Gara-gara Bantuan dari Perempuan Muda Ini, Puluhan Tahanan Kabur dari Sel Polresta

Aparat kepolisian berhasil mengendus adanya peran seorang wanita muda dalam peristiwa kaburnya puluhan tahanan dari sel Polresta Palembang.

Editor: Juang Naibaho
SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Indah diamankan petugas lantaran diduga terlibat kaburnya puluhan tahanan di Polresta Palembang. 

TRIBUN MEDAN.com - Aparat kepolisian berhasil mengendus adanya peran pihak luar dalam peristiwa kaburnya puluhan tahanan dari sel Polresta Palembang, Sumatera Selatan.

Sosok itu ternyata seorang wanita muda bernama Indah (23). Ia menyelundupkan gergaji besi ke dalam Polresta Palembang. Gergaji itulah yang dipakai para tahanan untuk memotong besi ventilasi sel, dan selanjutnya beramai-ramai kabur.

Indah kini harus berurusan dengan aparat kepolisian atas perannya membantu tahanan kabur dari markas polisi.

Baca: Temuan Ribuan Formulir C1 Boyolali Untungkan 02 di Jakarta, Bawaslu Beber Keganjilan & Respons KPU

Baca: Amankan Rekapitulasi Suara Tingkat Provinsi, Kapolda Kerahkan Aparat hingga yang Tak Kasat Mata

Usut punya usut, Indah diperintahkan suaminya, M Arif Hidatullah (24) yang ditahan karena kasus narkoba di Polresta.

Indah mengakui bahwa dirinya yang membawa gergaji besi ke dalam sel tahanan dan memberikannya kepada salah satu teman suaminya.

Ditemui Sripoku.com, Senin (6/5/2019), Indah yang masih terlihat lemas hanya bisa duduk sambil menundukkan kepala di sebuah kursi ruang piket Reskrim Polresta Palembang.

Baca: Politisi Demokrat: Ada Setan Gundul dan Genderuwo di Koalisi Prabowo Sandi, Ini Reaksi BPN

Baca: Update WWW.KPU.GO.ID 6 Mei 2019, Jokowi Raih 59 Juta Suara, Bagaimana dengan Prabowo- Sandi?

Meski awalnya enggan berkomentar, namun setelah dibujuk, akhirnya Indah mau menuturkan kejadian persis yang dilakukannya.

"Jujur bapak, waktu itu saya ditelepon suami saya (Arif), Sabtu (4/5), sekitar pukul 13.00. Lalu suami saya minta dibawakan uang Rp 50 ribu dan ponsel. Kemudian pas saya berikan kepada suami, saya diminta untuk membawa gergaji besi dan diberikan kepada temannya sesama tahanan," ungkapnya.

Sekitar pukul 13.20 WIB, Indah sampai ke penjagaan Polresta Palembang. Namun saat itu bukan bertemu dengan sang suami, Indah malah bertemu dengan teman suaminya yang diduga bernama Fahmi.

"Saya tak bertemu dengan suami saya. Lalu bertemu dengan Fahmi. Dan, si Fahmi bilang suaminya minta dibawakan uang Rp 50 ribu dan HP," ungkapnya.

Baca: Angka Partisipasi Pemilu Sumut 2019 Lampaui Target Nasional, Naik 10 Persen Dibandingkan Tahun 2014

Baca: Ini Nama Lengkap 35 Caleg yang Diprediksi Lolos jadi Anggota DPRD Kabupaten Dairi

Setelah uang dan ponsel diberikan, Fahmi justru mengancam Indah supaya membeli gergaji besi dan diantarkan secepetnya.

"Saya diancamnya untuk beli gergaji besi, saat itu juga saya diberikan uang Rp 18 ribu. Usai mendapatkan gergaji besi ini sekitar pukul 15.00, saya kembali ke Polresta Palembang. Bertemu dengan Fahmi kembali, dengan membawa gergaji besi yang saya masukan ke kantong plastik hitam," katanya.

Saat membawa gergaji itu, Indah berhasil mengelabui petugas jaga. Gerak-gerik Indah tidak membuat petugas curiga, sehingga ia melenggang mulus bertemu dengan Fahmi.

Baca: Jenderal (Purn) Gatot Prediksi Wiranto akan Diganti hingga Berikan Tanggapan tentang Luhut Panjaitan

Baca: Go-jek Akhirnya Naikkan Tarif setelah Diancam Demo Mitra Driver, Ini Penjelasan Manajemen!

Menurut Indah, saat itu Fahmi masih berada berdiri di jalan utama sel.

"Waktu itu saya melewati petugas tanpa kecurigaan, sehingga saya bisa memberikan gergaji besi kepada teman suami saya sesama tahanan," ungkapnya.

Indah kembali mengungkapkan dirinya membawa gergaji besi itu karena disuruh dan diancam oleh suami dan teman suaminya sesama tahanan.

"Saya lakukan itu karena adanya paksaan dan ancaman hingga saya hanya menuruti perintah suami," ungkapnya.

9 <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/tahanan-kabur' title='tahanan kabur'>tahanan kabur</a> sudah ditangkap Tim Gabungan Polresta Palembang, Minggu (5/5/2019).

Sementara ditanya keberadaan suaminya, Indah mengaku tidak mengetahui di mana suaminya saat ini.

"Saya benar-benar tidak tahu keberadaan suami saya setelah saya datang ke Polresta Palembang memberikan uang, ponsel dan gergaji besi tersebut," ujarnya.

Sementara Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah, membenarkan pihaknya telah mengamankan istri dari tahanan yang kabur yakni M Arif Hidatullah.

"Untuk saat ini masih dalam pemeriksaan petugas dan kita akan mengali informasi dari Indah tersebut terkait kejadian pelarian suaminya beserta beberapa permintaan suaminya sebelum melarikan diri," tegasnya.

Baca: FOTO-FOTO Ratusan Santri Melaksanakan Salat Zuhur dan Tadarus Massal Awal Ramadhan di Medan

Kronologi
Insiden tahanan kabur di Polresta Palembang, Sumatera Selatan, terjadi pada Minggu (5/5/2019) pukul 03.00 WIB dini hari. Tak tanggung-tangung, jumlah tahanan yang kabur mencapai 30 orang.

Kepala SPK Polresta Palembang Ipda Herison membeberkan kronologi kaburnya para tahanan tersebut.

Sekitar pukul 03.00 WIB, Ipda Herison menerima telepon dari Kepala Jaga Tahanan, Aiptu Suryadi. Disebutkan bahwa puluhan tersangka telah melarikan diri dari sel tahanan Polresta Palembang.

Baca: DJ Terkenal Australia Adam Sky Tewas Mengenaskan saat Coba Tolong Teman di Kolam Renang

Ipda Herison bergegas mengecek sel tahanan. Informasi itu ternyata benar. Herison melihat puluhan tahanan tak lagi berada di jeruji besi tersebut.

Menurut Herison, petugas piket jaga tahanan saat itu Brigadir Aldo Febrianto, bersama Aiptu Suryadi. Sekira pukul 02.50 WIB, Suryadi dipanggil oleh seorang tahanan yang tidak ikut melarikan diri dan menyampaikan bahwa ada tahanan kabur.

Setelah mendapat keterangan dari tahanan tersebut Suryadi langsung mengecek masuk ke dalam sel tahanan. Di tempat itu didapati 1 sel tahanan sudah kosong, sedangkan 2 sel tahanan lainnya masih dihuni para tersangka. Gembok pintu sel tahanan tetap ada, namun dalam posisi tidak terkunci.

Para tahanan melarikan diri dengan cara menjebol terali ventilasi udara yang ada di depan kamar sel.

Sementara itu CCTV mengalami kerusakan sehingga tidak diketahui cara para tahanan itu melarikan diri. Petugas juga menemukan satu balok di dalam lorong ruang tahanan yang berasal dari kusen pintu WC tahanan.

Baca: Cegah Bau Mulut Tak Sedap Saat Puasa dengan 6 Tips Mudah Ini

Tiga Dalang
Hingga Senin siang, tim gabungan Polresta Palembang terus memburu 22 tahanan dan dua di antaranya diketahui sebagai otak dari kejadian ini.

Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah, mengatakan, delapan orang dari 30 tahanan yang kabur sudah berhasil kembali ditangkap. Satu di antaranya merupakan dalang pelarian tersebut.

"Hingga saat, tim kita sudah menangkap 1 dari 3 otak pelarian yakni Fahmi (30) dan masih memburu dua otak lainnya yakni M Arif Hidatullah (24) dan Komaini Alias Otong, sebagai otak utama perencanaan pelarian. Dari 30 tahanan kabur sudah 8 tahanan kabur yang kita tangkap," kata Didi saat menggelar rilis, didampingi Kasat Narkoban Kompol A Akbar dan Wakasat Reskrim AKP Ginanjar Aliya Sukamana, Senin.

Baca: VIDEO: Roller Coaster Terekstrem, Lintasan 1004 Meter dengan Jalur Vertikal Tercuram di Dunia

Nantinya bila kedua otak pelaku ini sudah ditangkap, Didi menuturkan, pihaknya akan menggali informasi mengenai kronologi persis dan peranan ketiganya dalam aksi pelarian dari sel tahanan Polresta Palembang dengan menjebol ventilasi.

"Dari keterangan Fahmi salah satu otaknya rencana tahanan kabur ini, sudah disusun dengan matang. Karena mereka mempersiapkannya sudah dari minggu lalu, dan dengan kayu balok dan ember," kata Didi kepada awak media, seperti keterangan Fahmi.

Didi mengimbau kepada tahanan yang kabur agar menyerahkan diri. Jika tidak, Didi menegaskan akan jemput paksa hingga memberikan tindakan tegas jika melawan petugas.

Baca: Viral Detik-detik Pesawat Sukhoi Superjet 100 Terbakar saat Mendarat Darurat, 41 Penumpang Tewas

Ditanya terkait periksaan anggota piket pada saat kejadian, Didi mengatakan, ada tujuh orang yang dilakukan pemeriksaan yang dilakukan Provost. Jika terbukti lalai saat menjalankan tugas, maka dipastikan akan dijatuhi sanksi.
"Ya, bila anggota ini terbukti melakukan tugas lalai, nantinya anggota akan dikenakan sansksi," tutupnya.(*)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul “Cerita Wanita Dibalik Kaburnya 30 Tahanan Polresta Palembang, Bawa Gergaji Besi dan Kelabui Petugas”

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved