Breaking News

RESMI HARI INI, WhatsApp Batasi Forward Pesan Maksimal Lima Nomor, setelah Hoaks Telan Korban Jiwa

RESMI HARI INI, WhatsApp Batasi Forward Pesan Maksimal Lima Nomor, setelah Hoaks Telan Korban Jiwa

Editor: Tariden Turnip
whatsapp
RESMI HARI INI, WhatsApp Batasi Forward Pesan Maksimal Lima Nomor, setelah Hoaks Telan Korban Jiwa 

KompasTekno telah mendapatkan fitur ini dalam versi beta.

Setelah pengirim pesan memilih lima kontak, baik kontak personal maupun grup, akan muncul pop-up yang memberitahu bahwa pengirim sudah mencapai batas maksimal lima kontak.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dalam keterangan pers yang dilakukan di Jakarta, Senin (21/1/2019) menyambut baik langkah WhatsApp ini. 

Dengan alasan yang sama pula, fitur forward pesan tersebut juga dibatasi di Indonesia. Hal ini dikonfirmasi Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"(Fitur forward ini) untuk mengurangi potensi viralnya hoaks. Ini sebetulnya kami bicarakan sejak September tahun lalu. Kemudian dua bulan terakhir sudah dilakukan uji coba beta," jelas Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dalam keterangan pers yang dilakukan di Jakarta, Senin (21/1/2019).

Chief RA, panggilan Rudiantara mengatakan pembaruan ini akan mulai efektif besok, Selasa (22/1/2019) waktu Indonesia. Terkait pembatasan ini, Rudiantara mengatakan menyambut baik upaya WhatsApp melalui fitur ini.

"Kolaborasi ini kami sambut baik, ini menunjukan bahwa WhatsApp datang ke Indonesia bukan hanya untuk bisnis tapi untuk menciptakan pasar yang kondusif", imbuh Rudiantara

Mengenai jumlahnya sendiri, Menkominfo tak mempermasalahkan maksimal lima kontak. Menurutnya, jumlah ini sudah efektif untuk menekan peredaran pesan berantai.

Menkominfo menjelaskan modus operandi hoaks biasanya berawal dari media sosial seperti Facebook, Twitter, atau Instagram. Kemudian penyebar hoaks akan melakukan screenshot (tangkapan layar) konten hoaks tersebut.

"Lalu mereka menurunkan konten tadi dari medsos oleh mereka sendiri dan memviralkannya di WhatsApp, jadi yang kita tekan adalah jumlah peredarannya", lanjut Rudiantara.

Telan korban jiwa

Pesan berantai yang tersebar via WhatsApp memicu aksi kekerasan di Balaghat, Madhya Pradesh, India.

Sekitar 50-an warga beramai-ramai memukuli dua pria yang belakangan diketahui tak bersalah.

Warga curiga dua pria itu hendak membunuh, mencuri, dan menjual organ tubuh mereka.

Asumsi ini dipicu pesan WhatsApp yang kemudian terbukti palsu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved