Buntut Panjang Juru Pakir Liar Keroyok 2 Anggota TNI, Keterangan Saksi Mata hingga Mapolsek Dibakar
Aksi pengeroyokan terhadap dua anggota TNI, Kapten Komaruddin dan Pratu Rivo oleh sekelompok juru parkir liar berbuntut panjang.
Aksi pengeroyokan terhadap dua anggota TNI, Kapten Komaruddin dan Pratu Rivo oleh sekelompok juru parkir liar berbuntut panjang.
TRIBUN-MEDAN.com - Aksi pengeroyokan terhadap dua anggota TNI, Kapten Komaruddin dan Pratu Rivo oleh sekelompok juru parkir liar berbuntut panjang.
Peristiwa Mapolsek Ciracas dibakar oleh massa yang belum diketahui asalnya.
Seorang saksi mata yang juga pedagang di area lokasi, Rio menuturkan setelah beberapa menit baku hantam berlangsung, anggota TNI Komaruddin berpangkat Kapten, ingin menyudahi kejadian tersebut setelah dilerai beberapa orang.
"Dia bilang oke-oke sudah. Terus memang sudah tidak ada pukulan lagi," tuturnya.
Tapi, tidak berselang lama, seorang anggota TNI bernama Pratu Rivo datang untuk menyelamatkan Kapten Komaruddin.
Hanya saja, juru parkir liar yang sebelumnya melerai kawannya, tersulut emosi dan memukul Pratu Rivo.
Kejadian pemukulan kembali terjadi dengan posisi, dua anggota TNI dipukul tiga orang juru parkir liar.
Saat itu, motor yang dibawa oleh anggota TNI tersebut, akan ditahan oleh ketiga pelaku pengeroyokan.
Hanya saja, pedagang dan warga lain yang melihat, meminta agar motor itu diserahkan agar tidak ada kejadian lain yang akan berdampak kepada mereka.
"Terus karena banyak warga yang melerai, akhirnya dua anggota itu pulang naik motor. Ada anak kecil juga. Terus ada juru parkir yang masih tidak terima, sempat dikejar," lanjutnya.
Pedagang lain, menambahkan, Selasa (11/12) sore, puluhan TNI kembali mendatangi lokasi.
Mereka bilang, tidak terima jika atasannya dipukul sekelompok juru parkir liar.
"Masa baju negara dipegang-pegang? Ngobrol-ngobrol saja," imbuhnya menirukan anggota TNI yang datang sore itu.
Pada Selasa (11/12) malam, ratusan orang berbadan tegap kembali menyambangi lokasi.
Mereka berpakaian bebas dan mencari pelaku pengeroyokan.
Pasalnya, ketiga juru parkir liar yang dicari, tidak berada di tempat.
"Baru malamnya, naik motor ratusan datang ke sini. Jalan sampai ditutup ini," tuturnya.
Setelah itu, dia hanya mengetahui Mapolsek Ciracas dibakar oleh massa.
"Saya sudah tidak tahu lagi, saya memang sudah tutup kan. Tahunya dari berita saja kalau ternyata kantor Polsek dibakar," imbuhnya.
Dua hari setelah pengeroyokan terjadi, kondisi di lokasi kejadian berangsur normal.
Tidak lagi terlihat ada juru parkir liar yang bertugas. Warung dan toko yang berjejer di ruko tersebut tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
Satu mobil Satpol PP juga tampak berjaga di sekitar tempat kejadian hingga sore hari.
Identifikasi Massa Pelaku Pembakaran
Mabes Polri belum bisa memastikan kasus peristiwa Mapolsek Ciracas dibakar berkaitan dengan kasus pengeroyokan anggota TNI di Cibubur.
Awalnya, banyak beredar isu dugaan pembakaran Polsek Ciracas dilakukan oleh massa yang tidak terima akan kasus pengusutan pengeroyokan terhadap anggota TNI yang lambat.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan massa yang melakukan pembakaran belum bisa dipastikan personel dari TNI.
Ia menyebut semua masih dalam proses penyelidikan oleh Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur.
"Belum, belum dipastikan. Masih proses (penyelidikan) semuanya," ujar Dedi, di Mabes Polri.
"Yang jelas situasi secara umum, adalah sangat kondusif dan masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala," imbuhnya.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu juga belum bisa memastikan jumlah massa yang terlibat dalam aksi pembakaran.
Jenderal bintang satu itu menegaskan jika pihaknya tengah mendalami pula kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI.
Ia meminta semua pihak untuk bersabar.
Kini kepolisian, kata dia, tengah memiliki dua fokus penyelidikan, yakni terkait pengeroyokan anggota TNI dan pembakaran di Polsek Ciracas.
"Terkait itu sedang didalami juga oleh tim. Makanya kita minta sabar bahwa tim bekerja. Yang jelas ada dua, fokus Polres Jaktim, yaitu penganiayaan di Cibubur dan untuk tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jaktim untuk penyelidikan kasus di Polsek Ciracas," bebernya.
Mantan KASAD Angkat Bicara
AKSI penyerangan sekaligus pembakaran sejumlah ruangan Mapolsek Ciracasdisayangkan seluruh pihak.
Perilaku tidak terpuji para oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu pun mendapatkan catatan buruk dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo.
Teguran keras disampaikan pria yang akrab disapa JS Prabowo itu lewat akun twitternya @marierteman, Rabu (12/12/2018). JS Prabowo menegaskan, aksi penyerangan hingga pembakaran Mapolsek Ciracas merupakan bukti adanya ketimpangan dalam penegakan hukum.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat periode 2011-2012 itu pun mempertanyakan sinergitas yang terjalin antara TNI dan Polri, meski kemesraan sering kali dipamerkan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam setiap kesempatan.
"Perusakan kantor polisi mengindikasikan adanya rasa ketidakadilan dlm penegakan hukum dan ketika perusaknya itu adlh oknum TNI, ini menunjukan bhw sinergitas TNI-Polri bkn cuma saling suap makanan antara pak @TjahjantoHadi dgn pak Tito @kodamjaya03," tulis JS Prabowo.
JS Prabowo
JS Prabowo juga mempertanyakan sinergitas yang terjalin antara TNI dengan Polri. Terlepas dari konflik yang terjadi, TNIdan Polri, tegasnya, merupakan alat negara. TNI, katanya, tidak kebal hukum, begitu juga Polri yang tidak berada di atas hukum.
"Seperti inikah hsl dr sinergitas TNI-Polri?. PRINSIP. TNI Polri alat NEGARA, BUKAN alat pemerintah utk pertahankan kekuasaan. TNI tidak kebal hukum, Polri tidak diatas hukum," tulisnya diakhiri tagar #SaveTNIPolri.
Sebelumnya diberitakan, Mapolsek Ciracas diserang massa pada Rabu (12/12/2018) dini hari. Terkait hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan, pihaknya sudah mengevakuasi tahanan yang berada di Polsek Ciracas, Jakarta Timur.
Pemindahan ini dilakukan pasca-kerusuhan dan pembakaran oleh sejumlah massa yang kini masih diselidiki pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama Polisi Militer (POM) Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Tujuh tahanan dalam keadaan aman dan sehat. Saya sudah pindahkan ke Polda Metro,” ujar Idham Azis saat meninjau Mapolsek Ciracas, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/12/2018).
Idham Azis juga memastikan pelayanan masyarakat di Polsek Ciracas akan berjalan seperti biasa. Pihaknya mengaku dibantu oleh sejumlah anggota TNI dan pegawai pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Kami berharap pelayanan bisa berjalan seperti biasa. Kami dibantu TNI, Pemprov, dan Pemda Jaktim sehingga berjalan seperti biasa,” jelas Idham Azis. (*)