Puluhan Ribu Kelelawar Bermatian dalam Dua Hari, Pertanda Apa?

Puluhan Ribu Kampret (Kelelawar) Bermatian dalam Dua Hari, Pertanda Apa?

DAVID WHITE
Puluhan Ribu Kelelawar Bermatian dalam Dua Hari, Pertanda Apa? Banyak kalong kacamata yang tergeletak mati di Cairns, sebuah kota di Queensland 

Kelelawar sering mengalami stres akibat suhu di atas 42 derajat celcius, kata peneliti. Selama gelombang panas di bulan November, suhu terpanas di Cairn bahkan mencapai 42,6 derajat Celcius.

Seekor kalong kecil diselamatkan oleh relawan-relawan selama gelombang panas
Seekor kalong kecil diselamatkan oleh relawan-relawan selama gelombang panas (DAVID WHITE)

'Peringatan bahaya perubahan iklim'

Tidak hanya kelelawar yang sensitif terhadap suhu panas, kata para peneliti.

Namun, karena mereka sering bergerombol dalam jumlah besar di kawasan perkotaan, kematian mereka sangat mencolok.

"Hal ini harus membuat kita waspada kepada nasib binatang-binatang lain yang hidup di tempat tertutup dan terpisah dari makhluk hidup lainnya," ujar Welbergen.

Dia melihat kelelawar sebagai penanda bahaya untuk perubahan iklim.

"Data yang ada memperlihatkan bahwa suhu panas ini memiliki dampak yang serius pada spesies-spesies [binatang]. Proyeksi perubahan iklim memperlihatkan hal ini [suhu panas] akan meningkat di masa mendatang."

Upaya perlindungan

Sekelompok kalong kacamata di Cairn, Australia
Sekelompok kalong kacamata di Cairn, Australia (Getty/ULLSTEIN BILD)

Para peneliti sudah sejak lama khawatir dengan keberlangsungan hidup kalong kacamata.

Populasinya telah berkurang lebih dari setengahnya dalam satu dekade terakhir, kata Dr David Westcott, yang mengetuai Program Pemantauan Kelelawar Nasional.

Di masa lalu, kematian massal suatu populasi sering dikaitkan dengan siklon. Namun, beberapa tahun belakangan ini, gelombang panas telah menjadi ancaman yang besar, kata Westcott.

"Kami sangat khawatir. Telah terjadi penurunan populasi untuk spesies yang tidak mengalami ancaman apapun di luar masalah cuaca," katanya kepada BBC.

Sebelum gelombang panas di bulan November, para ahli konservasi melobi pemerintah Australia untuk mengubah klasifikasi spesies kelelawar itu dari status "rentan" ke "dalam bahaya"- sebuah upaya yang diyakini dapat memperkuat usaha untuk menyelamatkan hewan tersebut.

Secara global, spesies kalong kacamata masuk dalam kategori hewan yang diberi kategori "berisiko rendah" (least concern) oleh Kelompok konservasi terkemuka dunia, International Union for the Conservation of Nature (IUCN).

Status itu diberikan kepada hewan yang tidak termasuk ke dalam spesies terancam atau mendekati terancam punah.

Halaman
123
Sumber: bbc
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved