Viral Medsos
Irianto Tinambunan Ditangkap karena Posting Video Display SPBU yang Menghina Jokowi dan Megawati
Pelaku Penyebar Video Display SPBU Marelan yang Menghina Presiden Jokowi dan Megawati Diciduk Polres Belawan.
Untuk mengungkapkan kasus dugaan ujar kebencian tersebut, pihak kepolisian Polres Pelabuhan Belawan bekerjasama dengan team cybercrime Poldasu Iptu Josia SH, dan team IT Pertamina.
"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap PCB Vitron dan menguji teknik connect dan perubahan running text membenarkan bahwa password yang terdapat di FCB masih asli dari pabrik dan belum diubah. Serta cara mengubah dapat di akses melalui media informasi lainnya," kata Ikhwan Lubis.
Lebih lanjut dijelaskan Kapolres Pelabuhan Belawan, dari hasil Lidik, diketahui satu nama akun @tama black yang diduga sebagai orang yang memviralkan, merekam kejadian tersebut.
"Irianto Pratama Tinambunan alias Tama (20) warga Jalan Indragiri berhasil kami amankan.
Dari pengakuannya bahwa ia mengakui sebagai perekam dan memviralkan video tersebut ke sosial media dan mengirim ke grup WhatsApp.
Ia juga tidak mengetahui siapa yang menghacker tulisan pada running text tersebut," jelasnya.
Saat ini pelaku yang diduga sebagai penyebar video dugaan ujar kebencian masih menjalani proses hukum.
Petugas juga mengamankan satu unit hp yang diduga digunakan pelaku untuk menyebar video tersebut.
Saat disinggung terkait pelaku utama yang diduga menulis teks berjalan tersebut, Kapolres Pelabuhan Belawan mengatakan masih mendalami kasus tersebut.
"Untuk pelaku yang diduga hacker masih kami dalami," pungkasnya.
Jericho mengatakan, papan display pada totem SBPBU tersebut langsung dimatikan setelah diketahui satpam sekitar satu menit kemudian.
"Ini dugaan orang lain di luar SPBU.
Karena papan videotronnya itu kemarin kami cek dengan teknisi IT dari Pertamina bisa diubah dengan HP bagi yang tahu," katanya.
Sementara itu di lapangan, Sabtu, tak satu pun pegawai SPBU yang mau memberikan tanggapan ketika hendak dikonfirmasi.
Seorang petugas keamanan mengatakan bahwa supervisor masih sibuk dengan dokumen dan belum bisa ditemui.