Anak Diperum Nainggolan Terbangun Usai Orang Tuanya Dibantai, Ini Bujukan Si Pembunuh
Sarah dan Arya sempat berjalan keluar kamar untuk melihat kondisi kedua orangtuanya.
Haris kemudian ditangkap saat akan melakukan pendakian di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat pada Rabu (14/11/2018) malam.
Kini polisi telah melakukan penahanan terhadap Haris.
Ia disangkakan pasal pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman mati.
Sakit Hati
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat mengatakan, Haris Simamora (HS), telah merencanakan pembunuhan beberapa hari sebelum kejadian.
"Dia sudah merencanakan pembunuhan beberapa hari sebelumnya karena merasa sakit hati dengan korbannya," ujar Wahyu, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).
Wahyu melanjutkan, atas perbuatannya, Haris terancam hukuman mati.
"Tindak pidana yang terjadi yaitu pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian, di mana pasal yang diterapkan adalah 365 ayat 3, kemudian 340 dan 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati," kata dia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Haris sudah biasa mengunjungi rumah korban.
Haris mendatangi rumah korban pada Senin (12/11/2018) sekitar pukul 21.00.
"Lalu pengakuannya, ia melakukan pembunuhan sekitar pukul 23.00, saat korban tidur. Kemudian jenazah para korban ditemukan pada Selasa (13/11/2018) pagi sekitar pukul 06.30," kata Argo.
Saat ini, polisi telah menahan Haris hingga proses hukumnya selesai.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sebuah ponsel, uang Rp 4 juta, kunci mobil Nissan X-Trail yang hilang dari rumah korban dan dan sejumlah barang bukti lainnya.
Haris kemudian ditangkap saat akan mendaki Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat pada Rabu (14/11/2018) malam. Ia mengaku akan mendaki gunung untuk menenangkan diri.
Kelola Kontrakan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/diperum_nainggolan_haris_simamora.jpg)