Buntut Panjang Juru Pakir Liar Keroyok 2 Anggota TNI, Keterangan Saksi Mata hingga Mapolsek Dibakar
Aksi pengeroyokan terhadap dua anggota TNI, Kapten Komaruddin dan Pratu Rivo oleh sekelompok juru parkir liar berbuntut panjang.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu juga belum bisa memastikan jumlah massa yang terlibat dalam aksi pembakaran.
Jenderal bintang satu itu menegaskan jika pihaknya tengah mendalami pula kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI.
Ia meminta semua pihak untuk bersabar.
Kini kepolisian, kata dia, tengah memiliki dua fokus penyelidikan, yakni terkait pengeroyokan anggota TNI dan pembakaran di Polsek Ciracas.
"Terkait itu sedang didalami juga oleh tim. Makanya kita minta sabar bahwa tim bekerja. Yang jelas ada dua, fokus Polres Jaktim, yaitu penganiayaan di Cibubur dan untuk tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jaktim untuk penyelidikan kasus di Polsek Ciracas," bebernya.
Mantan KASAD Angkat Bicara
AKSI penyerangan sekaligus pembakaran sejumlah ruangan Mapolsek Ciracasdisayangkan seluruh pihak.
Perilaku tidak terpuji para oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu pun mendapatkan catatan buruk dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo.
Teguran keras disampaikan pria yang akrab disapa JS Prabowo itu lewat akun twitternya @marierteman, Rabu (12/12/2018). JS Prabowo menegaskan, aksi penyerangan hingga pembakaran Mapolsek Ciracas merupakan bukti adanya ketimpangan dalam penegakan hukum.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat periode 2011-2012 itu pun mempertanyakan sinergitas yang terjalin antara TNI dan Polri, meski kemesraan sering kali dipamerkan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam setiap kesempatan.
"Perusakan kantor polisi mengindikasikan adanya rasa ketidakadilan dlm penegakan hukum dan ketika perusaknya itu adlh oknum TNI, ini menunjukan bhw sinergitas TNI-Polri bkn cuma saling suap makanan antara pak @TjahjantoHadi dgn pak Tito @kodamjaya03," tulis JS Prabowo.
JS Prabowo
JS Prabowo juga mempertanyakan sinergitas yang terjalin antara TNI dengan Polri. Terlepas dari konflik yang terjadi, TNIdan Polri, tegasnya, merupakan alat negara. TNI, katanya, tidak kebal hukum, begitu juga Polri yang tidak berada di atas hukum.
"Seperti inikah hsl dr sinergitas TNI-Polri?. PRINSIP. TNI Polri alat NEGARA, BUKAN alat pemerintah utk pertahankan kekuasaan. TNI tidak kebal hukum, Polri tidak diatas hukum," tulisnya diakhiri tagar #SaveTNIPolri.
Sebelumnya diberitakan, Mapolsek Ciracas diserang massa pada Rabu (12/12/2018) dini hari. Terkait hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan, pihaknya sudah mengevakuasi tahanan yang berada di Polsek Ciracas, Jakarta Timur.
Pemindahan ini dilakukan pasca-kerusuhan dan pembakaran oleh sejumlah massa yang kini masih diselidiki pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama Polisi Militer (POM) Tentara Nasional Indonesia (TNI).