Sedapnya Bubur Pedas Khas Melayu, Ada Rempah dan Daun yang Langka

TRIBUN-MEDAN.com - Satu yang dicari selama Ramadan adalah bubur pedas. Panganan khas yang kaya akan rempah ini menjadi primadona.

Satu pedagang yang wajib Anda kunjungi dan rasakan lezatnya bubur pedas adalah Bubur Pedas Khas Melayu Deli.

Selama 16 tahun rajin menjadi pedagang di Ramadhan Fair, bubur ini menjadi satu pembeda di antara jejeran ratusan outlet pedagang.

"Sebelum Ramadhan Fair, kami jual untuk orang yang pesan saja," ungkap penjual bubur pedas, Ratih, saat ditemui di lokasi Ramadhan Fair, Selasa (7/5/2019).

Ratih menggambarkan, keunikan bubur pedas khas Melayu Deli ini kaya akan rempah dedaunan yang lengkap, umbi, kacang dan tentunya lebih enak.

Isinya ada kentang, wortel, kepah, udang, kepiting, ikan asin.

Dedaunan seperti daun jeruk, daun kunyit, si kentut, daun buas-buas, daun mengkudu hingga daun mangkok tidak lupa menjadi bahan utama.

"Orang-orang terkadang tidak ada daun si kentut dan buas-buasnya. Itu yang susah dicari," jelas Ratih.

Satu porsi bubur pedas dibandrol Rp 12 ribu. Mereka juga menjual anyang Rp 5 ribu.

"Mau pakai anyang atau enggak, diserahkan ke pembeli, kita dipisahkan karena enggal semua suka pakai anyang," katanya.

Dalam membuat bubur pedas ini, memakan waktu setengah hari.

Ia dan keluarga membuatnya mulai dari pukul 07.00 WIB.

"Khusus untuk memasaknya itu sekitar 2,5 jam di atas kompor," katanya.

Hari pertama pelaksanaan Ramadhan Fair, ia mengaku pelanggan sudah langsung datang.

"Kalau tidak makan nasi, tidak apa-apa. Sahur saja yang makan nasi. Karena satu porsi kan sudah kenyang," katanya.

Bubur pedas ini sudah turun temurun dibuat. Sudah 35 tahun dimulai dari orang yang memesan.

Dalam satu hari, mereka menghabiskan 60 porsi bubur pedas dan 20 bungkus anyang.

"Enggak tentu sih, kalau tidak habis, kami sedekahkan. Ya, harapannya lebih dikenal, menjadi semakin laris, semakin banyak pelanggan," tutupnya. (cr17/tribun-medan.com)