Dulu Tanah Abang Dibanggakan Jokowi, Kini Malah Dihindari, Ketua DPRD Prasetio Buka-bukaan

Jokowi mengajak Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde berkunjung ke Pasar Blok A Tanah Abang pada 26 Februari 2018

Editor: Tariden Turnip
Kompas.com/Akhdi Martin Pratama
Presiden Joko Widodo saat di Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018). 

Skybridge

Edi juga khawatir para pedagang kaki lima (PKL) tetap mengokupasi Jalan Jatibaru Raya, meskipun Pemprov DKI Jakarta tengah membangun skybridge yang dilengkapi kios-kios untuk PKL berjualan di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Menurut Prasetio, hal itu akan menjadi permasalahan baru yang dihadapi Pemprov DKI.

"Memang enggak ada PKL lagi di bawah (Jalan Jatibaru)? Ada lagi PKL, pasti ada PKL. Problema baru lagi, tambah problema," kata Prasetio.

Selain itu, Prasetio menyebut skybridge juga tidak memiliki nilai estetika. Dibandingkan dengan skybridge, Prasetio memilih PKL ditempatkan di terowongan bawah tanah (tunnel) Blok G Pasar Tanah Abang.

Sementara untuk ruang pejalan kaki, Pemprov DKI bisa membebaskan lahan di kawasan tersebut.

"Yang benar itu, Blok G, buat tunnel ke bawah, itu yang paling gampang. Terus dari stasiun beli saja tanah, dibebasin untuk jalan kaki," kata Prasetio.

Ingin Menghemat Kuota Internetmu? Lakukan 5 Cara Berikut Ini

Ragam Zodiak yang Bisa Jadi Teman Bermuka Dua, Diam-diam Menusukmu dari Belakang

Kisah Ustaz Abdul Somad Kerja Nyambi kala Kuliah di Mesir, Emak: Berapa Utang Kau di Kairo?

Kini Kaya Raya dan Punya Rumah Mewah, Beginilah Penampakan Kontrakan Sederhana Denny Cagur Dulu

7 Kebiasaan Sepele dalam Kehidupan Sehari-hari yang Membuat Smartphone Mudah Rusak

Menilik Kerajaan Bisnis Keluarga Artis The Sungkar, Menyaingi Ketajiran Raffi Ahmad

Hotman Paris Ungkap Ritual Khusus Istri Tiap Pagi yang Bikin Dirinya Susah Berpaling

Meskipun demikian, Prasetio tetap mengapresiasi upaya Pemprov DKI membangun skybridge untuk menata para PKL.

Adapun pembangunan skybridge Tanah Abang masih berjalan hingga kini.

Setelah molor dari target akhir Oktober lalu, jembatan itu diperkirakan rampung dalam waktu 10-15 hari ke depan.

Skybridge itu dilengkapi 446 kios berukuran 1,5 x 2 meter  untuk para PKL yang biasanya berjualan di Jalan Jatibaru Raya.

Para pedagang diwajibkan membayar biaya retribusi Rp 500.000 per bulan atau Rp 16.000 per hari untuk biaya kebersihan, keamanan, dan penerangan. Retribusi ini baru akan diberlakukan pada 1 Januari 2019.

Sejak dibuka pada 15 Oktober lalu, Jalan Jatibaru Raya kembali dipenuhi sejumlah pedagang kaki lima (PKL).  Pantauan Kompas.com Selasa (6/11/2018) sore, kondisi Jalan Jatibaru Raya tampak semrawut.

Sejak dibuka pada 15 Oktober lalu, Jalan Jatibaru Raya kembali dipenuhi sejumlah pedagang kaki lima (PKL). Pantauan Kompas.com Selasa (6/11/2018) sore, kondisi Jalan Jatibaru Raya tampak semrawut. (KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA)

Tidak hanya di Tanah Abang, banyak pedagang kaki lima ( PKL) yang kembali menduduki trotoar di sejumlah wilayah di Jakarta.

" Trotoar sudah banyak sekali diduduki PKL, di mana-mana," ujar Prasetio saat rapat Komisi B DPRD DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved