Kisah 'Si Gila' Inem Jogja, Mantan Dosen yang Tinggalkan Pekerjaan dan Pilih Bantu Pedagang Jalanan

Inem pernah diusir dan dilempari es batu oleh pedagang es karena dianggap meresahkan.

Instagram @inemjogja
Inem Jogja berbincang dengan pedagang. 

TRIBUN-MEDAN.com-Mendengar nama 'Inem', biasanya akan langsung identik dengan sosok pembantu rumah tangga.

Maklum, nama Inem populer gegara sinetron lawas tahun 1997 yang diperankan oleh artis Sarah Vi dengan judul Inem Pelayan Seksi.

Namun, di Yogyakarta, Inem bukanlah pelayan rumah tangga melainkan sesosok wanita dengan dandanan bak badut dan citra 'wong edan/orang gila' yang melekat padanya.

Di balik sosok Inem yang sering disebut 'wong edan' penebar kebaikan itu adalah seorang wanita cantik bernama Made Dyah Agustina.

Seringkali, Inem Jogja ini berjalan-jalan di berbagai lokasi untuk berbagi dengan para pedagang jalanan.

"Saya bagikan apa yang saya punya. Kalau lagi jadi Inem kan saya selalu bawa tas. Yah, apa yang ada di tas itu saya bagi, ada nasi bungkus dan hal kecil lain yang berguna," ungkap Inem Jogja dikutip dari Kompas.com (6/2/2019).

Tak hanya makanan atau barang-barang kecil, Inem juga sering meluangkan waktu untuk berbincang dengan para pedagang dan mendengar keluh kesah mereka.

Tujuan Inem yang mulia itu seringkali mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari masyarakat karena dianggap orang gila.

Ia pernah diusir dan dilempari es batu oleh pedagang es karena dianggap meresahkan.

"Waktu di Malioboro diusir keamanan."

"Terus waktu itu juga ada pedagang es teh melempar saya pakai es batu karena dia pikir saya bikin takut pembeli," ungkap Made sambil tertawa.

Hal itu tak menyurutkan keinginan Inem untuk membantu sesama.

Bagi Made, berubah menjadi sosok Inem Jogja bisa membuka jalan untuk ia berbagi.

Inem Jogja saat sedang berbagi dengan pengemis
Instagram @inemjogja
Inem Jogja saat sedang berbagi dengan pengemis.

"Saya jadi Inem ini kan untuk mengisi waktu luang. Jadi, seminggu bisa cuma sekali keliling Jogja atau kalau emang benar-benar banyak waktu luangnya, yah, bisa seminggu sampai empat kali," jelas Made.

Made Dyah Agustina bukanlah wanita biasa. Ia seorang mantan dosen dan sarjana Magister Pertunjukan Seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved