Viral Medsos
Irjen Setyo Wasisto: Internal Polri Solid, Hingga Mahfud MD Tegaskan Hoaks soal Isu Kapolri Tito
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menegaskan kondisi internal Polri sangatlah solid.
TRIBUN-MEDAN.COM - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menegaskan kondisi internal Polri sangatlah solid.
Ia juga membantah adanya tudingan jenderal bintang tiga yang ingin menjatuhkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Bantahan itu merujuk pada tudingan dari politisi PDIP Masinton Pasaribu.
"Nggak ada, nggak ada. Nanti saya akan klarifikasi. Polri solid," ujar Setyo, di Auditorium STIK-PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018).
Ia mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait tudingan tersebut. Namun demikian, ia menjamin internal Korps Bhayangkara solid dan tak ada yang ingin saling menjatuhkan.
Jenderal bintang dua itu pun mengatakan penyelidikan akan dilakukan kepada pihak-pihak eksternal dari institusi Polri, lantaran solidnya Polri.
"Untuk di dalam kepolisian nggak ada lah. Saya jamin solid. Kita melakukan penyelidikan ke luar," kata dia.
"Sementara kita konsolidasi ke dalam dulu. Saya nyatakan bahwa Polri solid," pungkas Setyo.
Pernyataan Masinton Pasaribu
Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mencurigai adanya skenario melibatkan oknum jenderal Polri dan oknum penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan skenario untuk menjatuhkan posisi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Kecurigaan Masinton didasari dugaan bahwa Tito saat masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya menerima uang dari pengusaha daging impor Basuki Hariman (BH).
Bahkan, kabar yang beredar menyebut dua penyidik KPK dari Polri menyobek catatan keuangan Basuki tentang aliran uang ke pihak lain.
"Saya menduga itu tidak lepas dari skenario permainan politik untuk mendorong percepatan suksesi kepemimpinan di institusi Polri. Target utamanya adalah untuk mengganti Jenderal Polisi Tito Karnavian dari jabatan Kapolri," kata Masinton, Minggu (14/10).
Legislator PDIP itu juga menuturkan, salah satu celah untuk membusukkan nama Tito adalah dengan memainkan isu korupsi.
Menurutnya, isu itu tentu menarik perhatian publik.
"Saya membacanya sebagai permainan kolaborasi segitiga, saling melempar isu. Kolaborasi ini melibatkan kelompok pressure group, oknum sempalan di KPK dan oknum jenderal di Mabes Polri yang ngebet jadi kapolri," kata dia.
Menurut Masinton, oknum jenderal itu belum lama diangkat menjadi komjen yang kerap melakukan pencitraan.
Ia juga menyebut oknum itu baru dilantik sebagai pejabat bintang tiga di Mabes Polri.
"Jadi si oknum ini sudah kasak-kusuk membangun lobi vertikal dan sembari melakukan pencitraan sebagai jenderal polisi yang bersih dan berintegritas," katanya.
Mahfud MD Sebut Hoaks
Sementara, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, kembali menegaskan bahwa kasus suap yang diduga melibatkan nama Kapolri Jenderal Tito Karnavian adalah kabar hoaks.
Pernyataan Mahfud ini ditegaskan melalui sebuah cuitan di Twitternya, Minggu (14/10/2018) malam.
Mahfud juga memberikan alasannya tersebut dengan menghubungan rekaman CCTV di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berikut penjelasan Mahfud:
"Tantangan ini bkn utk sy tapi utk @KPK_RI .
Sy sih menganggap itu hoax krn katanya itu terekam di CCTV KPK
tapi KPK malah mengembalikan pelakunya ke Polri.
Kalau diketahui oleh KPK shrs-nya langsung ditindak oleh KPK sbg obstraction of justice," tulis Mahfud.
Sebelumnya, Mahfud juga sempat menjawab pertanyaan seorang warganet terkait kasus yang menyeret nama Tito tersebut.
"Argumentasinya kalo ini hoax apa Prof?
Cuma kenal sebagai orang lurus? @mohmahfudmd," tanya @AlghifAqsa, Rabu (10/10/2018).
Berikut jawaban Mahfud:
"Pertanyaannya terbalik.
Di dalam hukum yg hrs mengajukan argumentasi adl yg mengajukan masalah.
“Siapa yg mendalilkan dia yg hrs membuktikan”.
Makanya kita menunggu argumen dan bukti2nya dari yg melempar isunya," jawabnya.
(*/Tribunnews.com/TribunSolo.com)
