Fakta Baru Ibu Muda Bawa Anaknya 10 Tahun Terjun dari Jembatan dengan Ketinggian 100 Meter
Fakta Baru Ibu Muda Bawa Anaknya 10 Tahun Terjun dari Jembatan dengan Ketinggian 100 Meter
Dalam kondisi terjepit, dia memilih meminjam uang dari rentenir berbahaya dengan pembayaran bunga antara 20 hingga 40 persen.
Setelah rentenir itu menagih pembayaran dan mengancamnya, perempuan berusia 32 tahun itu merasa bunuh diri adalah satu-satunya solusi.
Dalam suratnya, Jessy menuturkan dia tidak bisa berhenti memikirkan dampak jika putranya diancam karena masalah utang tersebut.
"Jadi, saya lebih suka jika kita meninggalkan dan melupakan saja dunia ini," terang Jessy yang melanjutkan, dia merasa tak berdaya dan dipermalukan.
Sebabnya, pria yang dia cintai meninggalkannya. Jessy mengutarakan segala yang dia kerjakan dan perjuangkan menjadi sia-sia.
Jessy melanjutkan, dia merasa telah mengecewakan putranya karena tak bisa membayar biaya sekolah maupun punya uang untuk membeli makanan.
"Ibu minta maaf karena telah membuatmu kecewa nak. Setiap hari diisi oleh ancaman, utang, dan kurangnya kasih sayang. Saya tak bisa lagi menanggungnya," ucapnya.
"Kini, saya tak akan membuatmu kecewa lagi nak. Tidak akan ada orang yang bakal menyakiti kita lagi," tutup surat Jessy.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Save yourself
Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org
INI VIDEONYA:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dalam Surat Bunuh Dirinya, Jessy Merasa Telah Mengecewakan Putranya"
Penulis : Ardi Priyatno Utomo