Viral Medsos
Dikira Isinya Duit, Ternyata Ini Isi Tas Hitam yang Dibawa Paspampres, Yenny: Kok Senangnya Hoaks
Terungkap isi Tas berwarna hitam yang dibawa Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) Jokowi
Tas berwarna hitam yang dibawa Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) Jokowi saat berkunjung ke rumah Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/9/2018) silam sempat menjadi sorotan.
////
TRIBUN-MEDAN.COM- Seorang Paspampres berbatik cokelat tampak membawa tas jinjing hitam usai turun dari mobil.
Tak lama kemudian, Presiden Joko Widodo menyusul.
Paspampres terlihat membawa tas hitam tersebut ke dalam rumah Gus Dur.
Kedatangan Presiden Jokowi langsung disambut Yenny Wahid.
Namun, tas hitam tersebut justru menjadi perbincangan netizen di media sosial Twitter.
Pengguna Twitter menduga-duga isi dari tas hitam yang dibawa Paspampres Jokowi itu.
Yenny Wahid akhirnya membuka suara terkait isi dari tas tersebut.
Hal itu disampaikan Yenny Wahid saat menjadi narasumber di acara E-Talkshow TV One, pada Jumat (26/10/2018) kemarin.
Awalnya sang pemandu acara, Wahyu menayangkan foto dan video saat Paspampres Jokowi membawa tas hitam itu.
Ia langsung bertanya kepada Yenny Wahid, soal isi tas hitam tersebut.
Foto-foto dan Video Basarnas Temukan Puing-puing dan Potongan Tubuh setelah Lion Air Jatuh
Lion Air Jatuh, Video Ratusan Keluarga Penumpang Lion Air JT610 yang Sambangi Bandara Depati Amir
Lion Air Jatuh, Basarnas Jabar langsung Mengerahkan Personel untuk Misi Pencarian dan Penyelamatan
Lion Air Jatuh, Basarnas: Pencarian Awal Pesawat di Tanjung Karawang, Titik Ditemukan
AirNav Benarkan Lion Air JT-610 Jakarta-Pangkal Pinang Hilang Kontak, Harusnya Tiba 7.20 WIB
Kapal Pertamina Temukan Lokasi Jatuhnya Lion JT 610 di Tanjung Karawang, Penumpang-Crew 189 Orang
Lion Air Jatuh, Basarnas: Pencarian Awal Pesawat di Tanjung Karawang, Titik Ditemukan
"Sempat viral," kata Wahyu dikutip dari TribunJakarta.com via saluran YouTube TV One, pada Sabtu (27/10/2018).
"Apa itu?"
"Bawa apa itu?" tanyanya.
Yenny Wahid justru kembali bertanya kepada Wahyu sambil tertawa.
"Tahu isinya apa?" ucap Yenny Wahid.
"Lah iya itu apa isinya," imbuh Wahyu.
Yenny Wahid berseloroh tas tersebut berisi senjata yang akan digunakan Paspampres apabila ada pihak yang berusaha menganggu Jokowi.
"Itu kalau ada yang macem dar der dor dar der dor," kata Yenny Wahid.
"Itu kan prototipenya presiden," tambahnya.
Wahyu mengatakan banyak pihak yang mengira tas hitam tersebut berisi uang.
"Itu katanya isinya duit," kata Wahyu.
Yenny Wahid menegaskan hal tersebut tidaklah benar.
"Ini lah orang Indonesia kok senangnya (sukanya) hoaks-hoaks gitu," ucap Yenny Wahid.
Sekilas isi dalam koper paspampres.
Selanjutnya, ia juga menjelaskan alasan mundur dari posisi Direktur Wahid Institute.
Menurut Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid yang akrab disappa Yenny Wahid itu agar lebih fokus dalam membantu Presiden Joko Widodo memenangi Pilpres 2019.
Putri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu juga menyebut penguduran dirinya tersebut agar Wahid Institute tetap dapat menjaga ruh netralitasnya.
"Mengapa saya sampai harus mundur dari Wahid Foundation atau Wahid Institute, yaitu untuk menjaga netralitas lembaga sendiri. Jadi anak anak (pengurus yang lain) yang jalan. Saya nggak ikut lagi," kata Yenny, di Jakarta, Sabtu (13/10/2018) kemarin.
Setelah melepas jabatan itu, Putri kedua Gus Dur itu akan terjun langsung mengumpulkan dukungan bagi pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.
"Saya pasti all out untuk kemenangan Pak Jokowi," jelasnya mengutip TribunJakarta.com.
Mundurnya Yenny dari Wahid Institute diharapkan dapat diikuti anggota lain yang ingin terjun ke dunia politik.
Alasannya, Wahid Institute sangat menjunjung moralitas.
"Kalau ada kawan-kawan Wahid Foundation mau berpolitik, ya keluar, non aktif. Itu cara kami untuk menjaga keseimbangan masyarakat," katanya.
Ia berharap dukungan kelompok Gusdurian solid kepada pasangan Joko Widodo Ma'ruf Amin.
"Saya sebagai timses (tim sukses) nomor satu ya tentunya berharap dukungan kepada beliau. Kami akan berusaha keras untuk memastikan dukungan tapi tidak dengan cara vulgar," kata Yenny di Hotel Aryaduta, Jakarta.
Ia menerangkan ada beberapa jaringan organ politik di bawah Gusdurian, seperti jaringan santri, jaringan milenial, jaringan alumni Timur Tengah, jaringan pemuda dan profesional, serta jaringan perempuan.
"Alhamdulillah lumayan, kan banyak sekali organ organ politik Gusdurian, banyak sekali. Itu yang bergabung, sampai sekarang permintaannya tambah lagi. Silakan," jelas dia.
Diungkapkan, mendekati para pengagum Gus Dur itu adalah menggunakan cara cara lebih halus.
"Rakyat Indonesia itu sudah punya kebijaksanaannya masing masing. Mereka ngerti kok suara hatinya itu bisa disentuh, nggak mesti menggunakan cara vulgar," katanya.
Namun ia menegaskan, secara kelembagaan jaringan Gusdurian tidak memiliki arah politik tertentu.
Tetapi, orang orang didalamnya boleh menentukan arah politiknya secara bebas dan terbuka.
"Nama jaringan Gusdurian sebagai sebuah lembaga tidak boleh berpolitik. Tetapi orang orang yang berada di jaringan Gusdurian itu boleh masuk ke sini dan harus nonaktif dari jaringan Gusdurian," ucap Yenny.
Namun Yenny Wahid enggan bergabung Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Nggak, saya di luar (TKN) saja. Meski begitu saya tetap komunikasi dikit-dikit dengan TKN," ujarnya.(*)