Tingkatkan Kemampuan, Brazilian Jiu-jitsu Medan Undang Mentor asal Amerika

"Yang dibawah juga memiliki peluang mengembalikan keadaan, asalkan mempu menguasai lawan. Ini sisi filosofinya," ujar Dedy.

Penulis: Alija Magribi |
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI
Aktifitas Beladiri di Kamp Ryu Dojo Medan, beberapa anggota melakukan sharing partner meningkatkan kemampuan beladiri Brazilian Jiu-jitsu. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dasar terbentuknya komunitas Brazilian Jiu-jitsu (BJJ) Ryu Dojo dilatarbelakangi atas pentingnya menjaga kesehatan di tengah hiruk pikuk rutinitas yang padat.

Itulah mengapa 40-an anggota menggeluti aktivitas olahraga asal Jepang yang dipopulerkan di Brazil ini.

Saat ini, komunitas Brazilian Jiu-jitsu terus berkembang di camp Ryu Dojo yang bermarkas di Jalan Ringroad, Setiabudi Pasar 1, No. 227A, Tanjungsari, Medan. Anggotanya berasal dari TNI, Polri, Karyawan Swasta dan mahasiswa.

"BJJ sangat berkembang di Medan, apalagi di kamp kita. Perkembangan Jiujitsu lebih pesat dibanding olahraga beladiri lainnya, karena memang BJJ ini sangat luar biasa membutuhkan tenaga dan stamina. Karena kita bermain di bawah," ujar Ketua Komunitas Dedi Dwi Putra.

Dijelaskan Dedi, pertarungan bawah atau akrab disebut ground fighting mengandung banyak filosofi di dalam olahraga Mixed Martial Arts (MMA). BBJ menunjukkan bahwa pergelutan di atas matras, tak menjamin yang menimpa (diatas) menjadi pemenang.

"Yang dibawah juga memiliki peluang mengembalikan keadaan, asalkan mempu menguasai lawan. Ini sisi filosofinya," ujar Dedy.

"Hampir seluruh pertarungan umumnya berakhir di bawah. Makanya ini penting bagi kita bertahan dalam setiap serangan. Hampir seluruh pertarungan resmi dan jalanan berakhir di bawah" sambung pria 41 tahun ini.

Perkembangan Brazilian Jiu-jitsu di Medan saat ini tak kunjung bermuara. Menurut Dedy, belum ada yang konsen mengembangkan seni beladiri ini. Padahal pangsa pasarnya sudah mendunia.

Industri beladiri bukan hanya dipandang sebagai hiburan sekadar beladiri saja. Saat ini olahraga beladiri sudah memiliki market. Apalagi yang menjadi penyesalan adalah, kemampuan bela diri di Indonesia khususnya Medan, masih dimanfaatkan ke arah yang negatif. "Membentuk tubuh untuk petentengan. Apalagi pasang tatto tatto. Udah gak jamannya lagi itu," tukasnya.

"Kalau mau banyak uang dari kemampuan beladiri, ayo diterapkan ke dunia kompetisi, itu baru paten," cetusnya.

Teknik BJJ saat ini banyak mengandalkan penguncian, pencekikan, bantingan dan posisi yang menguntungkan. "Bahkan, Khabib Nurmagomedov saja saat ini konsen menggeluti ini. Nanti saya ajak kamu ke kamp ya," ujarnya dengan tersenyum kepada awak Tribun Medan.

Di Ryu Dojo sendiri, sejumlah teknik BBJ dipelajari dengan mengundang banyak mentor-mentor beladiri tersohor, mulai dari dalam hingga luar negeri. Selain itu, untuk menjelajah semua usia, Ryu Dojo juga kerap menggelar turnamen beberapa kelas.

"Jadi yang fokus memang untuk menjadi atlet, kita dukung. Beberapa kali teman-teman sudah naik ring ke One Pride MMA. Untuk memperkaya teknik sesekali, kita juga mengundang praktisi BBJ dari Amerika Serikat seperti kemarin. Kita juga membuat kelompok umur untuk anak-anak" pungkasnya.

Saat ini Ryu Dojo telah meraup beberapa gelar juara dari sejumlah kompetisi yang ada di Sumatera Utara. Selain BBJ, kelas beladiri lainnya seperti Muay Thai, Judo, Aikido, Boxing pun memberikan prestasi yang membanggakan

Belum Diakomodir Pemerintah

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved