Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan Jelaskan Penangkapan Bupati Sri Wahyumi dan Rekannya 5 Orang

Penangkapan Bupati Talaud ini bagian dari rangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Senin, 29 April 2019 di Jakarta

Editor: AbdiTumanggor
Kompas.com/Ronny Adolof Buol
Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Manalip. 

Penangkapan dilaksanakan dengan mendapat pengamanan dari personil Brimob KI 4 dpp Iptu Dicky R Onthoni.

Wakil Ketua I DPC Hanura Kabupaten Kepulauan Talaud Jimmy Tindi membenarkan penangkapan tersebut.

"Ini bukan OTT. Saat ini kita menggunakan asas praduga tak bersalah. Dan kita akan melakukan pendampingan hukum. Beliau saat ini tidak membawa baju, hanya memakai seragam. Kemungkinan besok kita membawa baju ke beliau," ujarnya saat diwawancarai wartawan di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Selasa siang.

"Surat penangkapannya, yaitu penangkapan membawa paksa. Jadi, bukan OTT," lanjut dia.

Lanjut dia, Bupati Talaud sudah berada di dalam Bandara Sam Ratulangi, Manado.

"Tinggal menunggu keberangkatan ke Jakarta," ujarnya.

Sekadar informasi, Sri Wahyumi Maria Manalip merupakan Ketua DPC Hanura Kabupaten Talaud.

Tribun-Medan.com mencoba konfirmasi ke Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, namun pesan yang dikirimkan belum dibaca.

Bupati Talaud Sulawesi Utara Sri Wahyumi tampak dikawal personel KPK di Bandara
Bupati Talaud Sulawesi Utara Sri Wahyumi Manalip tampak dikawal personel KPK di Bandara (ISTIMEWA)

Sementara, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, tim penindakan KPK memang bergerak di Manado dan Talaud, sejak pagi tadi.

"Kami konfirmasi, ada tim penindakan KPK yang ditugaskan ke Manado dan Talaud pagi ini. KPK mengamankan dua orang dari daerah tersebut termasuk unsur kepala daerah.

Mereka sedang dalam perjalanan ke kantor KPK di Jakarta," kata Laode dalam keterangan tertulis, Selasa.

Menurut Laode, tim KPK juga bergerak di wilayah Jakarta sejak Senin (29/4/2019) malam.

Tim mengamankan 4 orang pihak swasta dan telah dibawa ke KPK.

"Diduga telah terjadi transaksi terkait pengadaan atau proyek di Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud," kata dia.

Laode mengungkapkan, diduga ada pemberian hadiah berupa tas, jam dan perhiasan berlian senilai ratusan juta rupiah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved