Viral Medsos
Ruhut Sitompul Tertawa Termehek-mehek saat Kader Demokrat Pindah Haluan Mendukung Jokowi
Ruhut Sitompul menanggapi kabar kader Partai Demokrat yang kembali mendukung Jokowi
TRIBUN-MEDAN.COM - Mantan anggota Partai Demokrat Ruhut Sitompul menanggapi kabar kader Partai Demokrat yang kembali berpindah haluan, mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Kompas Petangyang tayang di Kompas TV, Minggu (20/1/2019).
Diketahui, terakhir, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis dikabarkan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dalam acara itu, Ruhut Sitompul awalnya mengklaim bahwa dirinya masih kader Demokrat, karena masih memiliki kartu anggota.

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saling berpelukan dengan pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Mar'uf Amin usai mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. (Tribunnews/Jeprima)
Pernyataan Ruhut ini pun disambut tawa oleh Jansen Sitindaon, Ketua DPP Partai Demokrat yang juga hadir sebagai narasumber.
"Ya sudah, anggap masih, tapi saya tidak bisa bilang Bang Ruhut menyeberang," sahut pembawa acara, Aiman.
"Dan kenapa yang menyeberangi itu di tempat-tempat Pak Jokowi kalah (2014)?," tanya Aiman.
Aiman lantas menyebutkan contoh kepala daerah (Demokrat) yang berpaling mendukung Jokowi.
Seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi yang pindah ke Golkar.
Jawa Barat, ada Deddy Mizwar, kemudian ada Gubernur Banten Wahidin Halim, yang juga pindah haluan mendukung Jokowi.
Menanggapi hal itu, Jansen Sitindaon mengatakan bahwa yang terkonfirmasi mendukung Jokowi adalah DPD Demokrat Papua.
"Pak Wahidin Halim tidak," kata Jansen.
"Dan kami juga sudah membantah itu, beliau tidak mendukung Jokowi," sambungnya.
Sementara itu, menanggapi fenomena pindah haluan ini, Ruhut Sitompul memberikan pujian.
"Itulah hebatnya kader-kader Demokrat, feeling politiknya selalu tepat, contohnya saya 2014, kan saya sudah terpilih jadi DPR, tapi tegas saya mohon izin kepada Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2014, saya mendukung Pak Joko Widodo," ungkapnya.