TNI ANGKAT BICARA Soal Pria Diduga Oknum Bais yang Provokasi Warga Untuk Serang Polisi
Menurut dia, video itu disebut diambil seseorang di Masjid Al-Ishlah, Petamburan, pada 22 Mei 2019 pukul 11.45 WIB saat kerusuhan terjadi.
Padahal, anggota tersebut merupakan lulusan Secaba 2005 yang akan berpangkat Serma paling cepat 1 April 2021.
Berdasarkan daftar nominatif personil Yonif 315, tidak ada anggota Yonif 315 bernama Serma Aris.
Kesimpulannya, informasi yang disebarluaskan bersama video yang diunggah dari YouTube adalah hoaks yang dimaksudkan untuk mendiskreditkan TNI dan untuk melemahkan soliditas TNI-Polri.
"TNI tetap berkomitmen untuk mem-back up Polri dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2019," tegasnya.
Cara Anggota TNI AD Turun tanpa Senjata
Aksi 21 Mei, berlanjut dengan kerusuhan yang terjadi lagi pada 22 Mei kemarin malam. Hampir satu jam kerusuhan terjadi di Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.

Kerusuhan terjadi ketika Petugas Brimob yang menembakkan gas air mata setelah diduga ada provokasi, dibalas massa dengan lemparan batu dan pembakaran benda-benda.
Puluhan anggota TNI Angkatan Darat kemudian turun tangan guna meredam kerusuhan tersebut.
Mengenakan seragam loreng-loreng, para anggota TNI bergerak mendekati massa tanpa membawa senjata. Anggota TNI meminta para massa untuk mundur.
Seruan tersebut kemudian dibalas massa aksi tak lama setelahnya. "TNI bersama rakyat. Kami tak akan menyerang TNI," teriak massa tersebut.

Seperti diketahui, kerusuhan aksi massa di wilayah markas Brimob malam ini merupakan lanjutan dari aksi dini hari tadi.
Diduga provokasi aparat
Kerusuhan kembali pecah di Jalan Ipda KS Tubun, Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019) malam.
Kerusuhan bermula dari seorang remaja yang keluar dari satu gang dengan memberikan provokasi di barisan aparat keamanan dekat Markas Brimob.
Ketika hendak diamankan, remaja tersebut berlari ke kerumunan massa yang berjarak 200 meter dari aparat. Aparat lantas melakukan penguraian dengan menembakkan gas air mata ke kerumunan massa.