Cosplayer Medan Rebutkan Tiket ke Jepang

Sekitar 60 peniru busana tersebut tak luput mendapatkan sorakan dari penggemarnya.

TRIBUN MEDAN/NANDA RIZKA NASUTION
Seorang cosplayer menjadi favorit satu juri dalam Road to Little Akihabara 2019, Minggu (17/3/2019) di Gedung C STIE Mikroskil Jalan MH Thamrin No 124, Kota Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ratusan muda mudi duduk bersila melihat para cosplayer menunjukkan hasil kreasinya di panggung Road to Little Akihabara 2019, Minggu (17/3/2019) di Gedung C STIE Mikroskil Jalan MH Thamrin No 124, Kota Medan.

Sekitar 60 peniru busana tersebut tak luput mendapatkan sorakan dari penggemarnya.

Mereka merebutkan tiket Indonesia Cosplay Grand Prix (ICGP).

Sebuah kompetisi cosplay tahunan berskala nasional untuk memilih wakil Indonesia yang kan di kirimkan ke ajang kompetisi cosplay tingkat dunia, World Cosplay Summit (WCS) di Nagoya, Jepang.

Event tersebut merupakan agenda tahunan, di mana peserta akan dipilih untuk mewakili negaranya masing-masing. Dikatakan oleh Panitia Road to Little Akihabara Johan Wongso untuk tahun ini ada empat kota yang menyelenggarakan yaitu Malang, Bali, Jakarta, Medan.

"Peserta akan dipilih lewat Cosplay Competition. Peserta akan melalukan performance sesuai dengan karakter cosplay yang diperankan. Peserta yang menang akan mewakili Medan ke Jakarta. Nanti di Jakarta akan ada audisi secara nasional untuk mewakili Indonesia ke Jepang," katanya.

Selain Cosplay Competition, ada juga Lomba Photo Cosplay dan fashion show sesuai dengan karakternya, dan pesertaakan. Pemenang akan langsung dipilih untuk mewakili Indonesia ke Tokyo Game Show, Tokyo, Japan.

World Cosplay Summit merupakan acara cosplay tingkat dunia yang diikuti oleh
Indonesia sejak tahun 2012. Dimulai sejak 2003, World Cosplay Summit mendapat dukungan dari pemerintahan Jepang sebagai sarana pariwisata.

"Little Akihabara adalah Japanese Pop Culture, event tahunan yang diadakan di Kota Medan. Ini menjadi wadah tahunan yang di tunggu oleh komunitas cosplay, figure, gaming dan satu-satunya event J-Pop culture yang terbesar diadakan di Kota Medan," lanjutnya.

Johan menambahkan, acara ini juga menggelar Voice Acting atau yang dikenal juga sebagai Seiyuu Contest. Yaitu kompetisi mengisi suara atau dubbing suatu tayangan video, baik itu film, drama, anime dan sejenisnya dengan karakter suara yang khas.

"Dan ada Anisong (Anime Song) competition, kompetisi lomba nyanyi yang bertemakan lagu Anime atau lagu J-pop," katanya.

Para cosplayer yang hadir bukan hanya dari Kota Medan, melainkan dari seluruh Sumatera. Diakuinya ada peserta dari Kota Pekan Baru. Akan ada main event lagi di bulan Oktober.

"Kali ini kita jangakaunnya lebih luas dan masuk ke nasional. Semua peserta sudah lama mengikuti cosplay. Mereka akan dikomentari oleh juri yang berpengalaman, sehinga mereka juga mendapatkan ilmu," tambahnya.

Melihat peminat cosplayer di Medan yang semakin besar, ia berharap semoga cosplayer semakin berkembang, kreatif dan bisa mewakili Medan ke Jepang.

Sementara itu seorang Cosplayer yang bernama Nabila mengungkapkan bahwa ia tertarik menggeluti dunia kostum ini sejak duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah pertama.

"Ini kostumnya sewa. Namanya series Dota. Seru aja sih, awalnya nonton-nonton acara seperti ini," kata siswa Muhammadiyah 2 ini.

Ia juga mengaku senang karena dukungan penuh dari orang tuanya.

Setiap event, Ibunya selalu mendampingi. Nabila berharap, semoga cosplayer di Medan semakin maju dan tidak ada drama.

(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved