Nama M Taufik Tertera di Kardus Berisi Ribuan Formulir C1 Boyolali, M Taufik: Ada yang Rekayasa
Dari situ, diketahui bahwa catatan yang dimuat di formulir C1 tersebut angkanya berbeda dan terbalik-balik.
"Kalau Seknas kop suratnya musti begini ada ini (menunjukkan tanda Seknas) dan kalau saya yang mengeluarkan surat ada tulisannya Sekretaris Nasional," ucap Taufik kepada wartawan di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat (6/5/2019).
Mengenai kardus formulir C1 yang ditempeli tulisan 'Kepada Yth Bapak Toto Utmo Budi Santoso Direktur Satgas BPN PS Jl Kertanegara No 36 Jakarta Selatan' dan 'Dari Moh Taufik Seknas Prabowo-Sandi Jl HOS Cokro Aminoto no 93 Menteng Jakarta Pusat', Taufik menyebut dirinya tak pernah mengirim maupun menerima surat itu.
"Ya ini ada yang rekayasalah.
Menurut saya rekayasa, kenapa, di situ kan pakai nama saya.
Anda bayangin, saya hari itu tidak ada di sini, kok bisa tanda tangan surat," ucap dia.
Taufik mengatakan, Seknas Prabowo-Sandi pun tak pernah mengumpulkan form C1, apalagi dari luar kota.
C1, kata dia, hanya dipegang oleh saksi masing-masing tanpa dikirim ke Jakarta.
"Seknas tidak pernah mengumpulkan C1, kalau Anda mau tahu C1 DKI banyak di sini.
Ini Seknas enggak pernah ngumpulin yang dari luar daerah," kataTaufik.
Pihak Sekretaris Nasional Prabowo-Sandi akan melapor ke Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) DKI Jakarta terkait ditemukannya dua kardus formulir C1 dari Kabupaten Boyolali oleh polisi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Taufik, laporan ini dibuat lantaran pihaknya tak pernah merasa mengirimkan atau pun menerima dua kardus formulir C1 tersebut.
"Kami melakukan langkah hukum. Makanya tadi tim advokasi kami mendatangi Bawaslu DKI," kata Taufik.
Selain melapor ke Bawaslu, Taufik akan membuat laporan ke polisi dan meminta agar polisi memeriksa sopir mobil Sigra yang membawa kedua kardus tersebut.
Apalagi, menurut dia, formulir tersebut juga berisi tanda tangan Taufik tetapi tanpa kop surat Seknas Prabowo-Sandi.
"Buat laporan ke polisi. Kuak dan buka dong kejadian yang sebenarnya. Kan gampang menelusuri sebab riwayat pemesanannya ada. Siapa yang mesan mobil itu. Terus di mana diambilnya. Jadi kan bisa ditanya ke sopirnya itu siapa yang order, masa jin yang mesan kan tidak," tutur Taufik.
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Bawaslu Benarkan Temuan Ribuan C1 di Menteng", "Soal Temuan Ribuan C1 di Menteng, KPU Akan Cek Keasliannya", dan "Taufik Sebut Formulir C1 Boyolali di Menteng Tak Terkait Seknas Prabowo-Sandi"