Kisah Heroik Kopassus
KISAH Heroik Benny Moerdani - Kopassus: Teroris Bajak Pesawat Garuda Jakarta-Medan, Aniaya Pramugari
KISAH Heroik Benny Moerdani - Kopassus: Teroris Bajak Pesawat Garuda Jakarta-Medan, Aniaya Pramugari
Selama proses pembajakan tak henti-hentinya teroris melakukan kekerasan terhadap penumpang, mereka juga mengancam meledakkan pesawat.
Sempat ketakutan dan panik ketiga pramugari ini akhirnya bisa menguasai keadaaan, bahkan Deliyanti mulai berani menyindir pelaku pembajakan.
Tiba kesempatan untuk melakukan perlawanan saat pistol pembajak digeletakkan sembarangan, namun hal tersebut urung dilakukan mengingat risiko tinggi yang mesti dihadapi jika gagal.
Bahkan para pramugari ini juga sempat merencanakan menggunakan obat tidur untuk membius para pelaku teror, namun rencana tersebut juga tak dilakukan.
Hingga akhirnya pasukan Kopasandha atau Kopassus datang menyelamatkan mereka.
Penderitaan yang Dirasakan Penumpang
Pembajak meminta pesawat Woyla diterbangkan ke Sri Lanka.
Pilot Herman Rante menolak dengan alasan bahan bakar tak akan cukup bila harus melintasi bagian utara Samudera Hindia.
Maka pesawat Woyla dibelokkan rutenya menuju Penang, Malaysia, dan kemudian diarahkan ke Bangkok, Thailand.
Imran bin Muhammad Zein, pemimpin kelompok pembajak pesawat itu, meminta pemerintah Indonesia membebaskan 80 rekan mereka yang kala itu mendekam di penjara.
Rekan mereka dipenjara karena terlibat peristiwa penyerangan Kosekta 8606 Pasir Kaliki, Cicendo, Bandung.
Disebut juga, pembajak meminta uang tunai sebesar 1,5 juta dolar AS.

Mereka mengancam akan meledakkan pesawat bila tuntutan tersebut tak dikabulkan.
Berhari-hari disandera membuat para penumpang merasa takut dan lelah.
Kala itu, korban sendera dicekoki ceramah yang isinya menjelekkan pemerintahan Soeharto.