Janda Muda Irma Tewas Dibunuh Pria yang Cintanya Ditolak, Dibantai Bersama Bayi 1 Tahun
Janda Muda Irma Tewas Dibunuh Pria yang Cintanya Ditolak, Dibantai Bersama Bayi 1 Tahun
Janda Muda Irma Tewas Dibunuh Pria yang Cintanya Ditolak, Dibantai Bersama Bayi 1 Tahun
TRIBUN-MEDAN.com - Motif pembantaian Irma Seleky (18) dan dua keponakannya oleh Nela Nurlatu (NN) terungkap setelah pelaku dibekuk Polres Pulau Buru.
Irma adalah istri ketiga almarhum Alim Nurlatu, yang tewas dengan kepala dipenggal oleh Maujana Nurlatu, pria selingkuhan istri kedua korban Nola Labutal, Minggu (28/10/2018) dini hari.
Nah ternyata setelah Irma Saleky berstatus janda, pelaku Nela Nurlatu (NN) menaruh hati.
Namun cinta NN ditolak Irma dan lebih mencintai abang pelaku Aul Nurlatu.
Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Dede Syamsi Rifai mengatakan, tersangka NN nekat membunuh Irma Saleky, warga Desa Waelikut, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan karena cintanya ditolak oleh korban.
Irma dan dua keponakannya, Fauzan Ponotoreng (7) dan FN, bayi berusia satu tahun, tewas dibunuh oleh NN pada Sabtu (2/2/2019) malam.
“Motifnya itu sakit hati, karena korban selalu menolak rasa cinta yang diutarakan pelaku,” kata Dede kepada Kompas.com, Senin (4/2/2019).
Dede menjelaskan, NN semakin sakit hati karena ternyata Irma lebih memilih dekat dengan kakak tersangka yakni Aul Nurlatu (AN).
Saat didekati, korban selalu memarahi tersangka dan menjauh darinya.
Karena rasa sakit hati itu tersangka berencana membunuh korban pada Sabtu malam.
Irma tewas saat sedang menonton televisi di ruang tamu sambil menggendong anak kakaknya, FN.
“Tersangka datang dari arah belakang kemudian tersangka mengeluarkan parang dan langsung membunuh korban dari bagian leher,” kata Dede.
Dede mengatakan, kakak iparnya yang juga berada di ruang tamu bersama beberapa anaknya ikut menyaksikan kejadian tersebut.
Namun, diduga karena panik, kakak iparnya itu hanya terdiam dan tidak bisa melerai.
“Saat itu ibu FN hanya bisa diam, sementara beberapa orang anaknya langsung lari dari rumah tersebut,” katanya.
Terungkap juga ternyata NN mem bunuh FN, bayi berusia 1 tahun karena sakit hati pada orang tua korban yang merupakan kakak kandung dari tersangka.
Dede Syamsi Rifai, mengatakan tersangka kecewa dengan orang tua korban FN lantaran NN menilai kakak kandungnya itu berkeinginan agar tersangka pisah dengan istrinya.
“Motif tersangka melakukan pembunuhan terhadap FN, dikarenakan keluarga tersangka termasuk saudara AN menginginkan agar tersangka berpisah dengan istri tersangka,”ujarnya kepada Kompas.com, Senin (4/2/2019).
Dia menerangkan, dari keterangan yang didapat, NN sakit hati karena istrinya dituduh memiliki ilmu hitam dan pernah menyantet tersangka hingga sakit.
“Jadi tersangka dulu pernah sakit, dan kakak tersangka AN mengatakan kalau tersangka sakit karena perbuatan istri tersangka,”sebutnya.
Karena masalah tersebut, istri tersangka kemudian lari dari tersangka dan pergi ke rumah orang tuanya di Leksula.
Dari situlah, tersangka NN mulai menaruh dendam hingga akhirnya membunuh FN yang merupakan keponakannya sendiri.
Diberitakan sebelumnya, tiga warga Desa Wailikut, Kecamatan Waisama, Kabupaten Buru Selatan yaitu Irma Saleky (18), Fauzan Ponotoreng (7) dan FN, seorang bayi berusia satu tahun, tewas dibunuh pada Sabtu malam.
Ketiga korban ditemukan tewas dibunuh dengan kondisi penuh luka di bagian kepala dan sekujur tubuh di rumah yang berbeda, Sabtu malam.
Seorang petugas dari Polres Pulau Buru menyebutkan, salah seorang saksi yang juga tetangga para korban sempat melihat seorang lelaki tidak dikenal menyerang korban Fauzan dengan sebilah parang saat duduk di teras rumahnya sekitar pukul 18.30 WIT.
“Ada warga yang melihat kejadian itu, korban diserang sebanyak dua kali, tapi saksi tidak mengenali wajah pria itu. Saat itu saksi langsung berteriak tutup pintu dan dia langsung masuk ke rumahnya sambil menutup pintu rapat-rapat,” kata polisi tersebut kepada Kompas.com, Minggu (3/2/2019).
Menurut dia, saat itu salah seorang saksi lain kemudian keluar dan melihat tubuh korban sudah bersimbah darah lalu memberitahukan kejadian itu kepada keluarganya.
“Setelah mengetahui kejadian itu, saksi atas nama Yusuf langsung bergegas untuk melaporkan kejadian itu ke Sekretaris Desa. Namun dalam perjalanan dia bertemu salah satu keluarga korban dan dia memberitahukan kejadian itu kepadanya,” tambahnya.
Beberapa saat kemudian, warga yang telah mengetahui kejadian itu kemudian berkumpul di depan rumah seorang warga almarhum Alim Nurlatu dan melempari rumah tersebut.
Warga mendatangi rumah itu karena warga melihat ada jejak darah di sekitar rumah tersebut.
“Warga kemudian melempari rumah tersebut, dan mereka meneriakkan pelaku agar keluar. Saat itu mereka melihat ada seorang pria langsung lari dari rumah menuju hutan,” katanya.
Beberapa saat kemudian, polisi datang ke lokasi kejadian kemudian masuk ke dalam rumah tersebut dan menemukan jasad Irma Saleky (18) dan bayi berusia 1 tahun yang belum diketahui identitasnya terkapar bersimbah darah.
“Saat masuk ke dalam rumah, ternyata ada dua jasad ditemukan di dalam dengan kondisi sangat mengenaskan,” tuturnya.
Aparat Polres Pulau Buru, Maluku, Minggu (3/2/2019) berhasil menangkap NN, pria yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap tiga orang warga di Desa Wailikut, Kecamatan Waisama, Kabupaten Buru Selatan.
Penangkapan terhadap NN dipimpin langsung oleh Kapolres Pulau Buru AKBP Ricky Purnomo Kertapati di lokasi persembunyiannya di hutan desa.
“Terduga pelaku pembunuhan sudah diamankan polisi,” kata Kapolres melalui Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Dede Syamsul Rifai kepada Kompas.com saat dihubungi, Minggu (3/2/2019).
Dia mengungkapkan, setelah ditangkap, saat ini NN langsung dibawa ke Polres Pulau Buru untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan.
Sebelumnya, Alim Nurlatu (63) tewas dibunuh di rumahnya, Minggu (28/10/2018).
Korban ditemukan tewas tanpa kepala.
Kepala korban yang hilang diduga dibawa oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya setelah melakukan aksinya.
Kapolres Pulau Buru AKBP Aditya Budi Satrio membenarkan adanya kejadian itu.
Dia mengaku insiden tersebut terjadi pada pukul 03.00 WIT dinihari.
“Iya kejadiannya benar,” kata Aditya ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Minggu sore. Dia mengatakan, kasus itu baru diketahui setelah kedua istri korban, NL dan S, yang mendatangi rumah kepala desa setempat untuk melaporkan kejadian itu lalu dilanjutkan ke Polsek setempat.
“Kedua istri korban yakni NL dan S melihat ada darah di rumah mereka kemudian mereka mendatangi Kepala Desa untuk melaporkan kejadian itu,” katanya.
Belakangan terungkap istri kedua Nola Labutal dan selingkuhannya, Maujana Nurlatu (30) yang membunuh korban dan membawa kepala korban ke sungai.
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Pelaku Akui Bunuh Wanita di Buru Selatan Karena Cinta Ditolak " dan "Pelaku Bunuh Bayi FN Lantaran Sakit Hati terhadap Orang Tuanya"