Pembunuhan Satu Keluarga

4 Fakta Penculikan & Pembunuhan Satu Keluarga di Tanjungmorawa Usai Geger Penemuan Mayat Solihin

Warga lebih heboh, karena mayat yang ditemukan adalah Solihin. Ayahnya Muhajir juga ditemukan tewas dua hari sebelumnya

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN/HO
Muhajir semasa hidup saat foto bersama anaknya. 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Indra Gunawan Sipahutar

TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM - Kabar penemuan mayat lagi-lagi menggegerkan warga Tanjungmorawa, Deliserdang Minggu, (14/10/2018). 

Ini merupakan penemuan mayat kedua, setelah dua hari sebelumnya, Muhajir ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan di Sungai Blumai Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir.

Kemarin, warga lebih heboh, karena mayat yang ditemukan adalah Solihin, siswa SMP Negeri 2 Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang.

Solihin tak lain adalah anak Muhajir.

Polisi semakin menguak dugaan pembunuhan dan penculikan satu keluarga ini lewat penyelidikan, meski pelakunya masih misterius.

Solihin merupakan satu di antara korban penculikan dan pembunuhan, warga Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjungmorawa.

Di tengah pengusutan polisi, Tribun-medan.com merangkum 4 fakta dugaan pembunuhan dan penculikan satu keluarga ini.

1. Ditemukan dalam kondisi Tangan dan Kaki Terikat

Informasi yang dihimpun Tribun-Medan.com, jasad Solihin ditemukan warga sekitar pukul 16.30 WIB di Sungai Blumai Dusun Bintang Meriah Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir.

Sama seperti ketika jasad Muhajir ditemukan, kondisi jasad Solihin juga ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki yang terikat.

Kapolsek Talun Kenas, AKP Hotman Samosir yang dihubungi sekira pukul 19.00 WIB menyebut mayat yang ditemukan di pinggir sungai belum selesai dievakuasi.

Ia membenarkan,keluarga korban sudah datang ke lokasi.

"Kita evakuasi kita bawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan dulu lah nanti. Di autopsi dan diambil dulu sidik jarinya. Kalau usianya memang sekitar 12 tahunan gitu," kata Hotman.

Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat pria yang diduga adalah Muhajir dari Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kamis, (11/10).
Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat pria yang diduga adalah Muhajir dari Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kamis, (11/10). (TRIBUN MEDAN/HO)

2.  Muhajir si Manager di PT Domas di Kebumikan, Istri Belum Ditemukan

Muhajir dan keluarganya dikabarnya hilang dari  kediamannya yang berada di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjungmorawa Selasa lalu.

Saat ini tinggal jasad istrinya Suniati yang belum ditemukan keberadaannya. Polisi masih terus melakukan penyelidikan atas kasus ini.

Diberitakan Tribun-Medan.com sebelumnya, hingga Jumat (12/10/2018) lalu, pihak kepolisian belum berhasil mengungkap siapa dibalik dugaan kasus penculikan dan pembunuhan keluarga yang berada di Gang Rambutan Dusun III Desa Bangun Sari, Tanjungmorawa, Deliserdang.

Belum dapat dipastikan bagaimana nasib Suniati saat ini.

Sementara jenazah Muhajir sudah dikebumikan oleh pihak keluarga.

Sebelumya jasad Muhajir ditemukan warga dalam keadaan kaki dan tangan terikat di Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir.

Muhajir merupakan manager di PT Domas atau pabrik Kacamata Mata Tanjung Morawa.

 

Muhajir semasa hidup saat foto bersama anaknya.
Muhajir semasa hidup saat foto bersama anaknya. (TRIBUN MEDAN/HO)

Pihak kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah Muhajir, Jumat (12/10/2018) siang.

Tim identifikasi Polda Sumut memasuki dan mendokumentasikan setiap ruangan rumah. Setelah itu mereka juga memberi police line.

Desi yang merupakan anak pertama korban berharap agar ibu dan adiknya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Ia menyebut ayahnya sudah dikebumikan Kamis, (11/10/2018) malam.

Ia tahu mayat yang ditemukan di sungai ayahnya setelah ikut polisi melihat mayat yang ditemukan di STM Hilir.

Baca: Malam-malam Warga Kubur Korban Penculikan dan Pembunuhan, Jasad Solihin Ditemukan di Sungai Blumai

Desi, anak sulung dari Muhajir saat diwawancarai di rumah kontrakannya, Jumat (12/10/2018). Desi dan keluarganya masih dalam suasana duka terkait penemuan mayat ayahnya di sungai dengan kondisi tangan dan kaki terikat tali. Sedangkan ibu dan adik bungsunya hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya.
Desi, anak sulung dari Muhajir saat diwawancarai di rumah kontrakannya, Jumat (12/10/2018). Desi dan keluarganya masih dalam suasana duka terkait penemuan mayat ayahnya di sungai dengan kondisi tangan dan kaki terikat tali. Sedangkan ibu dan adik bungsunya hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya. (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)

"Bapak dan ibu saya itu orangnya baik lah. Setahu saya enggak punya musuh mereka. Tapi kok bisa tega kali pelakunya. Saat ditemukan di sungai ayah saya dalam keadaan kaki dan tangannya terikat. Saat ini belum ada kabar dari polisi dimana ibu dan adik saya," ucap Desi dengan raut wajah sedih saat ditemui di rumah kontrakannya.

Rumah kontrakan Desi ini hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumah orang tuanya. Ia memilih mengontrak karena sudah berkeluarga. Saat diwawancarai Tribun Desi bahkan sempat menangis.

"Padahal Senin malam adik saya itu masih datang ke rumah, dia belajar karena mau ujian paginya. Jam sembilan malam itu dia pulang dari rumah saya. Kalau sama ibu hari Senin ya masih jumpa dia main ke rumah. Di situ sajalah terakhir saya jumpanya. Selama ini mereka juga enggak pernah ada cerita punya masalah, ya itu karena orang tua saya memang enggak ada musuhnya," kata Desi diiringi tangisan tersedu-sedu.

3. Warga Gali Kubur Tengah Malam Hari, Berbagi Tugas

Jasad M Solihin  ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat di pinggir sungai Blumai Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir Minggu sore sekitar pukul 16.30 WIB.

Warga ramai menunggu jenazah tiba di rumah duka. Karena rumah Muhajir masih diberi garis polisi warga pun menyiapkan kedatangan jenazah di rumah tetangganya.

Beberapa warga pun membagi tugas, ada yang menggali kubur meskipun kondisi sudah malam.

"Udah pasti mayat yang ditemukan di sungai itu Solihin. Saya sudah dihubungi Kepling dan disuruh untuk siap-siap. Ya rencananya mau dimakamkan begitu sampai rumah. Malam ya malam lah namanya sudah seperti inikan kondisinya. Kemarin bapaknya pun malam hari juga kami kebumikan. Ini masih dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan duku. Sudah dikapani biasanya dan disini tinggal kami shalatkan sajalah nanti,"kata warga.

 

Jasad Solihin dalam keadaan tangan dan kaki terikat ditemukan di pinggir Sungai Blumai Dusun Bintang Meriah Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Minggu (14/10/2018). Kondisi terikatnya jasad Solihin sama seperti jasad ayahnya Muhajir yang ditemukan lebih dahulu.  Kini hanya Suniati, istri Muhajir yang belum ditemukan keberadaannya.
Jasad Solihin dalam keadaan tangan dan kaki terikat ditemukan di pinggir Sungai Blumai Dusun Bintang Meriah Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Minggu (14/10/2018). Kondisi terikatnya jasad Solihin sama seperti jasad ayahnya Muhajir yang ditemukan lebih dahulu. Kini hanya Suniati, istri Muhajir yang belum ditemukan keberadaannya. (TRIBUN MEDAN/HO)

4. Polisi Minta Warga Ikut Bantu Cari Suniati

Kapolsek Tanjungmorawa, AKP Budiono Saputro mengaku kalau saat ini mereka masih terus melakukan penyelidikan. Ia menyebut kalau polisi juga meminta bantuan warga untuk ikut mencari keberadaan Suniati.

"Memang ada yang kita curigai tapi ini masih kita lakukan pendalaman lagi. Nanti kalau sudah ada perkembangannya kita kasih tau lah," kata Budiono.

Meski rumahnya kawasan padat penduduk namun tidak ada warga yang mengetahui kapan pastinya Muhajir dan keluarganya menghilang. Hanya saja, disebut-sebut tidak kelihatan sejak Selasa lalu.

Baca: Dugaan Penculikan dan Pembunuhan Keluarga Muhajir Belum Terungkap, Ini Harapan Anak Sulung Korban

Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat pria yang diduga adalah Muhajir dari Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kamis, (11/10).
Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat pria yang diduga adalah Muhajir dari Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kamis, (11/10). (TRIBUN MEDAN/HO)

Rumah Muhajir hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumah kontrakan anak pertamanya, Desi. Ia memilih mengontrak karena sudah berkeluarga.  

Saat diwawancarai Tribun-medan.com, Desi pun sempat menangis. Saat ini, hanya ia dan adiknya yang sekolah di Jogja, yang masih hidup.

"Padahal Senin malam adik saya itu (Solihin) masih datang ke rumah, dia belajar karena mau ujian paginya. Jam sembilan malam itu dia pulang dari rumah saya. Kalau sama ibu hari Senin ya masih jumpa dia main ke rumah. Di situ sajalah terakhir saya jumpanya. Selama ini mereka juga enggak pernah ada cerita punya masalah, ya itu karena orang tua saya memang enggak ada musuhnya," kata Desi.

Warga Desa Bangun Sari Baru siap-siap menyambut kedatangan jenazah Solihin, Minggu (14/10/2018) malam.
Warga Desa Bangun Sari Baru siap-siap menyambut kedatangan jenazah Solihin, Minggu (14/10/2018) malam. (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)

Polisi sudah mengumpulkan berbagai bukti penyelidikan, memeriksa sejumlah saksi dan olah TKP. Berhasilkah polisi mengungkap kasus pembunuhan yang menggemparkan ini?

Baca: Berita MotoGP 2018 - Marc Marquez Juara MotoGP 2018? Ducati Siap Gagalkan, Jadwal MotoGP Jepang

Baca: 4 Fakta & Kronologi Kecelakaan Bus vs Panther, Usai Hadiri Pernikahan hingga 7 Korban Tewas

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved