LAPAS NARKOTIKA RUSUH

Ini Runutan Kronologis Pemberontakan Narapidana Lapas Narkotika Langkat

Pemberontakan narapidana terjadi karena rasa empati sesama napi, hingga mereka membakar Kronolgedung

Penulis: Dedy Kurniawan |
Tribun Medan/Dedy Kurniawan
Kondisi di Lapas Narkotika Langkat, Kamis (16/5/2019). 

"Kapasitas napi di dalam ada 1.635, saat ini sedang dihitung berapa yang kabur dan berapa yang ada di dalam. Sementara sudah 92 orang yang kabur diamankan kembali," jelasnya.

Kendati suasana sudah terkendali, Kapolda menyatakan pihaknya tetap mengerahkan pasukan berjaga terus. Selain itu Kapolda akan berkoordinasi dengan Dirjen Kemenkumham untuk melakukan perbaikan sistem dan infrastruktur lapas yang rusak akibat dibakar dan dihancurkan ribuan napi.

Terkait motif, Kapolda mengatakan bahwa chaos dipicu rasa empati sesama napi di dalam lapas yang mendapat tindakan kekerasan dari petugas lapas. Dimana seorang napi diduga dianiaya setelah kedapatan membawa sabusabu.

"Informasi yang kami perolah karena ada napi yang kedapatan membawa sabusabu, kemudian mendapat perlakuan kekerasan dari petugas lapas. Sehingga menimbulkan empati dari teman-teman sesama napi sampai terjadi begini," ungkap Kapolda Sumut.

Dandim 02/03 Langkat, Syamsul Alam menjelaskan bahwa pihaknya sempat diminta ribuan napi untuk bernegoisasi terkait protes dan tuntutan. Namun, poin-poin tuntutan itu disampaikan para napi kepada pihak Kemenkumham yang melakuka pertemuan secar tertutup.

"Tuntutan para napi tadi disampaikan kepada pihak Kemenkumham. Hingga saat ini tadi TNI dimintai bantuan, jadi untuk pengamanan akan berkoordinasi dengan Kapolda Sumut dan Kapolres Langkat," kata Dandim.

"Saat ini sebagian napi sudah berada di dalam lapas dan blok masing-masing. Ada yang berbuka puasa juga. Ada 92 yang kabur sudah ditangkap. Hingga saat ini sedang didata terus," ujarnya.

Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Sumut, Indah Rahayu Ningsih diwawancarai terkait jumlah napi yang kabur belum bisa memberikan data pasti. Pihanya masih melakukan pendataan dan mengumpulkan informasi terkait tuntutan para napi.

Sejauh ini, pihaknya mendapat informasi terkait tuntutan fasilitas air dan makanan yang tidak layak sehingga napi protes.

"Yang jelas kita harus memberikan fasilitas dan melayani dengan baik. Fasilitasnya air hafus lancar dan makanan harus diperhatikan. Nanti kita cari solusinya, kita mau cek dulu kebenarannya. Soal narkotika dan dugaan pemukukan masih akan kita cek dan cek Kebenaran,"pungkansya.

(dyk/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved