Nduga Papua Terkini Pasca Kontak Senjata TNI dengan KKB Papua, Pengungsi dan Persiapan Pemilu

Nduga Papua Terkini Pasca Kontak Senjata TNI dengan KKB Papua, Pengungsi dan Persiapan Pemilu

Editor: Salomo Tarigan
Facebook Komunitas Cinta Polri
Nduga Papua Terkini Pasca Kontak Senjata TNI dengan KKB Papua, Pengungsi dan Persiapan Pemilu FOto: Aparat hancurkan markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di pedalaman Papua 

Klaim Egianus sebab wilayah Kabupaten Nduga bukan bagian dari Indonesia maka pemilu Indonesia 2019 di Kabupaten Nduga layak boikot.

 Dalam pernyataan Egianus Kogeya melalui pesan singkat yang di terima TPNPBnews, menyatakan bahwa, 'sesuai keinginan masyarakat. Saya selaku pemekang kendali perang kemerdekaan Papua Barat, siap boikot pilpres 2019 sesuai intruksi Pimpinan Komando Nasional TPNPB.

Baca: Terungkap Dugaan Perselingkuhan Kadishub dengan Kadis Sosial Dibongkar Istri, Ini Kata Polisi

Baca: Demi Mempercantik Diri, Ibu Ini Tega Jual Putrinya Berusia 18 Tahun untuk Layani Pria Hidung Belang

KODAP III siap minum kopi bersama TNI POLRI di Ibu Kota Kabupaten Nduga', Tulisnya dalam pernyataan singkatnya.

Masih dalam pernyataan pesan singkat Egianus Kogeya, menyangkut kekuatan prajurit menyebutkan bahwa dirinya siapkan prajurit yang siap boikot pemilu.

'Saya sudah siapkan enam bataljon standar KODAP III Ndugama akan bergerak boikot pilpres. Kami berjuang bukan tujuan pribadi, kami berjuang penentuan nasib sendiri, jika siapa yang bawa turun pemilu di wilayah operasi kami, status apapun dia kami tembak'.

 Dikutip dari pernyataan singkat melalui pesan oleh Egianus Kogeya.Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua disebut tak lagi punya ideologi, murni kriminal.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua disebut tak lagi punya ideologi, murni kriminal.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua disebut tak lagi punya ideologi, murni kriminal.

Ribuan masyarakat Kabupaten Nduga telah mengungsi, ke Wamena, Timika, Lanijaya.

Pengungsian akibat konflik bersenjata TPNPB dan TNI-POLRI.

TNI POLRI masih menduduki wilayah Nduga, dengan jumlah banyak ribuan militer Indonesia.

 Indonesia belum ada upaya penjelesaian konflik bersenjata sesuai keinginan TPNPB yang ditawarkan.

Sebagai bentuk penolakan tawaran TPNPB, Indonesia mengirim 600 prajurit tambahan TNI di Kabupaten Nduga.

Konflik bersenjata ini belum berakhir, sementara pesta demokrasi Indonesia di wilayah itu meski dilaksankan dengan pengawalan TNI-POLRI, namun Pimpinan Kombatan setempat telah mengeluarkan perintah, umumkan bahwa wilayah Nduga Boikot Pemilu 2019 dengan persiapan perajurit 6 bataljon di wilayah itu," tulis akun TPNPB dalam unggahannya.

Sebelumnya, dikutip dari Kompas, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan, penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tak mengganggu Pemilu 2019.  

Hal itu disampaikan Wiranto usai memimpin rapat kesiapan pelaksanaan Pemilu 2019 di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019).

 Wiranto saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Kamis (13/12/2018)
Wiranto saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Kamis (13/12/2018)

"Penembakan dan pemilu itu lain. Enggak ada pemilu juga penembakan ada di sana. Namanya gerombolan. Biar saja nanti diatasi aparat keamanan," ujar Wiranto.

Ia menambahkan, sejak dulu Papua merupakan daerah yang rawan sehingga selalu diberikan pengamanan khusus oleh Polri dan TNI.

 Untuk pelaksanaan Pemilu 2019, Wiranto mengatakan, pemerintah juga telah menyiapkan pengamanan khusus mulai dari kampanye akbar hingga hari pencoblosan.

Halaman
1234
Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved