Mayat dalam Koper
Menyibak Tabir Mutilasi Guru Budi, Ajis dan Aris Bergantian Memotong Leher, Kepala dan Tubuh Dipisah
Menyibak Tabir Mutilasi Guru Budi, Ajis dan Aris Bergantian Memotong Leher, Kepala dan Tubuh Dipisah
Ajis mengaku, dirinyalah yang melakukan proses mutilasi pertama kali pada bagian leher korban.
Karena sempat alami kesulitan, pekerjaan Ajis yang belum sepenuhnya rampung itu, akhirnya dilanjutkan oleh Aris Sugianto.
"Pertama saya, terus dilanjutkan dia," katanya.
Kepada penyidik, Ajis menegaskan, proses mutilasi bagian leher dilakukannya berdua dengan Aris.
"Iya kami potong berdua bergantian," lugasnya seraya menganggukkan kepala ke arah penyidik.
Setelah proses mutilasi usai, lanjut Ajis, dirinya bersama Aris memasukkan potongan tubuh korban ke dalam koper.
Koper itu diketahui, ternyata milik ibunda Aris.
"Kami masukan ke dalam koper berdua juga," katanya.

Setelah rampung mengemasi potongan tubuh korban ke dalam koper.
Ajis menerangkan, keduanya langsung membuang ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.
"Kami berdua buang koper itu di sungai," tandasnya.
Ajis dan Aris ditangkap setelah polisi memburunya selama 10 hari setelah ditemukannya jasad Budi Sutanto, 3 April lalu.
Aris ditangkap di Jakarta, dan Ajis ditangkap di Kediri, Jawa Timur.
Aksi pembunuhan kepada pemilik sanggar tari di Kediri ini disebut sadis, karena setelah korban dibunuh, pelaku memisahkan kepala dengan tubuh korban.
Tubuh Budi dimasukkan dalam koper dan bagian kepalanya dibuang ke tempat lain.
"Motif pemisahan bagian tubuh ini juga sedang didalami, apakah disengaja agar tubuhnya muat dimasukkan ke dalam koper atau bagaimana, ini masih didalami," ujar dia. (*)
Video Pengakuan Pelaku Mutilasi Guru Honorer
Seorang pelaku mengaku tidak melakukan mutilasi kepada guru honorer, Budi Hartanto (28).
Video pengakuan tersebut diunggah oleh akun Facebook Chand Eindah pada Jumat (13/4/2019).
Tampak pelaku berinsial AP yang memakai baju hitam sedang diinterograsi oleh beberapa polisi.
Tetapi dia membantah ikut serta dan melakukan mutilasi terhadap korban.
"Itu bukan saya yang melakukan pak. Pokoknya ada tiga (yang terlibat)," akunya.
Ia mengaku tugasnya dalam kasus pembunuhan tersebut adalah memegangi korban saat eksekusi.
Sedangkan, yang memutilasi korban hanya satu orang.
"Yang ada di lokasi hanya saya dan teman saya pak," ujarnya.
Pelaku kemudian mengaku bahwa dia dan temannya yang membuang potongan kepala korban di sungai setelah dieksekusi.
"Katanya tadi bertiga?" tanya polisi.
"Enggak pak. Hanya orang dua. Saya sama Aziz pak," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pelaku berinsial AP ditangkap di Jakarta dan AJ ditangkap di Kediri pada Kamis (11/4/2019).
Hal tersebut disampaikan di akun Facebook Humas Polda Jatim pada Jumat (12/4/2019).
Kabidhumas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan potongan kepala korban telah ditemukan.
Penemuan tersebut menyusul ditangkapnya kedua orang pelaku di dua lokasi yang berbeda.
"Pelaku juga telah berhasil ditangkap di Jawa Timur dan di Jakarta berjumlah 2 orang. Dan kasus ini masih terus dalam proses penyidikan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Budi Hartanto (28) ditemukan tewas dalam keadaan dimutilasi di dalam koper di bawah jembatan warga Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Rabu (3/4/2019).
Simak video di bawah!
Menyibak Tabir Mutilasi Guru Budi, Ajis dan Aris Bergantian Memotong Leher, Kepala dan Tubuh Dipisah
Artikel ini dikompilasi dari Tribunjatim.com dengan judul Pelaku Mutilasi Guru Honorer Bongkar Kronologi Pembunuhan Korban, Sebut Sempat Gagal saat Memotong, dan dari Kompas.com dengan judul "Polisi Tembak Kaki Kiri Satu Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Koper"