News Video
Jandi La Surong, Kisah Romantis Warga Karo di Era 1970 akan Dirilis di Berastagi
Film Karo berjudul Jandi La Surong akan diluncurkan di Gedung Teater Mikie Holiday, Berastagi, Sabtu (23/2/2019) pukul 19.00 WIB
Penulis: Hendrik Naipospos | Editor: Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.COM - Film Karo berjudul Jandi La Surong akan diluncurkan di Gedung Teater Mikie Holiday, Berastagi, Sabtu (23/2/2019) pukul 19.00 WIB.
Sutradara, Ori Sembiring, mengatakan bahwa film ini adalah visualisasi dari novel romantis karya Muhammad Tempel Tarigan.
Pada novelnya, Tempel Taringan mengisahkan perjalanan cintanya, kisah dua anak muda karo di era 1970'an.
"Film ini diambil dari novel Muhammad Tempel Tarigan. Kisah cinta masyarakat karo di 1970'an yang terpaksa berpisah karena pendidikan. Komitmen cinta mereka membuahkan sebuah janji. Sebuah janji yang seharusnya ditepati," kata Ori melalui pesan WhatsApp, Jumat (22/2/2019).
Cuplikan film Jandi La Surong;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Film Satria Dewa: Gatotkaca Habiskan Waktu Setahun dan Biaya Rp 1 Miliar Untuk Buat Teaser
Raline Shah Banyak Dapat Nilai Kebajikan dari Film Orang Kaya Baru
Visualisasi pada film ini menggamparkan perkampungan dahulu, baik dari sisi sosial hingga tari-tarian.
Hal ini dinilai sebagai langkah untuk memperkenalkan kembali budaya Karo.
"Apresiasi anak muda karo terhadap penulis atas kontribusinya dalam memperkenalkan kembali budaya Karo. Film ini menggambarkan suasana perkampungan, budaya Karo di tahun 1970'an, baik dari sisi sosial, etika, tari-tarian dan pergaulan muda," sambungnya.
Ori menceritakan proses produksi Film Jandi La Surong menghabiskan waktu selam delapan bulan dan melibatkan ratusan orang.
"Tim produksi ada 65 orang, pemain dalam film 35 orang dan pemeran figuran ada 145 orang," jelas Ori Sembiring.
Lokasi pembuatan film ini dilakukan di dua kabupaten yakni Kabupaten Karo meliputi Siosar, Kacaribu dan Berastagi. Sementara Kabupaten Deliserdang meliputi Sukamakmur dan Negeri Suah.
(hen/tribun-medan.com)