KontraS Minta Unimed Bertanggungjawab terhadap Kematian Joni dan Stefan: Tak Boleh Lepas Tangan
Pasalnya, kedua pria yang menjadi korban dituding sebagai pelaku pencurian yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Kemudian pada (20/2/2019) sekitar pukul 22.00 WIB, empat pelaku sudah diamankan.
"Total sudah ada empat pelaku penganiayaan sudah kita amankan. Dalam kasus penganiyaan secara bersama-sama hingga berujung kematian yang terjadi di Kampus Unimed," kata Putu di Polrestabes Medan, Sabtu (23/2/2019).
Putu menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, para tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban, awalnya mengamankan para korban yang diduga sebagai pelaku pencurian.
Lantaran adanya informasi pencurian helm. Kemudian korban yang diduga sebagai pelaku diborgol dan dipukuli dan dibawa ke Pos Satpam.
"Para korban di borgol dan dipukuli. Lalu setelah dibawa ke Pos Satpam 111. Sampai disana mereka hajar lagi para korban. Dipukuli, ada yang menendang," kata Putu.
"Seharusnya ini tidak boleh mereka lakukan. Boleh mereka mengamankan , namun segera menghubungi kepolisian terdekat, untuk diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses hukum. Kalau memang terbukti kedua korban adalah pelaku dari pencurian helm," tegas Putu.
Terpisah Tribun Medan mengkonfirmasi terkait peristiwa tersebut kepada Koordinator KontraS Sumut Amin Multazam mengatakan, Unimed wajib bertanggung jawab atas peristiwa ini.
"Mereka tidak boleh terkesan lepas tangan, dan pura-pura tidak punya hubungan atas peristiwa tersebut. Sebab persoalannya ada pada pihak pengamanan kampus (satpam) yang bekerja tentu saja berdasarkan wewenang dan perintah kampus," katanya, Senin (25/2/2019).
Masih dikatakan Amin, cukup miris, budaya kekerasan justru tumbuh subur di kampus-kampus yang notabene adalah tempat-tempat orang terdidik.
"Berkaca juga dari kampus UMSU kemarin yang satpamnya justru bentrok dan saling pukul dengan mahasiswa. Ini jadi cermin harusnya kampus mempunyai sistem yang baik dalam perekrutan pihak pengamanan kampus. Jangan sampai kampus terkesan memelihara praktek premanisme dari cara bekerja para satpamnya," tegas Amin.
Terpisah Tribun Medan yang mencoba konfirmasi terkait diamankannya para pelaku yang merupakan satpam Unimed kepada Humas Universitas Negeri Medan, Muhammad Surip, melalui telepon seluler pada Senin (25/2/2019).
Lukman Agustin Didor Polisi karena Curi Honda Vario untuk Tebus Vespa Miliknya
Ia mengatakan bahwa kasus tersebut sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Kami menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian saja. Untuk langkah tetap fokus kepada kepolisian, UNIMED menyerahkan semuanya kepada Polisi," ujarnya.
Disinggung soal perekrutan petugas keamanan kampus (satpam), Surip mengatakan tidak tahu menahu soal perekrutan tersebut.
"Saya tidak tahu. Tapi Ya yang pastinya pimpinan berharap bagi petugas keamanan agar bekerja sesuai SOP nya. Agar kampus lebih aman lagi," katanya.
Atas kejadian yang menewaskan dua pria yang sebelumnya dituding melakukan aksi pencurian, Surip menambahkan bahwa Unimed sangat prihatin atas kejadian tersebut.
"Kami sangat prihatin atas kejadian kemarin," pungkasnya.
(mft/tribun-medan.com)