Breaking News

Budiman Sudjatmiko Nilai Prabowo Berubah dari 'Singa Asia' Jadi 'Kucing Anggora', Ini Alasannya

"Bagi saya Pak Prabowo dari 'singa Asia' berubah menjadi 'kucing anggora'," kata Budiman Sudjatmiko

Kompas.com
Budiman Sudjatmiko Nilai Prabowo Berubah dari 'Singa Asia' Jadi 'Kuci Anggora', Ini Alasannya. (Kompas.com) 

"Saya terus terang agak kecewa jika menempatkan diri sebagai penonton yang di luar dua kubu. Saya terus terang kecewa ketika tidak terjadi adu pendapat, adu debat yang keras," 

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko

TRIBUN-MEDAN.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko membandingkan penampilan calon presiden nomor 01 Joko Widodo (Jokowi) dan nomor 02 Prabowo Subianto terkait debat kedua Pilpres 2019.

Budiman Sudjatmiko bahkan menilai bahwa penampilan Prabowo dalam debat tersebut membuatnya merasa iba.

Bahkan menurut Budiman, Prabowo telah berubah dari singa Asia menjadi kucing anggora.

"Bagi saya Pak Prabowo dari 'singa Asia' berubah menjadi 'kucing anggora'," kata Budiman Sudjatmiko, seperti dikutip TribunWow dari saluran Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (19/2/2019).

Budiman mengaku kecewa melihat debat pilpres kedua kurang seru karena Prabowo tidak memberi perlawanan.

"Saya terus terang agak kecewa jika menempatkan diri sebagai penonton yang di luar dua kubu. Saya terus terang kecewa ketika tidak terjadi adu pendapat, adu debat yang keras," kata Budiman.

Menurutnya, pendukung paslon 02 harusnya mengritik Prabowo sendiri atas penampilannya.

"Saya cenderung melihat bahwa dalam hal ini saya bisa memahami bahwa beberapa pendukung Prabowo seperti mengungkapkan kekesalannya."

"Padahal yang harus dikritik adalah Pak Prabowo sendiri karena performa yang ditampilkan beliau tidak saya bayangkan 'seorang Prabowo' yang berpidato berapi-api, yang selalu punya tanda seru dalam setiap akhir pidatonya," kata Budiman.

Bahkan Budiman menyebut bahwa dalam debat Capres kedua itu, Prabowo seperti mengibarkan bendera putih setengah tiang.

"Kemarin tampak seperti mengibarkan bendera putih setengah tiang, gabungan rasa berserah diri dengan rasa duka barangkali. Kalau bendera putih penuh kan menyerah diri dengan rela," ucapnya.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko terbahak saat Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon Sebut Calon Presiden Prabowo Subianto hanya koreksi ejaan Unicorn Calon Presiden Jokowi.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko di ILC (Capture Live tvOne)

 

Budiman Sudjatmiko menyebutkan bahwa dalam debat tersebut, Prabowo ingin menunjukkan bahwa dirinya berbeda dari Jokowi dengan cara kurang tepat.

Namun sebelum menunjukkan perbeddaannya, Prabowo menunjukkan kesetujuannya dengan Jokowi.

"Setelah mengatakan pujian atau apresiasi (pernyataan Jokowi), ujung-ujungnya Prabowo ingin menunjukkan dirinya berbeda dengan cara mengatakan begini 'tapi kita punya filosofi berbeda'."

"Seolah itu adalah untuk menutupi banyaknya kesamaan atau kesetujuan beliau terhadap Pak Jokowi ," lanjut Budiman.

Pernyataan filosofi berbeda itu, dianggap Budiman, kurang greget karena bukan perbedaan program atau secara politik.

"Dia secara filosofis berbeda, bukan secara politik berbeda, bukan secara program berbeda, apalagi kita mengharapkan debat Capres, bukan debat antara dua kandidat doktor filsafat" lanjutnya.

"Padahal Prabowo dianggap oleh banyak orang beliau membaca lebih banyak buku daripada Pak Jokowi,"tambah Budiman.

Pernyataan Jokowi di debat kedua Capres, disebut Budiman, lebih meyakinkan daripada Prabowo.

"Kemarin kita menunjukkan mana yang knowledgeable (berpengetahuan luas), mana yang penuh referensi, meskipun Pak Jokowi bukan seorang orator yang baik tetapi data-data yang disampaikan cukup meyakinkan," kata Budiman.

Lebih lanjut, Budiman kecewa karena Prabowo gagal menyampaikan apa yang ia ingin sampaikan.

"Saya menyayangkan Pak Prabowo gagal menyampaikan apa yang dia mau, di luar menyatakan ' aku secara filosofis berbeda'," katanya.

Budiman Sudjatmiko juga merasa berempati dengan Prabowo karena penampilannya itu.

"Secara personal saat melihat Pak Prabowo seperti itu saya empati. Masak ini orang yang pernah menjadi musuhku berjuang melawan Orde Baru."

"Lawan yang gagah perkasa dalam masa tuanya, di ujung senjanya dia sangat mengibakan. Saya enggak berharap dia seperti itu, karena kami mengharapkan sebuah debat berkualitas," lanjut Budiman.

Ia juga mengibaratkan debat capres kedua kemarin ibarat pertandingan bola.

"Mengatakan pertandingan itu tak bermutu karena lawan dapat kartu kuning 1 atau 2 sementara sang striker sendiri tidak menge-goalkan bahkan turut bertahan, anda mau menyalahkan kesebelasan yang attacking football?kan enggak bisa seperti itu juga," tegas Budiman Sudjatmiko.

(TribunWow.com)

#Budiman Sudjatmiko Nilai Prabowo Berubah dari 'Singa Asia' Jadi 'Kuci Anggora', Ini Alasannya

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ungkap Kekecewaan, Budiman Sudjatmiko: Prabowo Berubah dari 'Singa Asia' Jadi 'Kucing Anggora'

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved