Dulu Tanah Abang Dibanggakan Jokowi, Kini Malah Dihindari, Ketua DPRD Prasetio Buka-bukaan
Jokowi mengajak Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde berkunjung ke Pasar Blok A Tanah Abang pada 26 Februari 2018
TRIBUN-MEDAN.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengeluhkan kondisi Pasar Tanah Abang yang dulu menjadi tempat blusukan Presiden Jokowi bersama tamu-tamu negara.
Kini Tanah Abang kini kembali kumuh.
Presiden Joko Widodo tidak mau lagi membawa tamu ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Pasar Tanah Abang adalah ikon Indonesia, UMKM ya, dan selalu Presiden membawa tamunya ke situ. Sekarang Presiden enggak berani karena kekumuhan itu terjadi," ujar Prasetio saat rapat Komisi B DPRD DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).
Prasetio menyebut Jokowi juga khawatir kemacetan akan terjadi ketika ia mengunjungi Tanah Abang, mengingat kawasan tersebut semrawut.
"Beliau (Jokowi) juga kalau masuk ke situ, akhirnya menghambat ke mana-mana dan kemacetan ada di mana-mana," kata dia.
Oleh karena itu, Prasetio meminta Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta benar-benar konsentrasi menata kawasan Tanah Abang, termasuk menata para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di bawah skybridge Tanah Abang.
Murid SD Hamil dan Keguguran saat Jam Belajar, Terkuak Pelakunya Paman Sendiri Sejak 2017
Vicky Prasetyo Gerebek Rumah Angel Lelga, Bilang Ada Lelaki Lain di Kamar Sang Istri, Ini Videonya
8 Instansi Resmi Mengumumkan Hasil Tes SKD CPNS 2018, Cek di Sini Sekarang
8 Pengakuan HS Tersangka Pembunuhan Sadis Satu Keluarga, Sakit Hati Dibangunkan Pakai Kaki
Menilik Potret Mewah dan Asrinya Rumah Andika Kangen Band, Lihat Foto-fotonya
Menilik Potret Mewah dan Besarnya Rumah Muzdalifah, Mamah Dedeh sampai Kagum saat Berkunjung
Ragam Cuitan Lucu perihal Penggerebekan Vicky ke Kamar Angel Lelga, Netizen Soroti Kejanggalan Ini
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).(KOMPAS.com/NURSITA SARI)
Jika tidak ditata, hal itu menjadi permasalahan baru di Tanah Abang.
Politikus PDI-P itu menyampaikan, saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kawasan Tanah Abang sudah dirapikan.
"Sekarang jadi permasalahan baru, di situ jadi tempat kumuh lagi. Dulu saya sebagai salah satu orang yang turut membantu Pak Jokowi, Pak Sekda pada saat itu sebagai wali kota, kapolsek, kapolda, dan pangdam membersihkan tempat itu," ucap Prasetio.
Jokowi diketahui sudah beberapa kali mengajak tamu kenegaraan mengunjungi Tanah Abang.
Terakhir, Jokowi mengajak Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde berkunjung ke Pasar Blok A Tanah Abang pada 26 Februari 2018.
Jokowi juga pernah mengajak pendiri Facebook Mark Zuckerberg blusukan ke sana pada 13 Oktober 2014.
Kemudian, Jokowi mengajak Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Tanah Abang pada 9 September 2016.
Update Kasus Baiq Nuril, Kronologi Rekaman Percakapan Mesum Tersebar, Kepsek Bahas Hubungan Badan
Jurnalis Jamal Khashoggi Dimutilasi 15 Orang Sambil Diperdengarkan Musik di Konsulat Arab Saudi
Udar Fakta Fiki Alman, Pria yang Ada Bersama Angel Lelga saat Penggerebekan
Cukup Gunakan Kapur Barus, Rambut Beruban Bisa dengan Mudah Diatasi, Begini Cara Membuat Ramuannya
Viral, Wanita Mengaku Tertular HIV saat Melakukan Facial, Kisahnya jadi Pembelajaran
Miliki Cara Tak Biasa untuk Menunjukkan Perasaannya, 5 Zodiak Ini Terkadang Bikin Salah Paham
Napak Tilas Kisah Via Vallen, Sebelum Jadi Miliarder Pernah Ngamen dan Ditangkap Satpol PP
Skybridge
Edi juga khawatir para pedagang kaki lima (PKL) tetap mengokupasi Jalan Jatibaru Raya, meskipun Pemprov DKI Jakarta tengah membangun skybridge yang dilengkapi kios-kios untuk PKL berjualan di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menurut Prasetio, hal itu akan menjadi permasalahan baru yang dihadapi Pemprov DKI.
"Memang enggak ada PKL lagi di bawah (Jalan Jatibaru)? Ada lagi PKL, pasti ada PKL. Problema baru lagi, tambah problema," kata Prasetio.
Selain itu, Prasetio menyebut skybridge juga tidak memiliki nilai estetika. Dibandingkan dengan skybridge, Prasetio memilih PKL ditempatkan di terowongan bawah tanah (tunnel) Blok G Pasar Tanah Abang.
Sementara untuk ruang pejalan kaki, Pemprov DKI bisa membebaskan lahan di kawasan tersebut.
"Yang benar itu, Blok G, buat tunnel ke bawah, itu yang paling gampang. Terus dari stasiun beli saja tanah, dibebasin untuk jalan kaki," kata Prasetio.
Ingin Menghemat Kuota Internetmu? Lakukan 5 Cara Berikut Ini
Ragam Zodiak yang Bisa Jadi Teman Bermuka Dua, Diam-diam Menusukmu dari Belakang
Kisah Ustaz Abdul Somad Kerja Nyambi kala Kuliah di Mesir, Emak: Berapa Utang Kau di Kairo?
Kini Kaya Raya dan Punya Rumah Mewah, Beginilah Penampakan Kontrakan Sederhana Denny Cagur Dulu
7 Kebiasaan Sepele dalam Kehidupan Sehari-hari yang Membuat Smartphone Mudah Rusak
Menilik Kerajaan Bisnis Keluarga Artis The Sungkar, Menyaingi Ketajiran Raffi Ahmad
Hotman Paris Ungkap Ritual Khusus Istri Tiap Pagi yang Bikin Dirinya Susah Berpaling
Meskipun demikian, Prasetio tetap mengapresiasi upaya Pemprov DKI membangun skybridge untuk menata para PKL.
Adapun pembangunan skybridge Tanah Abang masih berjalan hingga kini.
Setelah molor dari target akhir Oktober lalu, jembatan itu diperkirakan rampung dalam waktu 10-15 hari ke depan.
Skybridge itu dilengkapi 446 kios berukuran 1,5 x 2 meter untuk para PKL yang biasanya berjualan di Jalan Jatibaru Raya.
Para pedagang diwajibkan membayar biaya retribusi Rp 500.000 per bulan atau Rp 16.000 per hari untuk biaya kebersihan, keamanan, dan penerangan. Retribusi ini baru akan diberlakukan pada 1 Januari 2019.
Sejak dibuka pada 15 Oktober lalu, Jalan Jatibaru Raya kembali dipenuhi sejumlah pedagang kaki lima (PKL). Pantauan Kompas.com Selasa (6/11/2018) sore, kondisi Jalan Jatibaru Raya tampak semrawut. (KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA)
Tidak hanya di Tanah Abang, banyak pedagang kaki lima ( PKL) yang kembali menduduki trotoar di sejumlah wilayah di Jakarta.
" Trotoar sudah banyak sekali diduduki PKL, di mana-mana," ujar Prasetio saat rapat Komisi B DPRD DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
PDI-P itu meminta Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta untuk menata para PKL itu.
Dia menyebut DPRD DKI Jakarta akan terus mengawasi kinerja dinas-dinas tersebut.
"Mengenai PKL, saya minta tolong di lima wilayah kota ditata yang rapi, saya minta pemerintah ada di tengah-tengah, jangan pemerintah enggak ada," kata dia.
Prasetio juga meminta Dinas KUMKMP DKI tidak takut menggunakan anggaran untuk menata para PKL di Jakarta.
"Lima wilayah kota ditata rapi, jangan takut menggunakan anggaran," ucap Prasetio.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua DPRD Sebut Jokowi Tak Mau Lagi Bawa Tamu ke Tanah Abang"
Penulis : Nursita Sari