Ini Dia Perwira TNI AD yang Paling Diburu oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa, Berikut Musababnya

Ini Dia Perwira TNI AD yang Paling Diburu oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa, Berikut Musababnya

KOMPAS.COM
Ini Dia Perwira TNI AD yang Paling Diburu oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa, Berikut Musababnya. KSAD Jenderal Andika Perkasa. (KOMPAS.COM) 

Ini Dia Perwira TNI AD yang Paling Diburu oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa, Berikut Musababnya

Bahkan, personel TNI yang ditugaskan membantu pengamanan pemungutan suara tidak diperkenankan masuk ke dalam TPS, melainkan berada di sekitar saja.

TRIBUN-MEDAN.com -  Inilah perwira TNI AD paling dicari Jenderal Andika Perkasa kini, gegara Rizal Ramli.

Cuitan Rizal Ramli tentang tentara berpangkat Letnan Kolonel TNI Angkatan Darat yang diunggah di Twitter pribadinya, berbuntut panjang.

TNI AD menegaskan, kicauan itu hoaks sekaligus mencemarkan nama baik institusinya.

"Barusan belanja buah di supermaket. Didatangi ibu2 dan bapak yg saya tidak kenal. Ibu2 katakan, "Pak Ramli harus bicara lebih keras, ini sudah ndak benar! Kemudian datang seorang LetKol AD, "Pak ini sudah kebangetan, laporan2 Babinsa PS sudah menang. Bahkan di komplex Paspamres!"

Demikian cuitan mantan Menko Kemaritiman era Kabinet Kerja tersebut.

Rupanya, bagian akhir dari unggahan itu membuat pihak TNI AD angkat bicara.

Senin (6/5/2019) siang, Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa sengaja menggelar temu wartawan di kantornya.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa (KOMPAS.COM/SABRINA ASRIL)

Pertama, Andika Perkasa menegaskan bahwa TNI AD atau Babinsa tak memiliki data perolehan suara Pemilu 2019 di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) seperti yang dikatakan Rizal Ramlitersebut.

"Tidak benar bahwa TNI AD atau Babinsa memiliki data atau hasil Pemilu. Karena kami tidak ditugaskan mendata (hasil Pemilu 2019)," ujar Andika Perkasa.

Bahkan, personel TNI yang ditugaskan membantu pengamanan pemungutan suara tidak diperkenankan masuk ke dalam TPS, melainkan berada di sekitar saja.

Personel TNI masuk TPS apabila diminta oleh penyelenggara Pemilu setempat maupun unsur kepolisian.

Itu pun terjadi hanya pada situasi tertentu saja.

Misalnya, pada situasi yang membutuhkan keberadaan personel TNI.

"Jadi, tugas TNI AD sebagaimana yang ditugaskan Mabes TNI hanyalah pengamanan. Mulai dari masa kampanye, distribusi logistik, ketika pelaksanaan dan sampai selesainya nanti. Tugas kami purely pengamanan," lanjut dia.

Andika Perkasa menilai, pernyataan Rizal Ramli tersebut agak aneh.

Sebab, hingga saat ini saja, Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus melakukan penghitungan perolehan suara berjenjang.

Kata Andika Perkasa, lantas, bagaimana mungkin TNI AD dibilang sudah mempunyai hasil Pemilu, sedangkan KPU saja belum?

"Apalagi jika dibilang kami memiliki formulir C1. Tidak ada seperti itu ya," ujar Andika Perkasa.

Meski demikian, Andika Perkas memastikan bahwa pihaknya tak akan membawa Rizal ke ranah hukum.

TNI AD hanya meminta publik menyadari betul bahwa unggahanRizal Ramli tersebut merupakan kabar bohong alias hoaks sehingga tidak patut dijadikan referensi.

"Satu-satunya harapan kami ini adalah, mohon (publik) tidak digunakan itu, itu datanya bohong. Itu kan menimbulkan persepsi seolah-olah TNI AD tidak netral. Siapa yang merugi? Saya yang rugi," ujar Andika Perkasa.

Letnan Kolonel TNI AD Dicari

TNI AD akan menelusuri siapa personel TNI berpangkat Letnan Kolonel TNI AD yang disebut Rizal Ramli itu.

"Secara internal, kami pasti akan melakukan pemeriksaan terhadap yang diduga, apa dia Letkol AD atau pangkat lainnya dan kesatuan lain kita belum tahu," ujar Andika Perkasa.

"Intinya, kami akan memproses hukum si pemberi informasi bohong (Letkol TNI AD) kepada salah satu tokoh bangsa. Kalau benar dia begitu, pasti akan kami proses," lanjut dia.

Andika Perkasa sudah memerintahkan Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD dan Direktur Hukum TNI AD untuk menelusuri siapa perwira menengah berpangka Letkol TNI AD yang disebutkan Rizal Ramli di dalam kicauannya melalui akun Twitter-nya itu.

Saat ini, tim penyelidikan disebut-sebut sudah mulai berjalan.

Saat ditanya dari mana TNI AD akan memulai penelusurannya mencari si Letkol AD, Andika tidak mau menjawab rinci.

"Tak bisa kita buka. Tapi kami punya unsur pengamanan, kemudian Danpuspom, sebagai penyidik dalam sistem hukum militer. Mereka masing-masing akan bergerak mencari informasi," ujarAndika Perkasa.

Menurut Andika Perkasa, memproses si Letkol jauh lebih penting daripada melaporkan Rizal ke kepolisian.

Sebab, informasi yang dikatakan Letkol kepada Rizal adalah berita bohong dan berpotensi menimbulkan persepsi bahwa TNI AD tidak netral dalam Pemilu 2019.

"Itu merupakan berita bohong yang membuat nama institusi kami tercemar," ujar mantan Panglima Komando Strategis TNI AD itu.

Kompas.com berusaha menghubungi Rizal Ramli.

Namun tidak kunjung direspons oleh mantan Menteri Koordinator Maritim tersebut.(*)

#Ini Dia Perwira TNI AD yang Paling Diburu oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa, Berikut Musababnya

Artikel Ini Sudah Tayang di Tribun Timur dengan Judul Inilah Perwira TNI AD Paling Dicari KSAD Jenderal Andika Perkasa Kini, Gegara Rizal Ramli

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved