Kepala Pengamanan Lapas Tanjung Gusta Tabrak Dua Perempuan, Satu Orang Dikabarkan Tewas
Pimpinan Lapas Klas IA Tanjunggusta bernama Pihtra Jaya Saragih diduga menabrak pengendara bermotor di kawasan Gaperta
Penulis: Alija Magribi |
Laporan Wartawan Tribun Medan/Alija Magribi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Salah seorang pimpinan Lapas Klas IA Tanjung Gusta bernama Pihtra Jaya Saragih diduga menabrak pengendara bermotor di kawasan Gaperta, Medan Helvetia Kota Medan pagi tadi.
Pithra Jaya Saragih adalah Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) yang didapuk menggantikan Bistok Situngkir pasca rotasi di Jajaran Pimpinan Lembaga Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Wilayah Sumatera Utara.
Informasi yang diperoleh sementara, 1 korban dinyatakan tewas, 1 kritis. Keduanya adalah wanita yang mengendarai kendaraan bermotor di kawasan gaperta.
Sementara, upaya Tribun Medan menghubungi Budi Situngkir, Kalapas Tanjunggusta masih belum mendapatkan keterangan terkait peristiwa nahas tersebut.
Nomor Handphone Budi Situngkir dihubungi sekira pukul 12.00 WIB, Selasa (30/10/2018) sedang dialihkan.
Diketahui Pithra Jaya Saragih merupakan eks Larutan Tarutung sebelum menjabat sebagai KPLP Lapas Klas IA Tanjunggusta.
Humas Kanwil Kemenkumham Sumut, Joshua Ginting belum mengetahui kabar salah seorang pimpinan Lapas Klas IA Tanjunggusta, yakni Pithra Jaya Saragih yang mengalami kecelakaan di Kawasan Jalan Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.
Saat dihubungi melalui seluler, Joshua Ginting mengatakan belum mendapat kabar informasi terkait kecelakaan Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Klas IA Tanjunggusta Pithra Jaya Saragih itu.
"Memang sudah merebak Informasinya. Saya malah belum tahu ini. Nanti saya cek lagi ya itu informasinya A1 atau bukan," singkatnya melalui wawancara seluler dengan Tribun Medan.
Informasi sementara, terkait Kecelakaaan tersebut 2 wanita yang menjadi korban diketahui salah satunya meninggal dunia.
Kapolsek Helvetia Benarkan Kecelakaan
Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Trila Murni, membenarkan kecelakaan maut antara Mobil Panjero dengan dua pengendara sepeda motor yang dikemudikaan tiga mahasiswa.
"Saya terima laporan dari personel di lapangan, ada kecelakaan di Jalan Gaperta antara mobil penumpang dengan pengendara motor," kata Trila, Selasa (30/10/2018).
Tiga mahasiswa yang menjadi korban dalam kecelakaan, Saskia Rahma Tika tewas di tempat. Sementara itu, dua rekannya, Ika Rahayu dan Riki Suwandi mengalami luka ringan.
"Kecelakaan tersebut mengakibatkan seorang pengendara motor tewas," jelas Trila.
Dari keterangan saksi mata yang ada di TKP, kecelakaan terjadi saat mobil penumpang Nopol BK 1526 KP yang dikemudikan M. Pithra Jaya Saragih melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Griya menuju Jalan Gaperta Medan.
Setibanya di TKP persisnya di depan minimarket Alfa Midi, mobil yang kendarai oknum PNS tersebut menabrak pengendara motor yang datang dari arah berlawanan hingga terpental beberapa meter.
Sebelum menabrak ketiga mahasiswa, mobil yang melaju kencang berusaha mendahuli mobil Angkot yang di depannya.
"Dari keterangan saksi, mobil ini berusaha mendahului mobil angkot di depannya. Namun saat mendahului, dari arah berlawanan dua sepeda motor yang di kendarai para korban melintas. Supir mobil hilang kendali hingga menabrak motor yang datang dari arah berlawanan," jelasnya Trila.
Selain menewaskan pengendara motor, kecelakaan juga mengakibatkan, dua sepeda motor ketiga mahasiswa rusak parah.
Sedangkan mobil yang menabrak ketiga korban hanya mengalami kerusakan di bagian depan sebelah kanan.
Saat ini, ketiga korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Sundari Medan, untuk mendapatkan perawatan.
Sementara, pengendara serta kenderaan yang terlibat kecelakaan kini diamankan di Polsek Helvetia Medan.
Terpisah seorang saksi bernama Ade (46) wanita yang sehari-harinya berjualan di daerah tersebut membenarkan bahwa adanya kejadian tabrakan tersebut.
"Kejadian sekitar jam 8 kurang gitu. Suaranya kuat sampai masjid terdengar. Yang ditabrak kendaraan roda dua Scoopy pengendaranya 2 orang cewek dan satu lagi Jupiter MX 1 orang laki-laki," kata Ade, Selasa (30/10/2018)
"Yang cewek satu meninggal ditempat dan yang dua lagi luka-luka," sambungnya.
Ade menuturkan diduga pengendara mobil mau motong dan kepergok arah berlawanan. Terus tiba-tiba mobilnya menabrak dua sepeda motor tersebut.
"Kuat bunyinya 'Brak', dengar semua orang pada lari kedepan," sebutnya.
Lebih lanjut, Ade menjelaskan bahwa saat kejadian ia sedang masak untuk kebutuhan jualannya dan tiba-tiba terdengar suara dengan bunyi Brak itu kuat sekali.
"Terkejut dan langsung lari kedepan aku. Pas lihat sudah tergeletak semuanya. Pas saya datang sudah ramai. Saya lihat satu sudah meninggal posisi telentang dengan tangan terbuka. Cewek satu lagi lalu coba untuk bangun dan keluar darah dari mulutnya," ungkap Ade.
Masih kata Ade, sekitar 15 menit kemudian polisi datang dan coba mengamankan lokasi. Korban sudah dibawa ke rumah sakit.
"Di daerah tempat kejadian itu memang rawan. Sering terjadi tabrakan disitu. Sebelumnya pernah ada yang sampai giginya patah," jelas Ade.
(cr15/cr19/tribun-medan.com)