Berita Viral

KRIMINOLOG Ungkap Maksud Dua Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: Tidak Ada Barang Hilang

Dua pembunuh satu keluarga di Indramayu telah ditangkap. Korban Sahroni dan anak serta cucunya dibunuh dengan sadis oleh pelaku. 

TribunJabar/Eki Yulianto - Youtube Metro TV
PEMBUNUHAN 1 KELUARGA - Kriminolog Haniva Hasna ungkap gambaran pembunuh keluarga Haji Sahroni, di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat. Benarkah saling kenal dengan korban? 

TRIBUN-MEDAN.com - Dua pembunuh satu keluarga di Indramayu telah ditangkap. Korban Sahroni dan anak serta cucunya dibunuh dengan sadis oleh pelaku. 

Pelaku juga menguburkan jasad 5 orang satu keluarga itu di belakang rumah di korban. 

Ada pun identias lima orang korban yakni Haji Sahroni (75), anak dan menantu bernama Budi (45) dan Euis (40), serta dua anak berinisial R (6) dan B (3) ditemukan dalam kondisi membengkak di satu lubang yang sama pada Senin (1/9/2025).

Dalam penjelasannya, Haniva Hasna curigai tidak adanya barang yang hilang di kasus kematian satu keluarga ini.

Dia menduga pelaku sempat akan kembali ke TKP untuk melakukan sesuatu, namun hal itu urung dilakukan.

"Kalau kita melihat faktanya tidak ada barang yang hilang dan ada dua mobil," kata Haniva dikutip dari Metro TV, Minggu (7/9/2025).

Kemudian soal mobil pick up yang dibawa oleh pelaku, menurutnya itu ada kemungkinan pelaku mau kembali lagi.

"Ini masalah kemungkinan, ada kemungkinan dia akan mempersiapkan logistik gitu terhadap sesuatu. Bisa jadi dia mau mengangkut sesuatu entahlah itu barang atau korban itu sendiri. Tapi ini ternyata tidak dilakukan," katanya, melansir dari TribunBogor.

Baca juga: LINK Live Streaming Gratis Timnas Indonesia Vs Lebanon Jam 20.30 WIB, Akses di Sini Siaran via HP

Baca juga: Angkot Terperosok ke Jurang Dekat Air Terjun Lae Pandaroh Dairi, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca juga: GURU HONORER Mariasih Minta Maaf Telah Viralkan Gubuknya yang Reyot, Minta Video Jangan Disebar Lagi

Haniva melihat pelaku yang bisa masuk ke rumah korban kemudian leluasa melakukan pembunuhan kepada keluarga Sahroni, bisa jadi pelaku orang yang dikenal korban.

Namun pelaku yang dikenal korban ini bukan berarti orang dekat.

"Pelaku ini bisa masuk ke dalam rumah bisa diterima dan berproses di situ sampai terjadi pembunuhan, ada kemungkinan atau ada indikasi dia adalah orang yang dikenal," ujar Haniva. 

"Bukan berarti ini orang dekat ya, bisa jadi ini orang yang dikenal. Dikenal itu bisa jadi kerabat atau relasi-relasi bisnis atau teman yang lain gitu," katanya.

Dia menjelaskan bahwa ada istilah yang disebut victim offender relationship, di mana seseorang yang ada hubungan dekat itu ketika tidak bisa menyelesaikan permasalahan akhirnya dia melakukan agresi. 

Haniva juga menyoroti pembunuhan yang overkill karena korbannya sampai satu keluarga yang berjumlah lima orang.

Dia curiga bahkan pembunuhnya ini memang memiliki emosi yang meledak-ledak hingga melakukan pembunuhan satu keluarga.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved