Ani Yudhoyono Dituduh Pura-pura Sakit, SBY Ungkap Sang Istri Sampai Meneteskan Air Mata

SBY mengaku, dirinya sebenarnya sangat ingin dapat terjun langsung dan berkampanye ke masyarakat pada pemilu 2019 ini.

Tangkapan Layar Youtube Demokrat TV
SBY dan Ani Yudhoyono 

"Meski kami berdua absen, namun berkat kerja ekstra keras Komandan Kogasma dan jajarannya, dan tentunya kegigihan para caleg bersama tim suksesnya, meskipun pula tidak sesuai harapan kita, perolehan Partai Demokrat tidak serendah yang disampaikan oleh lembaga-lembaga survei," jelas dia.

Sementara itu, diketahui, pihak yang dimaksud SBY dalam pemaparannya adalah warganet yang membuat sejumlah kader Demokrat menyatakan mundur dari koalisi pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Satu yang memaparkan soal warganet itu adalah Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Baca: Farchan Noor Rahman Buka Bersama dengan Komunitas Muslim saat di Melbourne

Baca: Rekam Kesuksesan Erick Thohir, Pengusaha Tajir di Bidang Media Massa dan Olahraga

Diberitakan TribunWow.com dari kicauan di akun Twitter @FerdinandHaean2, Minggu (19/5/2019), Ferdinand Hutahaean menyatakan berhenti mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno karena merasa kecewa bahwa ada buzzer yang ia sebut sebagai 'buzzer setan gundul' telah menghina Ani Yudhoyono.

"Pagi ini, sy menemukan bullyan yg sgt tdk berperi kemanusiaan dr buzzer setan gundul yg mengolok Ibunda Ani yg sedang sakit. Sikap itu sangat BRUTAL. Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI," tulis Ferdinand.

Dikutip dari Kompas.com yang melakukan konfirmasi, Ferdinand membenarkan pernyataan tersebut.

Ferdinand menjelaskan bahwa dirinya tidak terima karena Ani Yudhoyono mendapatkan hinaan dari para pendukung Prabowo-Sandi melalui media sosial.

Menurut Ferdinand, buzzer menyebut bahwa Ani tidak benar-benar sedang sakit.

Ferdinand bahkan memaparkan bahwa dirinya akan mengusulkan kepada partai untuk keluar dari koalisi 02 itu.

"Ya itu sikap saya resmi dan saya akan minta partai besok juga untuk keluar dan mundur. Tapi apakah akan disetujui, saya tidak tahu. Tapi saya serius akan melawan penghinaan besar kepada Ibu Ani secara politik, tidak bisa dibiarkan," ujar dia.

Fedinand mengungkapkan, Partai Demokrat selama ini kerap kali diserang terkait sikap politiknya.

Ferdinand mengaku, dirinya sebenarnya tidak pernah mempermasalahkan serangan-serangan seperti itu.

Namun, tegas Ferdinand, ketika yang diserang adalah Ani Yudhoyono, di mana saat ini sedang dalam keadaan sakit, maka hal tersebut tak bisa lagi ditoleransi.

Baca: Video Adegan tak Senonoh Pasangan Remaja Prank, hingga Siswi SMA Hampir Diperkosa Kenalan Facebook

Baca: Rekam Kesuksesan Erick Thohir, Pengusaha Tajir di Bidang Media Massa dan Olahraga

"Kalau sudah masuk ke ranah kemanusiaan, tidak bisa ditolerir," tegas dia.

Sementara itu sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui akun Twitter @RachlanNashidik juga menyatakan hal serupa, Sabtu (18/5/2019).

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved