Hotman Paris Blak-blakan Gara-gara Komentar Yusril Izha Mahendra soal Pengacara Capres, Nih Videonya

Benarkah Hotman Paris Hutapea menjadi pengacara satu di antara Calon Presiden (Capres)2019? Hotman Paris angkat bicara.

Editor: Salomo Tarigan
instagram/hotmanparisofficial
Hotman Paris Blak-blakan Gara-gara Komentar Yusril Izha Mahendra soal Pengacara Capres, Nih Videonya 

Hotman Paris Blak-blakan Gara-gara Komentar Yusril Izha Mahendra soal Pengacara Capres, Nih Videonya

TRIBUN-MEDAN.COM - Benarkah Hotman Paris Hutapea menjadi pengacara satu di antara Calon Presiden (Capres) 2019.

Hotman Paris angkat bicara.

//

Hotman Paris mengakui pernah jadi pengacara Prabowo Subianto, Calon Presiden Nomor urut 02.

Hotman Paris membantah pernyataan Prof Yusril Ihza Mahendra yang menyebutkan dirinya telah menjadi pengacara salah satu Calon Presiden (Capres).

Meski demikian, Hotman Paris Hutapea mengakui pernah menjadi pengacara keluarga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan adiknya, Hashim DJojohadikusumo.

Tetapi, Hotman Paris Hutapea menjadi pengacara Prabowo Subianto dan Hashim DJojohadikusumo dalam kaitan kasus-kasus bisnis, bukan kasus politik.

Hotman Paris Hutapea juga mengakui pernah menjadi pengacara --sebagian malah masih menjadi pengacara-- sejumlah tokoh atau konglomerat.

Hotman Paris Hutapea mengaku pernah menjadi pengacara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan masih menjadi pengacara Ketua Umum Partai Perindro Hary Tanoesoedibjo

"Rekan saya sahabat saya Yusril (Ihza Mahendra) beri tahu para wartawan bahwa saya telah ditunjuk menjadi pengacara salah satu pasangan calon presiden," ujar Hotman Paris Hutapea melalui akun instagramnya.

Hotman Paris Hutapea melanjutkan, "Saya tegaskan di sini bahwa saya tangani berbagai perkara. Saya tangani berbagai perkara bisnis internasional dan perkara kepailitan, sehingga ada halangan bagi saya untuk tangani perkara politik."

Meski demikian, Hotman Paris Hutapea mengakui menjadi pengacara tokoh yang kini menjadi salah satu Capres.

"Saya memang benar pengacara berbagai tokoh, tapi murni pengacara bisnis. Saya pengacara ketum Partai Golkar, pernah menjadi pengacara keluarga Prabowo dan Hasyim. Saya masih sebagai pengacara Hary Tanoesoedibjo," kata Hotman Paris Hutapea.

Tetapi, ujar Hotman Paris Hutapea, "Saya tak tangani masalah politik. Klien saya para konglomerat tidak setuju saya campur adukan masalah ekobomi dan politik. So saya tidak menangani masalah politik."

Simak video Hotman Paris Hutapea klarifikasi pernyataan Yusril Ihza Mahendra berikut ini.

Sementara itu, dalam pernyataan sebelumnya, Hotman Paris Hutapea pun membantah informasi yang berkembang di media sosial.

Menurut Hotman Paris Hutapea, informasi itu seolah-olah menggambarkan bahwa dirinya telah menyebut-nyebut nama Presiden Joko Widodo dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta Presiden Soeharto.

Bantahan Hotman Paris.  Beredar di medos seolah-olah ada kalimat, ada kata-kata dari saya yang menyebut-nyebut ada nama Jokowi, nama Cikeas, nama Cendana. Itu hoax, dibuat oleh orang tolol. Kalimat saya tidak jelas," ujar Hotman Paris.

Yusril Pengacara Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor menjawab pernyataan Ketua DPP Partai Gerindra AS Kobalen yang telah menyinggung politik balas jasa karena dukungan partainya terhadap Kakak kandung Yusril Ihza Mahendra saat Pilkada di Belitung beberapa tahun yang lalu.

Menurutnya, pernyataan Kobalen itu tidak ada keterkaitan jika dikaitkan dengan ucapan Yusril yang menuntut calon presiden Prabowo Subianto dapat memberi jaminan agar Partai Gerindra tidak “menggergaji” atau menggerus suara partai koalisi termasuk suara PBB jika bergabung ke dalam tim sukses pasangan capres-cawapres nomor 02 itu di pemilu legislatif 2019 nanti.

"Saya mengkritik AS Kobalen karena telah mencampuradukan persoalan istilah gergaji dengan koalisi Gerindra bersama PBB saat Pilkada Belitung tahun 2016. Itu pernyataan ngaco karena tak ada korelasi antar dua hal tersebut," kata Ferry Noor kepada di kantor DPP PBB, minggu (11/11/2018).

PBB menurut Ferry sudah all out membantu Prabowo Hatta maju di Pilpres 2014.

Juga bantu Sadiaga dalam Pilgub DKI 2017.

Ia menjelaskan, soal istilah menggergaji yang dimaksud Yusril itu adalah pembagian zona dapil.

"Yakni bagaimana Ketum partai kami hanya meminta apa ada jaminan PBB bisa menang di dapil yang sama ada caleg Gerindranya, jika PBB berkoalisi di dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi," tukasnya.

Sedangkan untuk persoalan dukungan Gerindra pada kakak kandung Yusril, Yuslih Ihza Mahendra di Pilkada Belitung 2016 lebih didasari karena figur calon kepala daerah itu.

"Karena partai-partai mendukung calon di Pilkada lihat elektabilitas. Dan Yuslih itu bagus, makanya Gerindra ikut berkoalisi," ucapnya.

Selain itu Ferry juga mengecam pernyataan Kobalen bahwa Gerindra tidak menerima dana sepeser pun atas dukungan Yuslih.

DPP Gerindra memang tidak menerima sepeserpun, tetapi DPC Gerindra Beltim mendapat fasilitas dan biaya operasional untuk kampanye. Tidak ada yang gratis.

Ferry juga minta Kobalen untuk bertanya kepada senior di Partai Gerindra, Jusuf AR, berapa dana yang diminta disediakan oleh Yusril ketika akan maju dalam Pilgub DKI.

“Padahal dalam kampanye dukung Prabowo Hatta tahun 2014, PBB gunakan dana PBB sendiri, tidak sepeserpun dari Gerinda atau Prabowo Hatta”.

Atas dasar itu, dengan adanya keputusan Yusril yang menjadi kuasa hukum dari paslon Joko Widodo-Maruf Amin jangan dibawa-bawa ke persoalan internal partai.

"Jadi kami meminta elit Gerindra jangan memperunyam masalah. Masing-masing saja dan jangan urusin internal PBB," tukasnya.

Lebih lanjut, jika Partai Gerindra masih mempersoalkan keberadaan Yusril di kubu atau menjadi pengacara Jokowi-Ma’ruf, maka dirinya juga meminta agar Prabowo-Sandi membuka poin-poin draft aliansi.

"Masalah poin-poin draft aliansi kenapa tidak dibicarakan, undang semua partai pendukung. Itu yang jadi persoalannya kenapa Bang Yusril menyebut jangan sampai ada "menggergaji" suara PBB oleh antarpartai koalisi, khususnya Gerindra," ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa dirinya tidak mendukung Prabowo-Sandi lantaran takut 'digergaji' Partai Gerindra.

Ahli hukum tata negara ini menuturkan, Sandi memang pernah mengajaknya bicara dan bergabung mendukung pasangan itu sebagai Ketum PBB.

Yusril lalu mempertanyakan soal nasib-nasib partai pendukung Prabowo-Sandi, utamanya soal strategi yang disiapkan agar partai-partai pendukung pasangan tersebut juga berjaya di Pileg 2019.

Prabowo-Sandi, kata Yusril, tak punya jawaban pasti.

Pernyataan ini langsung memancing reaksi dari Ketua DPP Partai Gerindra AS Kobalen.

Ia menyebut ucapan Yusril tersebut sangat tidak beralasan dan tendensius.

Karena selama ini komunikasi politik yang dilakukan Gerindra dan Yusril sudah terbangun dengan baik.

"Saya kira kata-kata mengergaji tersebut terlalu tendensius. Sepengetahuan saya, sampai saat ini tidak pernah ada polemik. Bahkan di beberapa daerah terbentuk koalisi bersama dalam mendukung calon kepala daerah" ujar AS Kobalen dalam keterangnnya, Jumat (9/10/2018).

AS Kobalen juga mengungkapkan, bahwa Yusril pernah meminta secara langsung ke Partai Gerindra agar membantu politisi PBB Yuslih Ihza Mahendra yang tak lain merupakan kakak kandung untuk maju pada Pilkada Belitung Timur 2016 silam.

"Yusril suatu hari menghubungi saya minta ditemukan dengan Pak Hashim Djojohadikusumo guna mendapatkan dukungan Gerindra untuk kakaknya sebagai calon bupati Belitung Timur," ungkap Kobalen.

Tak hanya itu, selain keputusan partai akhirnya memberikan dukungan kepada Yuslih, Gerindra juga tidak meminta mahar atau syarat lain atas keputusan mendukung kakak Yusril tersebut.

"Maka langsung saya kondisikan dan kami bertemu bertiga, yang kemudian Gerindra mendukung Yuslih tanpa syarat dan tanpa uang mahar apapun," katanya.

"Kebetulan saat itu saya yang diminta langsung oleh Pak Hashim untuk mengawal rekomendasi Gerindra. Saya kira Yusril tidak lupa akan hal ini," kata Kobalen.

Untuk itu, Kobalen yang saat ini juga tercatat sebagai caleg Partai Gerindra Dapil Provinsi Bangka Belitung berharap Yusril bersikap konsisten dengan pernyataannya jika masih ingin dikenal sebagai politisi yang memiliki integritas.  

Baca: Respons Iwan Fals Gak Disangka Diserang Netizen usai Komentar soal Reuni 212 & Usul Digelar Begini

Baca: Fakta Lain Reuni 212, Jumlah Peserta Perhitungan Matematis Kawasan Monas & Penduduk Menuai Debat

Hotman Paris Blak-blakan Gara-gara Komentar Yusril Izha Mahendra soal Pengacara Capres, Nih Videonya

TATAN: Disebut Jadi Pengacara Satu Capres, Hotman Paris Hutapea Klarifikasi Pernyataan Yusril Ihza Mahendra

Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved