Penyaniayaan Bocah
Sadis, Tubuh Bocah (11) Penuh Luka Dipukuli, Tulang Patah dan Masuk Rumah Sakit, Pelaku Bikin Geram
Perlakuan sadis, penganiayaan yang dialami bocah laki-laki hingga harus masuk rumah sakit.
Kepada polisi, JH mengaku melakukan penganiayaan itu untuk memberi pelajaran kepada R.
"Karena menurut pelaku korban bandel dan tidak mau patuh. Padahal korban ini sudah patuh," ujar Hanafi.
Baca: Hasil Tes DNA, Kini Terjawab Tudingan Hamili DJ Verny Hasan, Denny Sumargo Curiga Sosok Ayah si Anak
R memang sudah cukup lama tinggal bersama pelaku lantaran orang tuanya menitipkannya.
Orangtua korban dan pelaku sudah kenal sejak lama karena pernah berada dalam satu pekerjaan yang sama di Duri.
Penganiayaan terhadap R diduga telah terjadi semenjak Januari 2019 lalu.

Pelaku akan dijerat dengan pasal 80 Ayat 2 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Saat ditemukan oleh kedua saksi, R mengalami luka lebam di bagian mata serta adapula luka bakar dan luka bekas kekerasan benda tumpul hampir di sekujur tubuhnya.
Tak hanya itu, tulang dada R juga diketahui patah.
Baca: Polri Buka Rekrutmen untuk Tamtama, Bintara, dan Akpol, Ini Syarat dan Tanggal Pendaftarannya
Bahkan, bocah berusia 11 tahun itu juga mengalami anemia berat dengan tingkat Hb yang rendah, yaitu pada angka sekitar 5,6.
Pernyataan tersebut dijelaskan Kasubbid Yanmed Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau, Supriyanto saat ditemui di RS Bhayangkara Polda Riau pada Rabu (6/3/2019) siang.
"Dicek ke laboratorium korban juga mengalami anemia berat. Hb-nya sangat rendah. Dari fakta pemeriksaan rontgen ada kekerasan di tulang dada, patah," tutur Supriyanto.
Kasubbid Yanmed Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto juga menyebutkan bahwa ada sejenis hematoma (pembengkakan) di kepala R.
Dari hasil pemeriksaan, R juga mengalami kurang gizi.
Dari penelitian feses korban juga ditemukan cacing parasit.
"Diduga korban penganiayaan. Datang ke sini (rumah sakit) dan kita tangani secara prosedur medis yang benar."