RESMI Gatot Nurmantyo Dukung Prabowo, Sebut TNI Dikecilkan dan Orang Terbaik Kini Disingkirkan
Gatot mencontohkan pencopotan Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap dari jabatan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (Kabais).
"Tetapi ada institusi yang tidak punya pesawat tempur, senjatanya pendek dan jumlah personelnya tidak sampai 3 ribu tapi anggarannya Rp 4 triliun dan Kepolisian Republik Indonesia Rp 17 triliun," kata Gatot.
Selain persoalan anggaran, Gatot juga menyinggung mengenai masalah pengisian jabatan.
Ia mengatakan, sejak tak lagi menjabat sebagai Panglima TNI, banyak perwira tinggi yang dicopot dari jabatannya.
Capres Prabowo Subianto bersama tokoh-tokoh pengusungnya di acara rapat akbar di Surabaya, Jumat (12/4/2019)(KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL)
Gatot mencontohkan pencopotan Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap dari jabatan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (Kabais).
Padahal, ia menganggap Mayjen Ilyas memiliki peran penting dalam menumpas kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi tengah.
Tercatat, Mayjen Ilyas pernah menjadi komandan kolakops TNI Tinombala.
Selain itu, ia juga menyebut pencopotan Direktur A Komandan Satuan Tugas intelijen, Panglima Divisi Infantri I, Panglima Divisi Infantri II, dan Komandan Jenderal Kopassus.
"Begitu saya turun, semua yang terbaik dicabut. Kepala Badan Intelijen Strategis Mayjen TNI Ilyas, dia yang menyelesaikan Poso, tapi justru dicopot sekarang tanpa jabatan," kata Gatot.
Dikecewakan
Ekonom Rizal Ramli mengomentari munculnya mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, sebagai pendukung capres 02 urut 02 Prabowo Subianto.
Menurut Rizal, keduanya adalah tokoh yang kecewa terhadap calon presiden petahana Joko Widodo ( Jokowi).
"Mereka berdua adalah contoh orang-orang kecewa dan dikecewakan Jokowi," katanya usai menghadiri rapat akbar capres Prabowo di Dyandra Convention Hall Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).
Menurut mantan Menteri Koordinator Kemaritiman ini , wajar jika keduanya merapat ke kubu Prabowo, karena Prabowo menurutnya adalah figur yang apa adanya dan tidak suka menebar janji.
"Kalau Prabowo ya begitu, apa yang diomongin yang akan dilakukan," ujarnya.