Breaking News

TNI ANGKAT BICARA Soal Pria Diduga Oknum Bais yang Provokasi Warga Untuk Serang Polisi

Menurut dia, video itu disebut diambil seseorang di Masjid Al-Ishlah, Petamburan, pada 22 Mei 2019 pukul 11.45 WIB saat kerusuhan terjadi.

KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Pasukan Kostrad melambaikan tangan ke arah massa yang berunjuk rasa di depan Kantor Bawaslu di Jalan MH Thamrin di Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) dikolase dengan foto pria yang provokasi kerusuhan 

TNI ANGKAT BICARA Soal Pria Diduga Oknum Bais yang Provokasi Warga Untuk Serang Polisi

TRIBUN-MEDAN.com - Mabes TNI membantah informasi dari video yang viral di media sosial yang menyebut salah satu anggota Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI memprovokasi massa.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi mengatakan, sebuah video viral memperlihatkan pria yang diduga oknum TNI memprovokasi massa di dalam masjid di kawasan Petamburan adalah hoaks.

Mabes TNI mengklarifikasi adanya video viral di media sosial yang berjudul 'Terciduk! Diduga Oknum BAIS TNI Provokasi Massa di Aksi 22 Mei dan Menyudutkan Polri'.

Baca: Pembuat Hoaks Brimob China Diciduk, Dipertemukan dengan Tiga Brimob yang Disebut Pelaku dari China

Baca: Vera Oktaria - Kabar Terbaru Oknum Anggota TNI Prada DP (Buronan) Terdeteksi di Pulau Bangka

Menurut dia, video itu disebut diambil seseorang di Masjid Al-Ishlah, Petamburan, pada 22 Mei 2019 pukul 11.45 WIB saat kerusuhan terjadi.

Sisriadi mengatakan, personel yang berpakaian loreng adalah anggota Yonif 315 yang BKO Kodam Jaya yang ditugaskan di Petamburan.

Personel itu sedang melakukan pendekatan kepada tokoh agama untuk menenangkan massa yang emosional.

Baca: Papan Bunga Misterius di USU, Ucapkan Selamat Terpeliharanya Dosen Cabul HS

Pria yang memprovokasi warga menyerang Brimob di depan anggota TNI AD
Pria yang memprovokasi warga menyerang Brimob di depan anggota TNI AD (Kolase Tribun Medan)

"Tiba-tiba masuk seseorang ke dalam mesjid dan menyampaikan ujaran provokatif," katanya di Jakarta, Jumat, (24/5/2019), seperti dikutip Antara.

Berdasarkan informasi masyarakat sekitar Masjid Al-Ishlah, orang yang melakukan provokasi tersebut tidak dikenal dan bukan warga Petamburan.

"Informasi yang disebar bersama video itu adalah hoaks Data tentang Serma Aris dalam video viral tersebut adalah data palsu yang dibuat orang yang tidak tahu tentang TNI AD," jelasnya.

Ia mengemukakan, informasi yang disebar bersama video itu adalah hoaks.

Data tentang Serma Aris dalam video viral tersebut adalah data palsu yang dibuat orang yang tidak tahu tentang TNI AD.

Ada beberapa data yang menunjukkan kepalsuan itu.

Pertama, sambung dia, penyebutan nama ditambah pangkat dan korps Serma Inf Aris adalah data palsu. Informasi yang benar ialah Bintara TNI AD dan tidak memiliki korps.

Data palsu lainnya ialah anggota itu disebut sebagai lulusan Sekolah Calon Bintara (Secaba) 2005.

Padahal, anggota tersebut merupakan lulusan Secaba 2005 yang akan berpangkat Serma paling cepat 1 April 2021.

Berdasarkan daftar nominatif personil Yonif 315, tidak ada anggota Yonif 315 bernama Serma Aris.

Kesimpulannya, informasi yang disebarluaskan bersama video yang diunggah dari YouTube adalah hoaks yang dimaksudkan untuk mendiskreditkan TNI dan untuk melemahkan soliditas TNI-Polri.

"TNI tetap berkomitmen untuk mem-back up Polri dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2019," tegasnya.

Cara Anggota TNI AD Turun tanpa Senjata

Aksi 21 Mei, berlanjut dengan kerusuhan yang terjadi lagi pada 22 Mei kemarin malam. Hampir satu jam kerusuhan terjadi di Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.

Cara Anggota TNI AD Turun tanpa Senjata, Dibalas Massa Pendemo hingga Muncul Provokasi pada Petugas
Cara Anggota TNI AD Turun tanpa Senjata, Dibalas Massa Pendemo hingga Muncul Provokasi pada Petugas (KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN)

Kerusuhan terjadi ketika Petugas Brimob yang menembakkan gas air mata setelah diduga ada provokasi, dibalas massa dengan lemparan batu dan pembakaran benda-benda.

Puluhan anggota TNI Angkatan Darat kemudian turun tangan guna meredam kerusuhan tersebut.

Mengenakan seragam loreng-loreng, para anggota TNI bergerak mendekati massa tanpa membawa senjata. Anggota TNI meminta para massa untuk mundur.

Seruan tersebut kemudian dibalas massa aksi tak lama setelahnya. "TNI bersama rakyat. Kami tak akan menyerang TNI," teriak massa tersebut.

Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL berjalan mendatangi massa aksi 22 Mei di Jalan Brigjen Katamso, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL berjalan mendatangi massa aksi 22 Mei di Jalan Brigjen Katamso, Jakarta, Rabu (22/5/2019). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Seperti diketahui, kerusuhan aksi massa di wilayah markas Brimob malam ini merupakan lanjutan dari aksi dini hari tadi.

Diduga provokasi aparat

Kerusuhan kembali pecah di Jalan Ipda KS Tubun, Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019) malam.

Kerusuhan bermula dari seorang remaja yang keluar dari satu gang dengan memberikan provokasi di barisan aparat keamanan dekat Markas Brimob.

Ketika hendak diamankan, remaja tersebut berlari ke kerumunan massa yang berjarak 200 meter dari aparat. Aparat lantas melakukan penguraian dengan menembakkan gas air mata ke kerumunan massa.

Tampak kepulan asap pekat membumbung dari kerumunan massa yang kembali memecah kerusuhan.

Sekira 50 meter, beberapa warga setempat lain bersenjatakan bambu mencoba memberi perlawanan. Sementara massa lainnya melempar batu dan petasan.

Merasa tidak puas, massa pun mulai mulai membakar ban, kayu, hingga tempat sampah berbahan plastik. Adapun aksi malam ini merupakan kelanjutan dari kerusuhan pada Rabu (21/5/2019) dini hari.

Mereka melakukan penyerangan pada asrama Brimob di Petamburan.

Cara Anggota TNI AD Turun tanpa Senjata, Dibalas Massa Pendemo hingga Muncul Provokasi pada Petugas
Cara Anggota TNI AD Turun tanpa Senjata, Dibalas Massa Pendemo hingga Muncul Provokasi pada Petugas (tribun jakarta)

Gelap Gulita

Malam ini sekitar pukul 20.05 WIB, kawasan Petamburan, Jakarta Barat, tampak tegang. Beberapa warga tampak memenuhi Jalan KS Tubun yang menghubungkan antara Slipi dan Jatibaru serta Tanah Abang.

Pantauan Tribunnews.com, lebih dari 20 warga terlihat memenuhi jalan. Sementara sejumlah bangunan di sisi kiri maupun kanan tampak gelap gulita.

Hanya beberapa bangunan yang listriknya menyala. Bahkan, lampu jalan di kawasan tersebut hampir semuanya mati total.

Di sepanjang jalan, pecahan beling hingga beberapa sampah berserakan.

Kendaraan roda empat maupun roda dua terhambat lajunya saat hendak melintasi jalan tersebut, untuk menuju Jatibaru maupun Tanah Abang.

"Putat balik, putar balik. Tidak bisa lewat. Di sana sudah ada Brimob," kata warga kepada beberapa pengendara.

Suasana gelap gulita di ruas Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019) malam. Blokade jalan dilakukan warga di pertigaan Jalan KS Tubun dan KS Tubun II.

Warga memasang barikade mulai dari sepeda motor, gerobak sampah, hingga meja-meja. Arus lalu lintas dari arah Palmerah sudah mulai tampak padat.

Beberapa angkutan umum yang di dalamnya masih ada penumpang terpaksa memutar balik. Namun, ada beberapa pengendara sepeda motor yang tetap melintasi dan menghiraukan imbauan warga.

Sejumlah anggota pasukan TNI memberikan makanan kepada para demonstran yang berunjuk rasa di sekitar Kantor Bawaslu RI di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Sejumlah anggota pasukan TNI memberikan makanan kepada para demonstran yang berunjuk rasa di sekitar Kantor Bawaslu RI di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). (KOMPAS.com/DEAN PAHREVI)

"Yang nekat biarkan saja, enggak usah dipaksakan," ujar pra warga.

Hingga dini hari, warga di Jalan KS Tubun masih sibuk mengatur arus lalu lintas. Mereka hanya memperbolehkan ambulans dan mobil berpelat TNI untuk melintas.

Aksi demonstrasi di depan Kantor Bawaslu RI dan Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, masih berlangsung hingga Rabu(22/5/2019) petang.

Sekitar pukul 18.40 WIB, aparat TNI bergerak menyebar nasi beserta lauknya kepada para peserta aksi 22 Mei 2019.

Aksi anggota TNI bagi-bagi takjil tersebut mendapat apresiasi dari massa aksi.

Mereka pun memberi sorakan pujian kepada tentara yang berjalan melewati para demonstran sambil membagi-bagikan hidangan buka puasa tersebut.

"Hidup TNI, hidup TNI, terima kasih, Pak," teriak sejumlah demonstran di Jalan Sunda, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Pujian itu dibalas dengan senyuman oleh para anggota pasukan TNI tersebut. Pembagian makanan itu berlangsung kondusif tanpa berebut. "TNI bersama Rakyat, hidup TNI," teriak para demonstran.

Di samping para anggota TNI yang membagikan makanan, para demonstran terlihat melaksanakan salat magrib beralaskan spanduk, koran, dan kardus.

Para demonstran hingga saat ini masih memenuhi area kantor sekitar Bawaslu RI dan Sarinah. Namun beberapa di antaranya sudah meninggalkam daerah itu.

Selain anggota pasukan Kostrad dan Paskhas AU, satuan Brimob juga bersiaga di sekitar daerah tersebut.

Sementara itu, koordinator para demonstran yang menamakan diri Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR), Jumhur Hidayat menyatakan, massa yang Rabu (22/5/2019) sore berunjuk rasa di perempatan Sarinah, Jakarta Pusat, akan membubarkan diri usai berbuka puasa.

Namun, rencana itu akan dilaksanakan jika Prabowo Subianto urung datang menyapa para demonstran yang telah berunjuk rasa sejak siang.

"Kalau Pak Prabowo tidak datang, kita tidak salat tarawih di sini. Kita magrib berbuka puasa, habis itu kita pulang baik-baik ke rumah masing-masing," kata Jumhur Hidayat dari atas mobil komando yang diparkir di tengah kerumunan massa.

Jumhur mengatakan, pihaknya menghindari konflik pada malam hari dengan bubar setelah buka puasa. "Kita menghindari semakin larut, karena kalau semakin larut semakin 'sedap'," ujar dia.

Jumhur sebelumnya menyampaikan kepada para demonstran bahwa Prabowo Subianto direncanakan hadir menyapa massa di perempatan Sarinah pada pukul 19.00 WIB.  

Dia kemudian meminta aparat keamanan agar mendampingi massa saat nanti membubarkan diri. "Pak polisi, kalau kami mau pulang jagain," seru Jumhur disambut riuh massa.

Para pengunjuk rasa itu menempati area di depan Kantor Bawaslu hingga ke dalam area Sarinah. Di lokasi itu hanya ada satu mobil komando yang diparkir di tengah kerumunan.

Dua ruas jalan MH Thamrin di depan Kantor Bawaslu disteril dari massa. Selain pasukan Kostrad dan Paskhas AU, Satuan Brimob juga bersiaga dengan atribut lengkap.

Sejumlah mobil polisi seperti meriam air, raisa (pengurai massa), dan barracuda diparkir di sekitar lokasi.

Baca: BLACKPINK - Download Lagu MP3 The BLACKPINK Kill This Love, Cara Download MP3 Lagu Terbaru

Baca: Vera Oktaria - Kabar Terbaru Oknum Anggota TNI Prada DP (Buronan) Terdeteksi di Pulau Bangka

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI: Hoaks Video Oknum Bais Provokasi Massa "

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved