Ahok Bebas 24 Januari, Apakah Pendukungnya Akan Golput?

Ahok menulis surat di balik jeruji tahanan dan meminta pendukungnya untuk tidak golput pada pemilihan presiden dan pemilihan legislatif

Kompas.com
Ahok dan Megawati. (Kompas.com) 

"Saya pikir Ahokers itu akan mendengarkan apa yang diminta sama Pak Ahok untuk tidak golput. Keyakinan saya itu adalah bahwa selama ini para Ahokers ini memang sangat loyal terhadap figur atau sosok Ahok," katanya.

"Penawar" bagi para pendukung loyal

Massa pro-Ahok yang sedang berunjuk rasa di depan Rutan Cipinang, Jakarta Timur, menyalakan lilin untuk mendukung Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, yang ditahan di Rutan Cipinang, setelah divonis bersalah pada kasus penodaan agama pada Selasa (9/5/2017). (Kompas.com/Anggita Muslimah)
Massa pro-Ahok yang sedang berunjuk rasa di depan Rutan Cipinang, Jakarta Timur, menyalakan lilin untuk mendukung Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, yang ditahan di Rutan Cipinang, setelah divonis bersalah pada kasus penodaan agama pada Selasa (9/5/2017). (Kompas.com/Anggita Muslimah) (Kompas.com/Anggita Muslimah)

Direktur Populi Center Usep S Ahyar mengatakan Ahok memiliki basis pendukung yang sangat loyal. Hingga kini, katanya, nama Ahok masih sering muncul dalam survei dengan pertanyaan terbuka yang diajukan lembaganya.

Usep mengatakan loyalitas itu akan membuat mereka mendengar arahan Ahok.

"Saya kira (himbauan) itu penting dan Pak Ahok mengambil posisi lebih umum ya, lebih normatif, misalnya mengajak tidak golput karena itu tidak menghasilkan apa-apa," katanya.

Himbauan itu, kata Usep, juga merupakan "penawar" untuk para pendukung Ahok yang kecewa saat Jokowi menggandeng Maaruf.

Meski himbauan Ahok penting, Usep mengatakan, sebenarnya para loyalis Ahok kebanyakan sudah mantap untuk memilih Jokowi karena kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, sering tidak sejalan dengan prinsip-prinsip Ahok.

"Agak sulit juga membayangkan loyalis Ahok pindah ke (pasangan calon) nomor 02," kata Usep.

Dia menambahkan dibandingkan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah sekitar 193 juta jiwa, sebetulnya massa Ahokers tidak signifikan.

Namun, lanjutnya, Ahokers memiliki pengaruh yang besar di masyarakat.

"Kalau dibanding dengan DPT yang 193 juta, tentu (jumlah Ahokers) tidak terlalu banyak. Namun, mereka juga kelompok berpengaruh karena lumayan menguasai media dan mempunyai pengalaman menggerakan massa pada pencalonan Ahok. Kalau bergerak tentu gemanya akan terasa," ujar Usep.

Ribuan warga menggelar aksi Solidaritas Seribu Lilin Keadilan di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Kamis (11/5/2017) malam. Aksi Seribu Lilin tersebut dilakukan untuk menuntut keadilan bagi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, serta mengajak masyarakat untuk mempertahankan Pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ribuan warga menggelar aksi Solidaritas Seribu Lilin Keadilan di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Kamis (11/5/2017) malam. Aksi Seribu Lilin tersebut dilakukan untuk menuntut keadilan bagi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, serta mengajak masyarakat untuk mempertahankan Pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Tidak akan aktif politik dalam waktu dekat

Meski dinanti-nanti oleh para pendukungnya, Ahok tidak berencana untuk ikut dalam kegiatan politik apa pun dalam waktu dekat, ujar salah satu staf pribadi Ahok, Natanael Ompusunggu.

"Nggak ada kegiatan. (Ahok akan) menikmati masa bebas dengan berlibur," kata Natanael dalam pesan tertulisnya.

Selain itu, Ahok, katanya akan bersiap untuk menjadi pembicara dalam beberapa acara yang digelar di beberapa negara.

Halaman
1234
Sumber: bbc
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved