Viral Medsos

INILAH Hasil Survei Media Sosial untuk Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno setelah Debat, Ini yang Unggul

Inilah hasil survei media sosial yang menunjukkan penampilan kedua calon wakil presiden

Editor: AbdiTumanggor
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Maruf Amin dan Sandiaga Uno, Pasangan cawapres pada Pilpres 2019. (TribunWow.com/Rusintha Mahayu) 

PoliticaWave melakukan pengamatan media sosial selama proses debat cawapres berlangsung. Simak hasil surveinya di bawah ini dan catatan dari kedua calon wapres.

///

TRIBUN-MEDAN.COM - Hasil survei media sosial yang dilakukan PoliticaWave menunjukkan penampilan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin dalam debat ketiga Pilpres menggungguli penampilan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.

"Secara keseluruhan, Pak Ma'ruf Amin mendominasi percakapan netizen di media sosial dengan perbandingan 58,26 persen berbanding 41,74 persen dari Sandiaga Uno," ujar Head of Analytics PoliticaWave Nadia Shabilla dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (19/3/2019), seperti dikutip Antara.

PoliticaWave melakukan pengamatan media sosial selama proses debat cawapres berlangsung.

Menurut Nadia, dalam percakapan publik di media sosial, pihaknya turut menganalisis sentimen komentar positif dan negatif di media sosial terkait dua pasangan cawapres yang sedang beradu argumen.

Nadia menjelaskan, Ma'ruf Amin meraih persentase sentimen positif sebesar 98 persen dengan sentimen negatif sebesar 2 persen.

Adapun Sandiaga memperoleh sentimen positif 79 persen berbanding 21 persen.

Dia menilai, Ma'ruf Amin menguasai seluruh enam segmen dalam debat cawapres itu.

Nabila juga menambahkan, dari semua segmen dalam debat kemarin, Ma'ruf Amin meraih sentimen positif rata-rata di atas 97 persen.

"Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa KH Ma'ruf unggul di semua segmen debat cawapres. Hal ini karena sosok KH Ma'ruf yang dianggap mampu menjelaskan semua permasalahan materi debat ditambah pembawaan yang tenang selama acara berlangsung," kata Nabila.

Berikut Catatan Janji Ma’ruf Amin dan Sandiaga dalam Debat Cawapres

Kedua calon wakil presiden, Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno saling beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2019 yang bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya, Minggu (17/3/2019) malam.

Selain adu ide, mereka juga menyampaikan sejumlah janji politik guna meyakinkan masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya kepada mereka 17 April nanti.

Baik Ma’ruf dan Sandiaga Uno sama-sama melontarkan janji jika saja mereka bersama pasangan masing-masing, nantinya terpilih dan diamanati untuk menjadi pemimpin negeri.

Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin berjabat tangan dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin berjabat tangan dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.|GARRY ANDREW LOTULUNG

Berikut catatan singkat tentang janji-janji yang mereka tawarkan yang dilansir dari Kompas.com.

Ma’ruf Amin:

  • Mengeluarkan 3 kartu: Kartu Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja.
  • Menurunkan angka stunting sebesar 10 persen dalam 5 tahun.
  • JKN KIS akan dilanjutkan, PKH akan diteruskan.
  • Kursus gratis berbagai macam kecakapan bagi para pencari kerja.
  • Beasiswa pendidikan diteruskan hingga tingkat kuliah.
  • Revitalisasi pendidikan secara struktural, agar lebih terkoneksi dengan dunia usaha dan dunia industri.
  • Upaya nonstruktural, pelatihan melalui balai latihan kerja (BUMN atau kursus).
  • Membentuk Badan Riset Nasional.
  • Menyediakan Dana Abadi Riset.
  • Mengkoordinasikan semua alokasi dana untuk riset.
  • Memaksimalkan Rencana Induk Riset Nasional.
  • Meningkatkan pelayanan kesehatan, redistribusi tenaga dokter dan memastikan persediaan obat cukup.
  • Memberlakukan tindakan preventif untuk menjaga kesehatan, dengan Germas PIS PK (Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga) dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
  • TKA hanya bisa mengisi bidang yang tidak bisa dipenuhi oleh tenaga kerja dalam negeri

Sandiaga Uno: 

  • Peningkatan kesejahteraan dan status guru honorer.
  • UN dihentikan, diganti dengan penelusuran minat dan bakat.
  • Konsep sekolah link and match.
  • Dalam 200 hari pertama akar permasalahan BPJS Kesehatan akan diselesaikan.
  • Defisit BPJS Kesehatan ditutup dengan perhitungan melibatkan putra-putri terbaik bangsa.
  • Program 22 menit olahraga.
  • Membenahi sistem rujukan dan pembayaran BPJS Kesehatan.
  • Memberi susu atau kacang hijau pada siswa TK dan SD.
  • Dunia usaha mendapatkan insentif (fiskal atau nonfiskal) jika berivestasi pada penelitian.
  • Pemodelan kurikulum berbasis budi pekerti.
  • Rumah siap kerja untuk para pencari kerja hingga level kecamatan dan desa.
  • Riset disinergikan dengan dunia usaha dan sistem akademis.
  • Menyinergikan riset dengan dunia usaha.
  • TKA harus bisa berbahasa Indonesia, dan perbandingan dengan tenaga kerja lokal terukur.
  • Insentif untuk perusahaan swasta dan BUMN agar buka magang.

Tanggapan Rocky Gerung 

Sementara, Pengamat politik Rocky Gerung menilai Ma'ruf Amin lebih percaya diri dibandingkan Sandiaga Uno, saat tampil pada acara Debat Cawapres Pilpres 2019.

Rocky terkejut dengan penampilan Ma'ruf.

"Kiai Ma'ruf lebih percaya diri daripada Sandi. Masyarakat tidak menduga Kiai Ma'ruf bisa tenang, lengkap ungkapannya. Iya surprise, " kata Rocky dalam tayangan layar CNN Indonesia TV, Minggu (17/3/2019).

Rocky menyebut debat kali ini tidak membosankan.

"Saya katakan bahwa Kiai Ma'ruf lebih paham dengan Pak Jokowi," lanjutnya.

Dia menilai penampilan Ma'ruf pada debat kali ini di luar dugaan.

Terlebih dengan penyebutan beberapa istilah seperti #10YearsChallenge maupun DUDI yang merupakan singkatan dari dunia usaha dan dunia industri.

Di sisi lain, kata Rocky, Sandi mulai memanaskan debat dengan menumpahkan pengetahuan dan pengalamannya.

"Di depan kamera, Sandi lebih unggul secara substansi," ujar Rocky.

Sementara, politikus Golkar Nusron Wahid mengatakan latar belakang Ma'ruf sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, tak lepas dari urusan perdebatan.

Menurutnya, Ma'ruf sering berdebat sebelum mengeluarkan sebuah fatwa.

Namun Nusron tak menampik, Ma'ruf sempat menurun penampilannya di akhir debat.

"Latar belakang Ma'ruf penuh perdebatan, 30 tahun aktif di fatwa ulama," kata Nusron.

Nusron melanjutkan, Sandi belum tentu menguasai ilmu tentang hukum Islam atau fikih yang kerap melekat pada sosok kiai seperti Ma'ruf.

Sedangkan Ma'ruf malam itu dianggap cukup mengagetkan dengan istilah-istilah yang dia lontarkan. 

"Mengejutkan di luar ekspektasi, tapi saya tidak kaget," kata Nusron.

Selengkapnya tonton videonya berikut:

Siapa pun yang terpilih nantinya, Indonesia pantas mendapatkan pemimpin terbaik yang menepati segala ucapannya.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved