News Video
Celana Dalam Pria 'Dipamerkan' pada Unjuk Rasa Tolak Oknum Dosen Cabul USU, TONTON VIDEO. .
Celana Dalam Pria 'Dipamerkan' pada Unjuk Rasa Tolak Oknum Dosen Cabul USU, massa berkumpul di pintu 2 USU dan merembet ke Fisip USU
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Hendrik Naipospos
Disinggung apakah oknum dosen mengakui perbuatannya, Muryanto Amin menjelaskan kalau berdasarkan pengakuan, HS belum sempat melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswa.
"Mengakui, tapi upaya. Menurut pengakuannya (HS) upaya pelecehan seksual," tuturnya.
Muryanto menceritakan, kejadian ini berawal saat mahasiswi diajak HS untuk melakukan suatu kerja kelompok.
Kerja kelompok ini, kata Muryanto dengan iming-iming dapat memperbaiki nilai mata kuliah yang diasuh HS.
"Saat itulah terjadi," kata pimpinan fakultas ini.

WAWANCARA DENGAN KORBAN
www.tribun-medan.com, melakukan wawancara eksklusif dengan seorang korban yang diduga menerima pelecehan seksual dari oknum dosen FISIP USU.
Saat wawancara, Jumat (17/5/2019) Mawar (bukan nama sebenarnya) seorang mahasiswi FISIP menjelaskan runtut kejadian yang dialaminya.
Berikut wawancaranya :
Tribun : Bisa dijelaskan terkait kronologis pelecehan yang menimpa anda?
Mawar : Kejadian berawal dari tanggal 18 Juli 1017 pukul 07.26 WIB, pak HS menghubungiku via inbox facebook. Awalnya percakapan dimulai dari menanyakan “apakah sedang di Barbara?” maksudnya Batubara. Sebelumnya temanku sudah menghubungiku dan menyampaikan bahwa si bapak akan mengajakku ikut proyek penelitian"
Tribun : Setelah mendengar ajakan tersebut apa yang anda lakukan?
Mawar : Kebetulan rumahku dekat dengan lokasi penelitian. Setelah si HS menjelaskan maksudnya mengajakku dan aku setuju bergabung ke proyek penelitiannya, aku langsung minta izin kepada orangtua. Pada pukul 12.46 di hari yang sama aku diantar kedua orangtuaku menemuinya di salah satu rumah makan di Lima Puluh
Tribun: Apa yang menjadi objek penelitian dan berapa lama penelitian dilakukan?
Mawar : Pada penelitian pertama ini hanya sehari semalam. Kami melakukan bertiga, aku dengan rekanku TS dan Pak HS. Sebenarnya penelitian ini masih pada tahap survey lokasi ke daerah Batubara dan Mandoge. Penelitian ini tentang kelapa sawit milik PIR dan BUMN. Selama proses survey berlangsung tidak ada kejanggalan yang kurasakan dan besok aku sudah diantar pulang ke Lima Puluh
Tribun : Benefit apa yang anda terima setelah penelitian itu?
Mawar : Karena sudah ikut membantu survey proyek tersebut aku diberi Rp 250 ribu sebagai uang capek dan ongkos. Menurutku itu sudah menjadi hakku atas kerjaku sehingga kuterima
Tribun : Kemudian apa lagi yang terjadi?
Mawar : Seminggu setelahnya, si HS kembali menghubungi aku. Pada hari Selasa tanggal 25 Juli 2017, HS mengajakku bergabung proyek penelitiannya di Serdang Bedagai. Penelitian kali ini tentang BKKBN. Sebelumnya kami berkomunikasi via chat whatsapp, dia menjelaskan bahwa akan ada team dan aku mengenal baik orang-orang yang disebutkannya
Tribun : Apakah kali kedua mengikuti penelitian anda langsung turut serta bersama sang dosen?
Mawar : Aku kembali diizinkan orangtua yang membuatku tertarik untuk kembali ikut karena sebelumnya dia menawarkan untuk mengajariku SSPS. Wajar saja aku tertarik karena memang dalam waktu dekat aku akan skripsian dan aku tahu butuh pengetahuan untuk itu