Friska Silaban Istri Pria yang Tewas Dihajar Satpam Unimed Buka-bukaan, Temukan Suaminya Sekarat

"Waktu itu saya lihat di pos satpam kondisi suami saya sudah berlumuran darah keluar dari kepala, hidung dan mulut," kata Friska, Jumat (22/2/2019).

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Tribun Medan
Friska Silaban Istri Pria yang Tewas Dihajar Satpam Unimed Buka-bukaan, Temukan Suaminya Sekarat. Friska Silaban, istri Joni Silalahi yang tewas di keroyok Satpam di Unimed, Selasa (19/2/2019) lalu 

"Waktu itu saya lihat di pos satpam kondisi suami saya sudah berlumuran darah keluar dari kepala, hidung dan mulut," kata Friska, Jumat (22/2/2019).

"Saya ngamuk, ini kenapa siapa yang bisa menjelaskan, tapi para satpamnya malah kabur," lanjut Friska.

Karena tidak ada yang bisa menjelaskan kenapa suami dan teman suaminya dihajar hingga babak belur dan belakangan mati, Friska pun kembali mencecar para satpam.

"Pas aku tanya siapa yang curi helm, mereka (satpam) malah sibuk cari helm untuk membuktikan helm itu curian," ujarnya.

"Tapi mereka nggak bisa buktikan kalau suamiku mencuri helm. Mereka juga nggak bisa buktikan suamiku curi sepeda motor, karena tidak ada sepeda motor yang hilang," sambungnya.

Friska menuturkan bahwa tak lama setelahnya, ada seorang pria berperawakan tinggi, tegap, badannya berisi menggunakan pakai biasa mengaku seorang polisi.

"Saya polisi," kata pria itu, ditirukan Friska.

"Jadi kalau kau polisi, kau biarkan mereka main hakim sendiri," jawab Friska.

"Sempat aku mau ditonjok, tapi karena ada yang halangi tidak jadi. Tapi saya kasih saja nah kalau berani," ujar Friska.

Saat itu, Friska melihat kondisi suaminya di dalam pos satpam sudah tidak berdaya. Joni sudah dalam posisi diam saja dengan wajah berlumuran darah.

"Jujur saya sangat kecewa kali, sangat kali, melihat perlakuan main hakim sendiri terhadap suami saya. Satpam kan seharusnya mengamankan bukan ikut mengeroyok sampai tewas," ujar Friska.

Kebersamaan Joni Silalahi dan keluarganya.
Kebersamaan Joni Silalahi dan keluarganya. (Facebook)

Joni Tauke Bawang

Sedangkan Sutan Silalahi abang sepupu korban Joni Pernando Silalahi (30) mengatakan kondisi ekonomi Joni terbilang berkecukupan lantaran ia berjualan bawang di MMTC.

"Dia sehari-harinya bekerja di pasar, bisa dibilang toke bawang di MMTC," kata Sutan.

Ia menuturkan bahwa dengan kejadian seperti ini pihak keluarganya tidak terima. Lantaran sang adik dituduh sebagai pencuri sepeda motor.  

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved