Joni dan Steven Tewas Diamuk Massa, Humas Unimed: Dibawa Keluar Kampus Masih Hidup
Kedua pria yang tewas di amuk massa terjadi pada Selasa (19/2/2019) sore sekitar pukul 17.30 WIB. Mereka dituduh mencuri helm
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dua pria tewas diamuk massa di kawasan kampus Universitas Negeri Medan (Unimed). Keduanya dipukuli setelah dituduh mencuri helm.
Berdasarkan informasi yang telah dihimpun, kedua pria yang tewas masing-masing Joni Pernando Silalahi (30) dan Steven Sihombing (21). Keduanya merupakan warga Jalan Tangkul I, Kelurahan Siodorejo, Medan Tembung.
Kedua pria yang tewas di amuk massa terjadi pada Selasa (19/2/2019) sore sekitar pukul 17.30 WIB. Mereka dituduh mencuri helm dan sepeda motor saat akan keluar areal kampus. Keduanya langsung dikerumuni massa.
Joni dan Steven tak bisa mengelak. Keduanya dipukuli massa. Kejadian itu lalu dilaporkan ke pihak kepolisian Polsek Percut Sei Tuan, kemudian turun ke lokasi kejadian.
Petugas melarikan Joni dan Steven ke Rumah Sakit Haji.
Baca: Sekuriti Ikut Keroyok dan Injak-injak Terduga Pencuri Motor, Ini Kata Humas Unimed
Meski telah mendapatkan perawatan, nyawa keduanya tak dapat diselamatkan.
Hingga akhirnya kedua korban meninggal dunia.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Faidil Zikri membenarkan adanya amuk massa yang menewaskan dua orang itu.
"Keduanya diduga melakukan pencurian helm," kata Faidil, Rabu (20/2/2019).
Baca: Dua Pria Tewas Setelah Dihajar Satpam Unimed, Begini Komentar Pihak Kampus Unimed
Baca: Sekuriti Ikut Keroyok dan Injak-injak Terduga Pencuri Motor, Ini Kata Humas Unimed
Jasad Joni dan Steven sudah dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk kepentingan autopsi.
"Kasus ini masih terus kita selidiki. Korban yang kehilangan helm juga sudah dimintai keterangan," jelas Faidil.
Terpisah, Humas Unimed M Surip saat dikonfirmasi membenarkan bahwa kejadian itu terjadi petang di kampus Unimed.
"Mereka satu harian sudah diintai oleh petugas keamanan dan beberapa mahasiswa. Memang mereka tertangkap tangan mengambil helm dan sepeda motor," kata Surip.
"Jadi di pintu keluar, mereka di dapatkan oleh petugas keamanan. Diteriaki maling dan langsung banyak mahasiswa berdatangan," sambungnya.
Surip menjelaskan bahwa selama ini di dalam kampus sudah sering hilang motor pegawai serta mahasiswa dan ujung-ujungnya selalu petugas keamanan yang disalahkan.
Baca: Ini Identitas Dua Pemuda Tewas Diamuk Massa Usai Dituduh Mencuri di Kampus Unimed
Baca: Detik-detik Dua Pemuda Tewas Dianiaya Dituduh Maling Motor, Keluarga Minta Pelaku Ditangkap
Rupanya sebelum kejadian, dua pelaku ini sudah diintai dalam seminggu terakhir. Karena sering masuk kampus sore-sore, terkadang hilang kadang datang, begitu terus berulang.
"Makanya kita intai dan kedapatan dan dihakimi massa di pintu keluar," ungkap Surip.
Ditanya apakah pelaku diduga pernah beraksi di Unimed sebelumnya, Surip menduga bisa saja hal itu pernah terjadi. Karena mereka sering masuk kampus dengan pakaian biasa.
Lanjut, soal apakah petugas keamanan telah melakukan pengamanan sesuai SOP, Surip beberkan bahwa petugas keamanan telah melerai mahasiswa untuk menghakimi dan langsung melaporkan ke polisi.
Polisi agak lama datang karena mau magrib. Setelah datang langsung pelaku dibawa keluar oleh polisi.
"Kami tidak tahu kelanjutan mereka itu. Waktu dibawa keluar kampus mereka masih hidup. Orang masih bisa berjalan, tapi memang yang satu sudah tidak bisa jalan," urainya.
Lebih lanjut, soal adanya dugaan mati dihakimi massa, Surip menuturkan bahwa petugas keamanan sebenarnya sudah membantu melerai. Bahkan beberapa pegawai masuk juga untuk membantu melerai.
"Mungkin kalau ada pemukulan, karena mereka sudah kesal dan tidak bisa dibendung lagi," beber Surip.
Sebelumnya, saat dihubungi via sosmed, salah seorang kerabat korban, FS membenarkan bahwa sepupunya telah meninggal dunia.
Diduga akibat penganiayaan yang dialami di salah satu Universitas di Kota Medan.
"Saya belum bisa jawab, nanti setelah penyidikan selesai saya upload di IG. Saya belum tahu kronologis awal yang benar. Karena banyak yang simpang siur," ucap FS.
"Saya sebenarnya belum tahu apa maksud adik saya dan temannya pergi ke Unimed," sambungnya.
Lebih lanjut, FS mengaku belum bisa berkomentar lebih banyak. Karena masih menunggu hasil autopsi.
"Korban umurnya 20 tahun, ia meninggal di lokasi," tuturnya.
(Mak/tribun-medan.com)