Viral Medsos
Terkait Siswa Tantang Gurunya, Kapolres Gresik Tinjau Sekolah dan Sebagai Pembina Upacara
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro menjadi pembina upacara di SMP PGRI Wringinanom
TRIBUN-MEDAN.COM - Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro menjadi pembina upacara di SMP PGRI Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Senin (11/2/2019).
Kedatanganya ke sekolah selain untuk memberikan wawasan tentang hukum, juga menyemangati para siswa agar semangat belajar dan tidak terpengaruh kasus yang telah viral dalam beberapa hari terakhir.
AKBP Wahyu Sri Bintoro tiba di sekolah pukul 07.00 WIB, upacara yang diikuti seluruh siswa kelas VII, VIII, IX itu baru dimulai pukul 07.30 WIB berlangsung di halaman sekolah.
Guru honorer yang viral karena kesabarannya, Nur Khalim bersama guru-guru lainnya mengikuti upacara, pria lajang berusia 30 tahun itu berada di barisan depan para guru.
AA (15) siswa yang viral usai menantangnya tak terlihat di barisan para siswa yang berada tepat di depan pembina upacara.
Seusai upacara, siswa kelas IX langsung belajar sambil menunggu waktu Try Out pertama, mata pelajaran Bahasa Indonesia pukul 10.00 WIB.
Hingga guru-guru menjemput ke kediaman AA agar sekolah, kedua orang tua AA meminta izin kepada guru agar tidak masuk pada hari ini.
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro mengaku, untuk saat ini, hanya memberikan wawasan hukum kepada siswa, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.
Diakhir upacara Wahyu secara simbolis memasangkan helm kepada tiga petugas upacara mendukung program kampanye berkendara aman atau Milenial Road Safety Festival.
Dia juga mengingatkan, para murid yang masih dibawah umur itu hanya boleh dibonceng masih belum boleh mengendarai kendaraan bermotor karena belum cukup umur.
Selain memberikan wawasan hukum saat upacara, Wahyu turut mendampingi Nur Khalim, guru honorer yang dilecehkan oleh siswanya untuk memberikan pengarahan pada hari pertama Try Out.
Di kelas yang berjumlah kurang dari 30 murid itu, Mantan Kapolres Bojonegoro ini memberikan tambahan wawasan terkait pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.
Meski tidak bertemu di sekolah pada hari ini, Wahyu memaklumi dan memilih bertemu AA dalam waktu dekat secara pribadi untuk memberikan motivasi kepada siswa yang duduk di bangku kelas IX SMP itu.
Menurutnya, kondisi psikologis sang anak saat ini masih belum memungkinkan sehingga pertemuan akan diselenggarakan secara tertutup.
"Saya akan temui AA person to person, untuk menjaga privasinya," kata AKBP Wahyu Sri Bintoro kepada Tribunjatim.com.
Pembinaan kepada AA akan terus dilakukan sesuai pertemuan saat mediasi.
Di usia yang masih 14-15 tahun, suatu usia siswa yang mulai beranjak dewasa, akan menjadi generasi milenial maka harus dibarengi dengan tambahan literasi agar memiliki wawasan yang luas dan mampu mengontrol emosi yang masih labil.
Disinggung mengenai perlukah melakukan tes urine kepada AA, Wahyu mengaku telah mengevaluasi, apa yang dilakukan AA sehingga videonya viral di media sosial lebih karena emosi yang labil dan didukung faktor lingkungan seperti halnya teman-teman sekelas yang tertawa melihat aksi tidak terpuji kepada AA kepada gurunya saat mata pelajaran IPS membuat mentalnya semakin percaya diri melakukan aksi pelecehan kepada guru.
"Kita sudah evaluasi ya dan tidak ada pengaruh obat-obatan terlarang, apa yang dilakukan AA lebih kepada proses remaja sehingga emosi yang masih labil itu didukung faktor lingkungan teman-temannya," ungkapnya AKBP Wahyu Sri Bintoro kepada Tribunjatim.com.
Pihaknya bersama Satgas PPA, Dinas Pendidikan, dan seluruh pihak terkait bahu membahu bersinergi mengevaluasi agar kedepan melakukan sosialisasi tidak hanya pada tingkat menengah pertama melainkan ke jenjang yang lebih tinggi, SMA bahkan Perguruan Tinggi.
5 Fakta Sebelumnya
Dalam pemberitaan sebelumnya, AA, salah satu siswa d SMP PGRI Wringinanom, Gresik, Jawa Timur, menjadi perbincangan usai aksi tak terpujinya merokok di kelas dan menantang gurunya, menjadi viral.
Orangtua AA telah meminta maaf kepada sekolah dan Nur Khalim, guru yang diperlakukan tidak sopan oleh AA.
Kasus tersebut telah berakhir damai, namun perilaku AA tetap mengundang keprihatinan masyarakat.
Berikut ini fakta lengkap di balik kasus AA di SMP PGRI Wringinanom, Gresik:
1. Kronologi AA mengamuk dan menantang Nur Khalim di kelas

Nur Khalim, guru di SMA PGRI Wringinanom menceritakan awal mula dirinya ditantang siswa AA (15) di dalam kelas.
Khalim mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/2/2019).
“Kejadiannya itu sebenarnya tanggal 2 Februari 2019. Sabtu pagi itu sekitar jam 06.15 saya sudah tiba di sekolah dan 06.30 siswa sudah datang," ujar Khalim kepada awak media di Kantor Polsek Wringinanom, Minggu (10/2/2019).
Khalim melanjutkan, AA saat itu mengajak adik kelasnya untuk bolos sekolah.
Namun, adik kelasnya saat itu tidak ada yang mau mengikuti ajakan AA.
Khalim kemudian menunggu para siswa untuk masuk kelas pukul 07.00.
“Tapi karena saya pikir mungkin belum waktunya jam 07.00, kalau dia mau masuk, (para siswa) akan kembali ke sekolah. Namun, sampai jam 07.00 saya lihat kok enggak ada yang masuk,” ujarnya.
Khalim kemudian diminta Kepala Sekolah SMP PGRI Wringinanom menanyakan layanan jasa percetakaan foto untuk keperluan pembuatan ijazah siswa kelas IX.
Saat itu, Khalim malah melihat sepeda motor sejumlah siswa sedang terparkir di sebuah warung yang tak jauh dari lokasi sekolah.
“Saya lihat ada warung kopi kok banyak sepeda anak-anak. Padahal, warung kopinya itu masih tutup. Tapi anak-anaknya ada di dalam, jadi warungnya saya gedor. Terus saya peringatkan, kalau enggak kembali ke sekolah, akan saya panggilkan orangtua,” ucapnya.
Mendengar peringatan tersebut, sekitar delapan anak, termasuk AA, akhirnya kembali ke sekolah.
Hanya pada saat itu, kata Khalim, hanya AA yang terlihat masih jengkel dengan perlakuan dirinya.
“Tapi ada satu anak yang memang terlihat emosi. Bangku dari depan hingga belakang itu digedor (AA). Habis itu dia naik ke bangku. Tidak hanya itu, beberapa hasil kreativitas anak-anak dan buku-buku saya juga dibuat berserakan (di lantai),” tutur Khalim.
Dalam video yang sempat tersebar di berbagai media sosial (medsos), AA terekam sengaja mengisap rokok di depan Khalim.
AA juga menantang Khalim untuk berkelahi dengan memegang kerah baju.
Namun, Khalim yang sudah 5 tahun mengajar di sekolah itu tidak meladeni permintaan AA.
“Kemudian dia turun berhadapan dengan saya sambil mengisap rokok dan dia bilang 'saya berani merokok di depan kamu.' Terus saya bilang, matikan rokokmu, tapi enggak ada respons dan semakin menjadi-jadi, terus sampai memegang kerah baju saya itu,” ujarnya.
2. AA mengaku kesal karena tak jadi membolos

AA mengaku dirinya kesal karena rencananya membolos gagal karena diketahui gurunya, Khalim.
Hal tersebut diakuinya saat mendengar penjelasan Khalim di Kantor Polisi Sektor Wringinanom pada hari Minggu (10/2/2019).
Sementara itu, Khalim mengaku, dirinya sudah memaafkan AA atas perlakuan terhadap dirinya.
Orangtua AA pun juga sudah meminta maaf atas kejadian tersebut kepada dirinya.
3. Alasan Khalim memaafkan AA
Guru dan siswa SMP PGRI Wringinanom, Gresik, Jawa Timur, yang sempat viral di media sosial lantaran ulah AA terekam video saat merokok di kelas lalu menantang sang guru, sepakat berdamai.
Nur Khalim dan AA berdamai setelah dipertemukan jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Wringinanom.
Mediasi ini disaksikan pihak sekolah, Dinas Pendidikan Gresik, Yayasan PGRI Gresik, perwakilan dari Kementerian Sosial, dan perwakilan dari Unit Pelaksana Terpadu Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jawa Timur.
Kapolsek Wringinanom AKP Supiyan mengatakan, mediasi dilakukan setelah pihak sekolah meminta kepada pihak polisi untuk menggelarnya.
Ada dua pertimbangan mediasi dilakukan dan pihak sekolah serta akhirnya sang gurubersedia berdamai.
"Saat kami tanyakan kenapa minta mediasi, mereka mengatakan bila si guru (Nur Khalim) memiliki jiwa yang besar sebagai tenaga pendidik. Dengan apa pun masalah yang terjadi (dialami) pada siswa dia mengaku siap bertanggung jawab," ujarnya, Minggu (10/2/2019).
"Bertanggung jawab artinya, apapun yang dilakukan oleh siswa mereka siap mengarahkan dan membimbing untuk bisa kembali baik," tuturnya kemudian.
Sementara itu, pertimbangan kedua adalah, sebentar lagi siswa dengan inisial AA (15) yang kini duduk di bangku kelas IX SMP PGRI Wringinanom itu bakal mengikuti ujian nasional.
"Tentu dengan pertimbangan-pertimbangan itu, kami kemudian memfasilitasi supaya permasalahan ini bisa cepat selesai. Alhamdulillah, permasalahan akhirnya selesai, dengan sudah saling memaafkan dan kedua belah pihak sudah membuat surat pernyataan," ungkap dia.
Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro mengatakan, apa yang dilakukan pihaknya merupakan salah satu inisiatif dalam menciptakan kondisi keamanan dan tertib di lingkungan masyarakat, dengan melakukan pengecekan akan kabar yang viral di media sosial (medsos).
"Belum ada yang sempat laporan, cuma kejadian ini kan sudah terlanjur viral di medsos. Sebagai inisiatif, anggota kemudian melakukan pengecekan di lapangan dan kemudian diminta untuk melakukan mediasi. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar," tutur Wahyu.
4. Dinas Pendidikan Gresik angkat bicara

Kepala Dinas Pendidikan Gresik Mahin menyesalkan tindakan siswa yang merokok di dalam kelas.
Pernyataan Mahin untuk menanggapi video yang beredar di media sosial terkait siswa yang menantang guru karena tak terima ditegur merokok.
Video tersebut viral dan menjadi bahan perbincangan warganet.
Peristiwa tersebut terjadi di SMP PGRI Wringinanom, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019).
"Hanya yang saya sayangkan dan juga saya sesalkan, pertama kenapa siswa itu sampai merokok di dalam kelas. Kedua, kenapa juga pak guru kok terlihat kurang tegas dan tidak berwibawa di hadapan murid seperti itu," ujar Mahin saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (10/2/2019).
Pihaknya tengah mengumpulkan data dan fakta di lapangan terkait kebenaran video tersebut.
Ia juga memastikan bakal memanggil siswa dan guru dalam video tersebut.
"Mohon sabar ditunggu hasilnya, saya masih berusaha mengecek kebenaran video ini. Nanti secepatnya kalau bukti-bukti sudah kami temukan, akan kami sampaikan kepada rekan media," ucap Mahin.
"Pasti akan kami telusuri hingga benar-benar diketahui fakta sebenarnya, karena bagaimana pun peristiwa ini jelas mencoreng nama baik institusi pendidikan kita," sambung dia.
Dalam video berdurasi hampir satu menit tersebut, terlihat siswa ditegur gurulantaran sedang merokok.
Namun, siswa tersebut justru menantang dengan menarik baju guru dan terlihat seperti orang yang mengajak berkelahi.
5. Belum ada laporan masuk ke polisi
Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro mengatakan, belum ada laporan dari pihak manapun terkait kasus AA dan Nur Khalim.
"Belum ada yang laporan, cuma kejadian ini kan sudah terlanjur viral di medsos. Sebagai inisiatif, anggota kemudian melakukan pengecekan di lapangan dan kemudian diminta untuk melakukan mediasi. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar," tutur Wahyu.
Sementara itu, Kapolsek Wringinanom AKP Supiyan, Minggu (10/2/2019), mengapresiasi penyelesaian damai dalam kasus tersebut.
"Alhamdulillah, permasalahan akhirnya selesai, dengan sudah saling memaafkan dan kedua belah pihak sudah membuat surat pernyataan," ungkap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Perilaku AA kepada Guru Khalim, Emosi karena Gagal Bolos hingga Ajak Duel Guru "