Detail Rencana Pembunuh Bayaran Tembak 4 Tokoh dan Bos Lembaga Survei, Ada Perempuan Jual Senjata
Para tersangka pembunuh bayaran itu terdiri dari enam orang, satu di antaranya perempuan.
Serupa dengan AZ, IR, dan HK, tersangka TJ juga berperan sebagai eksekutor yang menguasai beberapa jenis senpi. "Tersangka keempat TJ, berperan sebagai eksekutor dan mengusai senpi, tersangka menerima uang Rp 50 juta," ujar Iqbal.
Sementara tersangka AD memiliki peranan sebagai penjual senpi rakitan dan organik. "Tersangka kelima AD, peran penjual tiga senpi rakitan, senpi rakitan laras panjang dan pendek kepada HK, menerima hasil penjualan Rp 2,6 juta," ucapnya.
Selain terkait senpi, tersangka AD dan TJ diketahui positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine. "TJ positif amfetamine," kata Iqbal.
Sementara tersangka AV berperan sebagai pemilik senpi. Iqbal mengatakan, AV adalah seorang perempuan. “Penjualan senpi (tersangka AV) Rp 50 juta," tambahnya.
Iqbal menjelaskan HK mendapatkan perintah dari seseorang pada 1 Oktober 2018 untuk membeli senpi. Setelah mendapatkan senjata dari AV, HK menyuruh TJ untuk membunuh dua tokoh nasional.
Baca: Mengenal Soeharto, Perkerjaan Pertamanya hingga Menjadi Presiden dengan Periode Terpanjang. .
"13 Oktober 2018 HK membeli senpi sebesar Rp 50 juta dari AV. Kemudian 14 Maret 2019 tersangka HK menerima uang Rp 150 juta, dan TJ mendapat bagian Rp 25 juta dari seseorang, di mana TJ diminta untuk membunuh tokoh nasional," beber Iqbal.
Kemudian pada 12 April 2019, HK kembali diperintahkan untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya. "Jadi empat target," kata Iqbal.
Masih medio April, AZ diminta untuk membunuh seorang pemimpin lembaga survei.
Iqbal menerangkan para eksekutor itu sudah beberapa kali mengintai atau survei rumah keempat tokoh nasional tersebut.
Pun bos lembaga survei juga sudah dibuntuti oleh pembunuh bayaran tersebut.
Saat ini, Iqbal mengaku sudah mengantongi identitas seseorang yang menyewa jasa atau memerintahkan HK. "Pihak kepolisian sudah mengetahui identitasnya, (pemberi perintah) untuk membeli senpi. Saya tidak sebutkan di depan publik, TNI dan Polri sudah paham," ujar Iqbal.
Baca: KRONOLOGI Driver Ojek Online Dibegal Penumpangnya: Bang, Saya Punya Anak Istri
Usai pemaparan rencana pembunuh bayaran dan alur jual beli senjata, Iqbal beserta pejabat dari Mabes TNI yang hadir dalam jumpa pers itu kemudian menunjukkan sejumlah bukti senpi ilegal milik para tersangka.
Senpi rakitan dari tersangka AV berupa senpi laras pendek berwarna hitam lengkap dengan pelurunya. "Ini adalah senpi organik dari tersangka yang perempuan," ujar Iqbal.
Iqbal juga menunjukkan senpi yang dilengkapi dengan sebuah teropong. Ia mengatakan senjata tersebut dipilih karena diduga kuat para eksekutor itu ingin menghabisi nyawa targetnya dari jarak jauh.