Remaja Ini Sudah Minum Air Rebusan Pembalut Sejak 2015 untuk Mabuk, Ini Kandungan Pembalut

Fenomena baru dari remaja tersebut adalah mereka mengonsumsi air rebusan pembalut sebagai pengganti narkoba.

ISTIMEWA
Ilustrasi 

Sementara itu, terkait kandungan zat kimia di dalam pembalut wanita, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada rentang Januari-Maret 2018 pernah melakukan penelitian.

YLKI meneliti produk pembalut dan pantyliner yang beredar di pasaran.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan hampir semua produk pembalut dan pantyliner yang beredar di pasar mengandung klorin.

Dilansir dari TribunJogja.com yang mengutip website resmi YLKI, dalam pengujian itu YLKI menggunakan sampel yang diperoleh dari ritel, dengan menggunakan metode Spektrofotometri.

"Dari hasil pengujian YLKI, 9 merek pembalut dan 7 merek pentyliner semua mengandung klorin dengan rentang 5 s/d 55 ppm.

Kandungan klor yang paling tinggi (54.73 ppm) pada merek Charm dan pada pantyliner kandungan klor tertinggi pada merek V Class (14,68 ppm).

Sedangkan kandungan terendah pada pembalut Softness standard Jumbo Pac (6.05 ppm) dan pantyliner Laurier Active Fit (5.87 ppm).

Tidak hanya uji lab, kami juga menganalisa label produk pembalut dan pantyliner.

Data menunjukan sebagian besar (52%) produk tidak mencantumkan komposisi pada kemasan produk dan sebagian besar (57%) produk tidak mencantumkan tanggal daluarsa.

Dan dari hasil pengujian serta analisa label bahwa pembalut dan pantyliner yang berasal dari kertas memiliki kadar klorin lebih tinggi dibandingkan yang berasal dari kapas," demikian hasil pengujian yang disiarkan melalui siaran pers pada 2015 tersebut.

Selain itu, dikutip TribunJogja dari Naturally Savvy, tak hanya mengandung klorin, pembalut juga diketahui menggunakan bahan lainnya dimana bahan tersebut berguna untuk menyerap cairan.

Misalnya saja, pembalut menggunakan bubuk Sodium Polycrylate, yaitu polimer sintetis yang digunakan dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi lainnya karena kemampuannya menyerap sebanyak 200 hingga 300 kali massanya dalam air.

Sodium Polycrylate ini terlihat seperti bubuk putih ketika kering.

Namun, bubuk itu akan berubah menjadi zat seperti gel ketika basah, dan terutama digunakan sebagai agen pengental.

Sodium Polyacrylate juga digunakan dalam berbagai formula karena sifat-sifat lainnya, termasuk sebagai agen penyerap, penstabil emulsi, emolien, dan agen peningkatan viskositas.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Remaja di Belitung Ini Ternyata Sudah Konsumsi Air Rebusan Pembalut Sejak 2015

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved