Viral Medsos
INI Fakta-fakta Debat Cawapres, Dari Beda Pemahaman soal Stunting, Hingga Sandi Diminta Lihat Data
Inilah Fakta-fakta Debat Cawapres 2019, Mulai dari Berbeda Pemahaman soal Stunting, Tenaga Kerja, hingga Ma'ruf Amin Minta Sandiaga Uno Lihat Data.
Melihat apa yang dihadapi istrinya, Sandi yakin bahwa di Indonesia ada banyak ibu dengan masalah yang sama.
"Di situlah kami ingin mengajak kontributor yang bisa menyediakan susu untuk membantu gizi ibu dan gizi anak bisa selesai," sanggahnya.
Terkait masalah stunting, Gurnadi dari Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (SEKNAS FITRA) mengatakan dalam forum grup cek fakta Kompas.com bahwa prevalensi balita sangat pendek dan pendek usia 0 sampai 59 bulan di Indonesia tahun 2017 adalah 9,8 persen dan 19,8 persen.
Kondisi ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu prevalensi balita sangat pendek sebesar 8,5 persen dan balita pendek sebesar 19 persen.
Provinsi dengan prevalensi tertinggi balita sangat pendek dan pendek pada usia 0 sampai 59 bulan tahun 2017 adalah Nusa Tenggara Timur dengan angka di atas 40 persen, sedangkan provinsi dengan prevalensi terendah adalah Bali.
Pemerintah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 6,4 persen dalam lima tahun ini, atau setiap tahunnya turun rata-rata sebesar 1,2 persen.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kasus balita pendek atau stunting tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat apabila angkanya di bawah 20 persen.
Penjelasan soal Tenaga Kerja
Salah satu hal yang dibicarakan dalam debat calon wakil presiden (cawapres) pada malam ini, Minggu (17/3/2019) adalah tentang ketenagakerjaan.
Terkait topik itu, hal yang mengemuka dalam debat adalah terkait tenaga kerja asing (TKA).
Bagaimana pendapat kedua calon wakil presiden mengenai keberadaan TKA?
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan memiliki konsep yang jelas soal tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia.
Bila terpilih, maka ia akan menjalankan konsep yang dinilai juga berlaku bagi tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
"Kami akan pastikan siapapun yang bekerja di sini harus bisa berbahasa Indonesia," ujarnya dalam debat cawapres, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
"(Itu) seperti para tenaga kerja kita yang ada di luar negeri yang harus mengasah keterampilannya (berbahasa)," sambung dia.