Reuni 212
Reuni 212 - Nasi Bungkus Dibagi Gratis di Pos, Peserta Reuni 212 Berdatangan, Massa Jalan ke Monas
Aksi 2 Desember 2018 atau yang dinamai aksi reuni 212 mulai terlihat. Massa mulai berdatangaan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar banyak mengenai sejumlah massa yang menolak adanya reuni 212 di Monas, pada 2 Desember mendatang.
Menurut Anies, hal tersebut sama saja seperti kegiatan pada umumnya. Sebab, hampir setiap minggu banyak sekali permohonan untuk mengadakan kegiatan di Monas yang diterima oleh Anies.
"Di Monas itu, setiap weekend ada kegiatan, setiap weekend. Setiap weekend saya memberikan izin banyak kegiatan dan tidak ada yang berbeda dengan permintaan dari mereka yang mau melakukan reuni," kata Anies, Jumat (30/11/2018).
"Tahun lalu juga, jadi ya biasa saja," ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah massa dari gerakan Jaga Indonesia melakukan aksi di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis (29/11/2018) kemarin.
Beberapa diantaranya, bahkan mencoba naik hingga menduduki gerbang yang terletak di depan kantor Gubernur DKI Jakarta itu guna mendesak Anies Baswedan segera mencabut izin reuni 212 tersebut.
"Saya pastikan itu pasti ada agenda agenda politik di dalamnya. Saya pastikan pasti ada orasi-orasi politik yang menjatuhkan Indonesia. Kami akan jaga ini semua," kata Sekjen Presidium Nasional dari Gerakan Jaga Indonesia Budi Djarot, Kamis (29/11/2018).
Kepada wartawan, Budi mengaku bahwa dirinya dan bersama aksi massa lainnya tak setuju dengan adanya aksi Reuni Akbar tersebut.
Sebab, menurutnya kegiatan itu tak hanya sekedar silaturahmi saja, melainkan ada kepentingan politik di dalamnya.
"Saya gak ada komentar soal itu. Bukan mendukung, ini seperti kegiatan lain yang menyelenggarakan disitu, statusnya sama aja gak ada bedanya," tutur Anies.
Respons Panitia terkait Jokowi dan Prabowo
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengatakan, pihak panitia Reuni 212 memang tidak mengirimkan undangan tertulis kepada Presiden Joko Widodo (jokowi) dan calon presiden Prabowo Subianto.
"Rapat terakhir kemarin sore, ada masukan dari ulama. Lalu panitia memutuskan tidak mengirimkan undangan tertulis pada Pak Jokowi dengan beragam pertimbangan yang ada," ungkap Slamet Maarif, Sabtu (1/12/2018), dalam sebuah diskusi bertema 'Seberapa Greget Reuni 212', di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
Berbeda dengan Jokowi, khusus untuk Prabowo Subianto, panitia juga tidak mengirimkan undangan tertulis, melainkan mengundang secara lisan.

Baca: Fakta Reuni 212 Terkini, Moeldoko Singgung Bendera Hitam Jangan Bikin Takut, Respons Anies Baswedan
Baca: Link Live Streaming TVOne: Deontay Wilder vs Tyson Fury (Live), Siaran Langsung Pertandingan Tinju
Slamet Maarif mengaku hingga kini belum bertemu langsung dengan Prabowo Subianto, karena Prabowo Subianto masih berada di luar negeri.