SMK Immanuel Jurusan Teknik Alat Berat, Lulusannya Terampil Merakit dan Memperbaiki Mesin 'Terduduk'
Immanuel menuturkan, awal dibukanya jurusan Teknik Alat Berat ini adalah setelah dirinya jalan-jalan ke Malang, Jawa Timur.
Laporan Wartawan Tribun Medan / Dohu Lase
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Teknik Alat Berat ialah satu dari sekian jurusan yang ada di SMK Immanuel Medan.
Guna mencetak lulusan yang terampil dan siap kerja, manajemen sekolah ini menyediakan beberapa alat berat bernilai ratusan juta rupiah pada bengkelnya.
Bahkan, di antara alat berat itu, ada pula yang dibeli dalam kondisi 'terduduk' alias rusak parah. Setelah memiliki cukup pengetahuan dari bahan praktik alat berat yang masih bagus, para siswa diberi tugas untuk memperbaiki alat berat rusak parah tersebut menjadi seperti baru.
"Itu bukti bahwa kita tidak setengah-setengah dalam menyelenggarakan jurusan Teknik Alat Berat ini. Setelah membekali para siswa dengan teori, kita juga mempersiapkan mereka agar mahir, sehingga setelah lulus nanti, siap pakai," ujar Dr Immanuel Munthe MSi MT, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Perguruan Immanuel, Rabu (23/1/2019).
Sejumlah sarana dan prasarana alat berat yang disediakan, antara lain motor grader, skid steer loader, excavator, backhoe loader, tractor, dump truck, dan bulldozer.
Immanuel menuturkan, awal dibukanya jurusan Teknik Alat Berat ini adalah setelah dirinya jalan-jalan ke Malang, Jawa Timur, tahun 2006 lalu. Di sana, ia mendapati sebuah SMKN yang memiliki jurusan Teknik Alat Berat.
Immanuel kagum kala mengetahui para siswa jurusan Teknik Alat Berat pada SMKN tersebut sudah 'dipesan' oleh beberapa perusahaan terkemuka di Pulau Jawa.
"Peluang pekerjaan teknisi alat berat di Indonesia masih sangat terbuka lebar, sebab SDM bidang ini masih sedikit jumlahnya. Melihat kondisi itulah makanya kami kemudian membuka jurusan ini. SMK Immanuel adalah sekolah kejuruan pertama dan satu-satunya di Sumut yang punya jurusan ini," ungkap Immanuel.
Immanuel bercerita bahwa pernah ada siswa asal Pulau Kalimantan rela jauh-jauh datang ke Medan untuk sekolah di SMK Immanuel jurusan Teknik Alat Berat. Setelah lulus, siswa tersebut langsung diterima bekerja di perusahaan konstruksi terkemuka di Kalimantan sebagai teknisi alat berat.
Upah seorang teknisi alat berat, lanjut Immanuel, cukup menggiurkan. Untuk reparasi kerusakan ringan pada alat berat saja, besaran upahnya bisa sampai lima kali lipat dari upah reparasi kerusakan berat pada kendaraan ringan.
"Contohnya, memperbaiki pompa hidrolik ekskavator, itu upahnya di kisaran Rp15 juta sekarang," ucap Immanuel.
Immanuel pun mengajak masyarakat, terutama para orangtua, untuk menyekolahkan anaknya di SMK Immanuel. Uang sekolah per bulan hanya Rp400 ribu dan uang praktik sebesar Rp1,2 juta per tahun.
Tersedia pula beasiswa bagi siswa berprestasi dan siswa kurang mampu, serta asrama bagi para siswa asal luar Kota Medan.
"Buat apa jauh-jauh jadi babu di negeri orang, kalau di negeri sendiri banyak juga lapangan kerja. Tinggal masyarakat saja yang perlu jeli untuk melihat mana bidang-bidang yang jumlah SDM-nya masih sedikit. Contohnya, jurusan Teknik Alat Berat ini. Lulusan jurusan ini bermodal kotak kunci saja bisa cari makan," pungkas Immanuel.